A Sweety Kiss

1.7K 234 44
                                    

Levi berada di antara bangun dan tidur. Matahari baru akan terbit sekitar dua jam lagi. Hanya ada warna kelabu yang terhampar di luar jendela. Langit menjelang fajar dan hutan berwarna kelabu pekat sehingga menciptakan kesan menakutkan, tetapi Levi justru menyukai suasana itu. Keheningan yang jarang bisa didapatkan di Hamburg.

Ketika Levi berguling, sisi ranjang di sebelahnya kosong dan dingin. Semalam Eren ada di situ memeluknya tetapi sekarang ke mana dia menghilang? Levi meraba permukaan sprei yang agak kusut dan masih tertinggal aroma khas Eren yang paling disukainya. Bahunya tersentak ketika mendengar bunyi pintu berderit dan derap langkah kaki dari luar. Levi bangkit dan melompat turun, telapak kakinya langsung menyapa lantai kayu yang lembab dan sejuk. Rasa ingin tahu seketika mendorongnya mendekati pintu lantas mengintip dari celah yang dibuatnya.

Eren?

Keheningan mengalir begitu lambat. Levi melihat Eren melangkah tegas menuju dapur, tanpa mengenakan baju yang menutupi tubuh bagian atas yang berlekuk otot sempurna dan ramping. Punggung kuatnya semakin mengecil ditelan kegelapan lorong. Rambut lurusnya yang gelap jatuh membelai bahunya yang lebar.

Levi terkesiap saat pria yang diperhatikannya menghilang dari pandangan. Tangan halusnya terulur pada gagang pintu, menariknya terbuka dalam satu gerakan. Lalu kakinya mengentakan langkah ke titik terakhir Eren berada, melintasi dapur, hingga mencapai sebuah pintu yang sedikit terbuka. Eren ada di sana dengan punggung melengkung ke belakang dan kepala terdongak ke arah langit.

Levi memanggil untuk memberi tahu kehadirannya. Eren menoleh cepat lalu memalingkan wajah kembali dengan sama cepatnya. Levi berderap menghampirinya perlahan. Mengambil tempat persis di sebelah Eren. "Sangat cantik," desah Levi terpana tatkala menyaksikan bintang-bintang bertaburan di langit.

"Kata-kata itu tidak akan cocok jika ada kau di sini," sahut Eren sama sekali tidak terkesan sebagaimana Levi.

Dia tidak menyadari Eren yang bergerak ke belakang tubuhnya secara diam-diam lalu mendekapnya tanpa peringatan sehingga dia terkejut, namun akhirnya Levi terkekeh membalasnya. "Kau bisa kedinginan di sini," ujarnya.

"Aku memang kedinginan," jawab Eren lalu suaranya menjelma menjadi bisikan sensual, "hangatkan aku, Levi."

Napasnya terembus kesal, Eren berhasil memicu rona merah merambati wajahnya sampai ke telinga. "Aku menolak."

Eren tertawa mengejek dan mulai mengecupi lehernya. Sensasi panas menggelitik kulitnya bersama embusan napas Eren yang tak kalah panas. Gigitan kecil menyapa diikuti belaian lidah dan isapan lembut. Lenguhan manis meloloskan diri dari celah bibir tipisnya. "Kau memang berkata begitu, tapi tubuhmu berkata lain, Sayang."

"Eren, hentikan," Levi mendesah lagi, tubuhnya sedikit gemetar. Eren pun membenamkan wajah di ceruk lehernya mencecapi Levi dengan ujung lidahnya yang ahli. Tetapi Eren tak menggubris, suara liarnya keluar serak sementara mulutnya terus bekerja meninggalkan jejak-jejak panas di bahu Levi yang telah disingkap. Puas di sana, ciumannya naik ke bibir yang mengerang tertahan sedari tadi.

"Aku ingin mendengarnya."

Diserang kenikmatan yang keras membuat tempat di pangkal pahanya berdenyut. Levi sudah hampir sinting, Eren menyentuhnya di setiap titik sensitif. Desakan untuk memohon sentuhan yang lebih dalam tak tertahankan lagi. "Eren ... aku mohon."

Eren menyelipkan lidah membelit miliknya dan Levi benar-benar ingin Eren menguasai tubuhnya yang hampir telanjang dengan tubuhnya yang keras, lalu menindihnya dan mendesak ke dalam sampai dia menjerit. Matanya terkatup rapat dengan setitik air mata berhasil lolos di ujung, Levi ingin dipuaskan sebelum matahari terbit.

"Eren ..." rintihnya. Tak tahan karena Eren terus bermain-main, Levi berbalik dan mencoba melepaskan sesuatu yang juga menegang di bawah sana.

"Tidak, Sayang," Eren segera menarik diri dan menggeram sesaat, "tidak sekarang. Kau harus menunggu sampai kita di kabin nanti."

The Coordinate : Perfect Sword and ShieldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang