26 - hypothetical : II .

114 15 1
                                    

23.35 pm

Lion memutuskan untuk bertanya pada gadis tersebut, yah hanya sekedar memastikan. sebab wajah gadis ini sangat tak asing baginya.

tanpa babibu Lion langsung menepuk pundak gadis itu dengan perlahan. pun sang empu segera melirik siapa yang telah menepuk pundaknya.

“anu.. apa kita pernah bertemu sebelum nya?” tanya Lion sedikit ragu. bukannya menjawab, gadis itu malah mengerutkan keningnya yang menandakan bahwa ia binggung dengan pertanyaan yang Lion lontarkan untuknya.

Lion menghela nafas panjang, lagi pula mana ada orang yang mau menjawab pertanyaan seperti itu. terlebih lagi dari orang asing, pikirnya. namun gadis itu kini malah terkekeh pelan membuat Lion sedikit menoleh kearahnya. apa yang lucu?

“Hannah Aphrodite... dan kau?..” tanpa diminta, gadis itu malah mengulurkan tangan serta memperkenalkan dirinya. Lion masih tertegun, pandangannya lurus kearah tangan si gadis pirang itu.

karena tak mendapat jabatan tangan dan respon dari Lion, gadis bernama Hannah itu hanya tersenyum dan segera menarik kembali uluran tangannya. namun sebelum itu terjadi, dengan segera Lion menjabat tangan miliknya.

“Lionjwin Luxury.. panggil saja Lion..” jawabnya disertai senyuman kikuk. mereka segera mengakhiri tautan tangan mereka, dan kembali hanyut dalam pikiran masing-masing.

sesaat tengah melamun, tiba-tiba wajah gadis bernama Hannah itu muncul dibenaknya tanpa permisi. sekarang Lion tahu siapa gadis disebelahnya ini. Iya.. dia ingat sekarang. kalian ingat gadis yang sering hadir dalam mimpi nya? ternyata gadis itu benar adanya, bukan sebatas bunga mimpi semata.

“maaf lancang, tapi kenapa kau selalu hadir dalam mimpi ku?” air muka yang tadinya tenang, kini berubah menjadi lebih serius. Hannah tersenyum kearahnya, senyuman yang Hannah berikan sangat sulit diartikan.

“aku.. memanipulasi mimpi mu...” jawabnya masih setia dengan senyumnya. manik Lion membulat sempurna setelah mendapat jawaban dari nya.

23.40 pm

Bertepatan dengan itu, tiba-tiba terjadi guncangan hebat yang membuat semua orang panik bukan main. guncangan itu berlangsung agak lama. ditengah kepanikan, salah satu dari 3 awak kapal berteriak dan menyuruh semua penumpang untuk tenang.

dua diantara mereka --Billy & Zack-- sangat terkejut begitu melihat sebuah gunung es besar yang ternyata penyebab dari guncang hebat ini. tidak bukan gunung es penyebab nya, tapi kapal ini lah yang menabrak gunung tersebut.

setelah guncangan berlangsung, situasi menjadi sangat panik. iya, rasa panik sejam yang lalu berhasil reda, kini datang dan menghantui mereka lagi.

tiba-tiba seseorang berlari menghampiri Billy dan Zack dengan nafas yang terengah-engah.

“ada apa ken?!” tanya Billy sesaat melihat rekannya. pria bernama Ken itu berusaha menjelaskan apa yang terjadi didalam kapal sana. iya, Ken adalah awak kapal yang tadi masuk ke ruang kemudi dan berhasil keluar dengan selamat.

“kapten!.. dan yang lainnya telah tewas!” jelasnya sembari menghirup oksigen sebanyak mungkin.

mendengar apa yang ken bicarakan, Billy dan Zack terkejut bukan main. pantas saja ada sesuatu yang menganjal.

“sudah kuduga.. karena kapten dan yang lainnya mana mungkin seceroboh ini.. mau bagaimana lagi... baiklah! kalian cepat keluarkan sekoci, beritahu awak kapal yang lain... utamakan wanita dan anak-anak dahulu!”

“tapi billy! sekocinya tidak akan cukup untuk menampung penumpang sebanyak ini...”

“peduli amat! maka dari itu utamakan wanita dan anak-anak...”

Make A Contract With Devil  [ NOREN ]✔ Revisi.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang