36. Bad News

6.5K 775 53
                                    

GASS BACA!!!
EH EH, TAPI JANGAN LUPA VOTE LOH, YA!!! ITU WAJIB BANGET

DAN HARUS FOLLOW AKUNKU BIAR KALIAN GAK KETINGGALAN UPDATE-AN NYA!

* * *


Setelah melakukan tugasnya di Jogja, Raga langsung pulang ke Jakarta karena tak ingin berlama-lama meninggalkan istri serta anaknya.

Jadi saat ini mereka tengah bersantai-santai di kamar. Ryan asik menonton TV sedangkan Raga tengah bermanja-manja dengan istrinya.

"Kenapa sih kamu tuh selalu bikin rindu, hm?" tanya Raga sambil mengelus-elus perut Riani.

"Siapa suruh kamu rindu," sahut Riani tertawa kecil.

"Emangnya kamu gak rindu selama aku di Jogja?" tanya Raga.

"Gak, lah," jawab Riani usil membuat Raga mendelik.

Sedetik kemudian Riani dibuat tertawa kegelian karena Raga yang menggelitiknya tanpa ampun.

"Ikh, Mas. Udah dong, geli tau! Nanti perut aku keram."

Jika sudah mendengar kalimat yang seperti itu Raga pasti langsung tunduk menurut.

"Aduh aduh, capek nih rahangnya ketawa terus," keluh Riani sambil mengurut rahangnya.

Raga tertawa geli kemudian mencium bertubi-tubi seluruh wajah Riani membuat Riani kembali merasa geli karena aksi suaminya itu.

"Em, Mas? Ada yang mau aku tanyain sama kamu," ucap Riani tiba-tiba setelah meredakan tawanya.

Raga menatapnya sebentar kemudian langsung beralih kembali ke perut buncit istrinya seraya melakukan usapan-usapan kecil di sana.

"Mau tanya apa?" tanya Raga.

Rasa mual di perutnya membuat Riani harus memendam keinginannya untuk bertanya. Saat ini ia harus segera menuju kamar mandi.

Raga yang khawatir langsung menyusul istrinya takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan padahal itu hanya mual biasa.

"Mual muntah kamu kok lama banget, ya? Ini udah empat bulan, loh."

"Kata dokter ini wajar untuk aku yang hamil anak kembar, Mas."

"Tapi 'kan kasian kamu harus muntah-muntah gini terus."

"Mas ... ini udah biasa. Belum lagi kalau lahiran."

Raga terdiam dibuatnya. Riani benar, dia terlalu mengkhawatirkan segala sesuatu. Jika seperti ini saja ia cemas berlebihan apalagi jika saat istrinya melahirkan nanti.

"Udah, yok balik ke kamar, masa kita ngobrol di kamar mandi," celetuk Raga tertawa renyah.

Riani ikut tertawa kemudian ia mengikuti tuntunan langkah suaminya untuk kembali ke kamarnya.

Tiba-tiba saja perutnya terasa keram yang begitu hebat dan disertai sakit kepala yang membuat Riani hampir terjatuh tapi langsung ditahan oleh Raga.

"Akhh!" jeritnya merintih sambil memegang perutnya.

"Sayang? Kenapa? Apanya yang sakit?" tanya Raga panik sambil berusaha menopang tubuh istrinya.

"Akh, Mas!!! Perutku keram banget, Mas. Kepalaku juga sakit!" Riani tak henti-hentinya merintih.

"Kita ke rumah sakit sekarang!"

Raga langsung menggendong tubuh lemah Riani dan membawanya dari sana.

"Ryan, matiin TV nya terus ambil dompet sama kunci mobil Papa di atas meja. Kita ke rumah sakit sekarang!" suruhnya pada Ryan yang juga ikut panik.

Hallo, Mas Duda!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang