03 - Meet him .

884 122 8
                                    

Beberapa menit pun berlalu, tubuh mungil lion masih setia terbaring dengan ikatan ditangan dan kaki di atas meja putih tersebut. perlahan matanya mengerjap, tubuhnya membeku seketika melihat pemandangan dihadapan nya.

'apa ini? aku sudah mati? ini di neraka?' batin nya saat menangkap sosok menyeramkan dihadapan nya .

sosok itu tersenyum menyeringai kearah lion, kepalanya bertanduk besar, tubuhnya juga tak kalah besar, mata dari sosok itu membelalak. coba kalian bayangkan, tersenyum mengerikan dengan tatapan seperti ingin memakan mu.

bocah yang tengah terbaring lemah itu menutup matanya lamat-lamat , berharap sosok itu akan pergi dihadapan nya. namun kenyataan tak berpihak padanya. sosok itu masih terpampang jelas dengan senyum yang kian mengerikan.

"buatlah kontrak denganku, aku akan mengabulkan semua keinginan mu, aku juga akan setia mengabdi pada mu" ujar sosok itu, suaranya sangat besar dan bergema di ruangan tersebut, bak suara monster. sekali lagi, lion hanya memandang sosok menyeramkan itu dengan tatapan terkejut dan ketakutan.

"bodoh! ini pasti mimpi" celetuk lion kembali menutup matanya. ia masih tak percaya kalau dirinya hanya pingsan selama ini.

sepersekian detik, ia membuka matanya kembali, melihat sosok yang berbeda. manik nya menangkap sosok pria tinggi, berpakaian serba hitam, wajah rupawan, serta senyuman yang manis.

"sudah ku katakan, aku pasti bermimpi!" mata mungil itu kembali tertutup, dengan sigap pria yang tengah berdiri dihadapannya menepuk pipi lion pelan.

"ini sungguhan, buatlah kontrak denganku" ujar pria itu , suaranya berubah 180° derajat dari sebelum nya. suara pria itu terdengar sangat lembut dan sopan. manik lion kembali terbuka, ia memicing ke arah pria dewasa itu.

"jika aku menjalin nya, apa aku bisa bebas dari sini?" tanya lion dengan suara yang parau. pria itu tersenyum manis kearah lion.

"kau tuli? sudah kubilang semua keinginan mu dapat ku penuhi" jelasnya dengan senyuman yang tak luntur.

tanpa pikir panjang, bocah yang kini berumur 7 tahun itu mengangguk setuju.

"sedikit ku jelaskan, jika kau menjalin kontrak denganku jiwa mu adalah bayarannya. semua keinginan mu ku turuti, apapun itu. aku akan mengambil jiwa mu saat kau benar-benar puas dengan semua yang ku berikan pada mu" jelas pria itu panjang lebar.

lion hanya menjawabnya dengan dehaman kecil, ia setuju dengan pria dewasa itu. masa bodo dengan jiwa nya, yang ia ingin saat ini adalah keluar dari tempat menyedihkan nan kejam ini.

"terkutuk lah tempat mengerikan ini" umpat nya setelah terbebas dari ikatan yang menyakitkan dan luka-luka yang mulai memulih. ya, pria itu yang memulihkan nya. sekarang mereka resmi menjalin kontrak. pria berawak tinggi itu mulai mengabdi pada tuan muda nya.

"hey iblis... entah kenapa hati ku masih sakit. ada rasa kesal dan marah disini." adu bocah itu seraya meremat dada kiri nya, dengan ekspresi murung. Seakan mengerti apa yang lion bicarakan, pria yang ternyata iblis itu tersenyum kembali.

"kau ingin aku membunuh mereka juga?" tanya nya yang hanya dibalas anggukan polos dari bocah luxury itu.

"besok pagi aku akan menjalankan perintah mu. sekarang kita pergi dari sini" tutur pria itu mensejajarkan tingginya dengan bocah yang berada dihadapan nya. pria itu mengendong tubuh mungil lion lalu pergi dari tempat tersebut.

.
.
.
.
.
.
.

Saat sampai didepan mansion nya, lion tak berhenti meneteskan air matanya, ia terkejut sekaligus sedih karena melihat mansion kesayangan nya telah terbakar menjadi abu.

"ibu? ayah?" panggilnya sesegukan, tak ada yang menyahut. lututnya melemas tubuh mungil nya ambruk seketika, tangis nya pecah begitu saja.

"tuhan! hadiah ulang tahun macam apa ini?!" keluhnya. melihat hal tersebut, pria itu menghampiri lion, mencoba menenangkan nya. ia mengelus punggung mungil lion yang gemetar karena menangis.

"ckck... terkutuk lah mereka yang telah membuat mu menjadi yatim piatu." dengusnya seraya menggelengkan kepalanya, ia memetik jari nya hingga berbunyi 'takk' yang dengan ajaib, mansion yang tadinya hangus terbakar, kini kembali seperti semula.

lion terkejut dengan pemandangan dihadapan nya, perlahan ia bangun dari duduknya.

"b- bagaimana bisa?! ku yakin kau adalah iblis bukan penyihir!" seru lion dengan nada yang riang. ia berlari kegirangan memasuki mansion nya, maniknya terpukau begitu melihat seisi mansion tersebut. Semua benda-benda antik koleksi ayahnya utuh kembali, lukisan karya sang ibu tertempel di dinding dengan posisi yang tak berubah.

"woah ! persis sekali seperti sediakala" jari lentik nan mungil itu menyentuh barang-barang antik koleksi ayah nya. Ia juga melihat lukisan besar yang terpampang dihadapan nya. lukisan itu bergambar dirinya serta ayah dan ibu yang sedang tersenyum manis.

kaki mungilnya berlari menghampiri sang iblis, tangan mungilnya itu mengayunkan tangan besar milik sang iblis berwujud manusia itu.

"kau bisa kembalikan orang tua ku?" tanya lion antusias disertai senyuman yang sumringah, ia berharap iblis itu menjawab "tentu saja bisa, namun ekspetasi tak seindah realita.

Iblis itu menggelengkan kepalanya. senyum lion pun pudar saat itu juga.

"kenapa?" tanya lion dengan nada lirih. ia sangat kecewa hati kecilnya bak di iris oleh belati tajam. sakit rasanya.

"kau ingat? aku ini iblis bukan tuhan yang bisa memberi nyawa pada makhluk hidup" tutur nya sendu. manik bocah itu memanas, ia kembali menitikkan air mata. Dengan cepat, pria itu menangkup pipi gemil lion, menghapus cairan bening yang membasahi pipi nya.

"ayolah , kau ini lelaki, tak seharusnya seorang lelaki menangis seperti ini. kau harus kuat, balaskan dendam mu pada orang yang telah melakukan ini pada mu." final pria itu, dengan mudahnya lion terhasut begitu saja .

air muka yang tadinya sendu, berubah menjadi datar, tatapan tajam ia arahkan ke depan, ia mengepalkan tangan mungil nya.

"kau benar, aku harus balas dendam" ujar lion dengan tegas. tatapannya sayu namun menusuk. baiklah, di usia semuda ini ia sudah membangunkan sisi gelapnya. terlalu cepat.

.
.
.
.
.
.
.
.

• TBC •

ngerti ma bahasanya kagak? sorry kalau ada yg ga ngerti, bahasa baku gw noob . btw yg punya phobia darah gosah baca yo. voment, biar semangat gw lanjutin ni ff .

© reggpaw__

Make A Contract With Devil  [ NOREN ]✔ Revisi.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang