A Bitter Word

1.5K 215 75
                                    

Memikirkan kenyataan akan dirinya sendiri membawa Levi ke panggung baru dalam otaknya. Berbagai macam pertanyaan mulai menjejali rongga kepalanya tanpa permisi. Tetapi yang paling krusial dari semua itu adalah bagaimana nasib anak-anaknya nanti? Mereka tidak bisa meminta untuk lahir dari orang tua yang mana dan menjadi anak dari alpha dan omega sempurna sama sekali bukan kemauan mereka. Ketika dilahirkan ke dunia, Levi satu-satunya yang berdiri di sisi mereka, baru Eren datang menjadikan mereka selayaknya keluarga yang utuh.

Jika sampai hal terburuk terjadi, siapa lagi yang akan membimbing Ren dan Rivaille atau mendorong mereka menentukan nasib?

"Mama, lihat! Kami membuat boneka salju!" anak-anaknya berseru dari halaman yang dilapisi salju tebal. Dengan tangan-tangan kecil berlapis sarung tangan wol, Ren dan Rivaille menumpuk dua bola salju besar lalu menghiasnya dengan ranting kayu serta buah beri menjadi sebentuk boneka salju yang tersenyum ke arahnya.

"Mereka itu benar-benar duplikat kalian, ya?" kata Jean tatkala menghampirinya di teras.

Pria beta itu datang bersama istrinya, Mikasa, sekitar satu jam yang lalu. Mereka adalah orang kepercayaan Eren yang kemarin bicara dengannya di telepon. Kedatangan mereka adalah untuk membawakan beberapa potong pakaian juga kabar baik sekaligus kabar buruk. Kabar baiknya, Jean dan Mikasa bertemu Erwin dalam perjalanan ke sini. Katanya, Erwin benar-benar kalut mengingat dia sempat ingin menyentuh Levi yang sedang heat.

Tetapi pria itu baik-baik saja. Sewaktu Eren menelepon Jean, ternyata dia juga menyuruh agar Jean meminta Erwin pulang ke Hamburg jika bertemu dengannya. Awalnya Erwin menolak namun akhirnya setuju dengan pertimbangan heat Levi. Lalu kabar buruknya.

"Rod Reiss mengincarku, ya? Menyedihkan sekali." Levi tersenyum miris mengejek hidupnya sendiri.

"Si Tua Cebol itu tahu siapa Eren sebenarnya, karena itu dia sangat berambisi untuk menikahkan Eren dengan anaknya, Historia," Jean menggantungkan kalimatnya sejenak, "dia pasti akan berusaha menyingkirkanmu dan anak-anak kalian agar keinginannya terwujud."

Historia Reiss ... Levi jelas mengenal wanita pirang baik hati pemilik nama itu. Dia adalah pengelola taman kanak-kanak tempat Ren dan Rivaille dititipkan selama dia bekerja setiap hari. Levi tak menyadari bahwa wanita itu adalah orang yang juga mengenal ayah dari anak-anaknya. Bahkan mereka adalah teman masa kecil dan hampir dijodohkan. Levi merasakan nyeri di dadanya, mengapa bisa terasa begitu sakit? Apakah karena fakta hidupnya terancam bersama anak-anaknya, ataukah karena hal lain? Levi tak tahu. Tak ada yang tahu ... Levi termenung sampai tangan Jean menyentuh bahu yang tertutup syal merah rajutannya.

"Tapi Eren memilih kalian, dia bahkan menerima hinaan dan makian Rod sewaktu menolak perjodohan mereka. Si Bodoh itu memang orang bernyali besar sampai bunuh diri pun mau asal tujuannya tercapai." Jean menatap anak-anak Jaeger berlarian di atas salju dan tersenyum. "Demi kalian, Eren mungkin rela mati."

"Aku hanya ingin hidup tenang bersama mereka."

Jean menoleh dengan sikap mendengarkan. Levi yang menawan dan rapuh, begitu berharga arti omega ini bagi sahabatnya. Dia bisa melihat betapa besar keinginan Eren untuk melindunginya dan memastikan Levi tetap aman bersamanya. Sampai dia merelakan segala kemudahan hidup di Hamburg dan menolak Historia yang punya kedudukan sosial lebih tinggi dari Levi.

Cinta ... itukah yang selalu kau cari, Bodoh? Kebebasan untuk mencinta dan dicinta, hah, kau ini memang naif tapi kau jauh lebih memahami kata itu dari siapa pun.

"Hari itu pasti akan tiba," Jean berujar meyakinkan Levi, menyalurkan kekuatan melalui sorot matanya, "kalian akan bebas menjalani hidup bersama."

Bibir semerah mawar itu terkembang manis, Jean terpana melihat ketulusan yang indah dalam senyuman itu. Sang omega sempurna adalah lambang keindahan, cinta, dan perlindungan yang sempurna. Jean takjub tetapi bukan dalam artian lebih jauh, dia hanya mengagumi Levi sebagai sosok yang tulus dan mengasihi sekitarnya, sebagai seorang manusia.

The Coordinate : Perfect Sword and ShieldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang