WARNING!!!
SEDIAKAN TISU ATAU BENDA APAPUN
UNTUK MENGELAP AIR MATA KALIANCANDA AIR MATAಥ‿ಥ
* * *
Pagi ini keluarga triple 'R' itu sedang berbincang-bincang sambil meminum teh bersama cookies di ruang keluarga dengan Raga yang sesekali mengerjakan laporan dan beberapa berkas yang ia kerjakan di rumah karena ia tetap bersikeras untuk bekerja dari rumah sambil menemani istri dan anaknya.
"Ma, Ryan kok gak liat adek nendang-nendang? Dulu waktu Alona masih di perutnya tante Sasa, Ryan pernah liat loh perutnya tante Sasa ditendang-tendang sama Alona," ucap Ryan sambil mengelus perut Riani.
"Ryan, adeknya 'kan masih kecil, nanti kalau perut Mama udah gede, pasti adek-adek kamu nendang," jelas Riani.
"Terus kapan dong perut Mama gede?"
"Karena sekarang perut Mama baru tiga bulan, kemungkinan tiga atau empat bulan lagi, sayang."
"Oh, gitu, ya?"
"Ryan mau punya adek berapa lagi, hm? Biar Papa sama Mama buatin lagi."
"Hih, Mas. Kembar aja belum lahir udah mau nambah lagi," ucap Riani.
"Maksud aku kalau nanti," ucap Raga.
"Ya bilang, dong."
"Jadi Ryan mau berapa?" tanya Raga sekali lagi.
"Kalau adek nanti lahirnya cewek sama cowok, atau cewek semua berarti udah lengkap, jangan nambah lagi."
"Masa jangan nambah lagi?" ucap Raga cemberut.
"Iya, dong," sahut Ryan.
"Terus kalau dedeknya cowok semua?" tanya Raga.
"Nah, kalau dedeknya cowok semua, nambah lagi sampai dapet cewek," ucap Ryan membuat Raga menyunggingkan senyumnya dan Riani membulatkan matanya.
"Nah, denger 'kan sayang? Kita nambah adek lagi buat Ryan sama Kembar kalau mereka cowok semua," ucap Raga pada Riani.
"Semoga anakku cewek cowok," gumam Riani.
"Aku denger, sayang," ucap Raga sambil tertawa kecil.
"Ryan juga," sahut Ryan.
"Ikut-ikutan kamu mah," cibir Raga.
"Gak, ya!"
"Udah-udah, jangan berantem," lerai Riani.
"Mama ke belakang dulu simpen ini," ucap Riani menunjuk tiga gelas bekas teh dan sepiring cookies yang tak habis dimakan.
"Eh, Ryan bantu, Ma. Nanti Mama kecapean," ucap anak itu sambil terburu-buru berdiri dan mengambil piring di atas meja.
"Wah protektif seperti bapaknya," celetuk Riani. "Ya udah, kamu bawa itu aja, gelasnya biar Mama yang bawain nanti jatoh."
"Sama aja nanti Mama capek ke dapur," ucap Ryan.
"Udah, gak papa, kok."

KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo, Mas Duda!
ChickLit[FOLLOW AKUNKU SEBELUM BACA!] Raga menatap gadis di depannya ini dengan sorot mata yang agak berbeda. "Duda duda begini tapi saya masih perjaka," ucapnya pada Riani, gadis yang sedari tadi berdiri di depan meja kerjanya. "Udah punya anak tapi dibila...