London, 24 December 1898 .
_______________________________Hari ini adalah hari pelantikan Lion, pria muda yang kini masih berumur 10 tahun itu akan segera menyandang gelar 'Earl' nantinya. Semua bangsawan dari berbagai daerah hadir disini untuk menyaksikan upacara pelantikan secara langsung.
Semua tamu yang hadir dipersilahkan masuk ke dalam aula pelantikan, dan duduk di kursi yang telah disediakan. Saat mereka menginjakkan kaki disana, netra mereka langsung disambut dengan interior mewah dari Aula tersebut.
Aula bernuansa merah dan emas itu sangat mencolok perhatian, lampu besar yang terbuat dari berlian pun menambah kesan mewah disana. ditambah lukisan-lukisan berseni tinggi dipajang menghiasi dinding berwarna merah tersebut.
Disisi lain pula, Lion-pemuda itu tengah melihat pantulan dirinya di cermin, ia sedang memastikan apakah penampilan nya sudah sempurna. Bertepatan dengan itu, Margaret selaku wali dari keponakan nya, datang menghampiri. Margaret tersenyum bangga pada pria muda yang ada di hadapan nya saat ini. Margaret perlahan berjalan menghampiri Lion, lalu menepuk bahu nya pelan.
Margaret mensejajarkan tinggi nya dengan Lion, ia menatap wajah pria muda yang kini menatap kearahnya dengan tatapan datar. Margaret menghela nafas panjang lalu tersenyum simpul.
"Di usia semuda ini, seharusnya kau bermain dengan teman sebaya mu." ujar Margaret seraya merapihkan rambut Lion dengan senyuman yang tak luput.
"Aku hanya tak mau masa muda ku terbuang sia-sia. Lagi pula, bukankah ini lebih baik dibandingkan bermain menghabiskan waktu?" pertanyaan itu sukses membuat Margaret terdiam, senyumnya yang mengembang kini luntur seketika.
"Ehmm... setidaknya kau menikmati masa muda mu. mengisinya dengan hal-hal yang menyenangkan" jawab Margaret seraya berdiri merapikan gaunnya. Alih-alih mendengarkan ucapan bibi nya, Lion malah tersenyum simpul ke arah nya lalu pergi begitu saja.
° + _______________________ + °
Beberapa menit lagi upacara akan dimulai, hanya tinggal menunggu kedatangan Sang Ratu. kini para tamu tengah duduk dengan anggun, beberapa dari mereka juga ada yang mengobrol.
Begitu pula dengan Aslan dan Margaret. Mereka memilih tempat duduk di paling ujung didekat pintu keluar. Katanya agar nanti setelah acara selesai mereka bisa langsung keluar tanpa berdesakan ataupun mengantri lama. Alasan yang cukup klasik.
"Aslan, terimakasih telah membesarkan lion-ku dengan baik." ujar Margaret dengan nada sendu. Aslan yang mendengar hal tersebut, hanya tersenyum menampilkan bulan sabit di matanya. Ia tak tahu harus membalas apa selain kata 'sama-sama' . Setelah itu terjadi keheningan diantara mereka berdua, hanya suara bising tamu lain yang mengisinya.
Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya Ratu datang dengan gaun serba hitam nya. Terlihat cantik dan elegan walaupun sudah berkeriput.
Seketika para tamu diam dan mengalihkan perhatian mereka ke depan.
"Kalau begitu, mari kita mulai upacara pelantikan ini" ujar Sang Ratu seraya tersenyum kearah para tamu lalu disambut dengan tepuk tangan yang meriah.
"Tuan Lion, dipersilahkan maju kedepan." ujar salah satu pria yang berada didepan sana. Lion dengan sigap, maju ke depan lalu bersimpuh dihadapan Sang Ratu. Salah satu pria yang berdiri dibelakang Ratu, mendekati beliau lalu bersimpuh memberikan sebilah pedang yang terletak diatas bantal berwarna merah. Pun, Ratu mengambil pedang tersebut lalu mengayunkan pedangnya pelan, setelahnya meletakan ujung pedang tersebut di bahu kanan dan kiri Lion secara bergantian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make A Contract With Devil [ NOREN ]✔ Revisi.
FanfictionLion hidup bersama kedua orang tuanya di sebuah mansion megah di inggris. Namun pada ulang tahunnya yang ke- 7, kedua orang tuanya, anjing peliharaan, serta singa pemberian pamanya mati dibunuh dan mansion tempat tinggalnya dibakar. Sementara ia di...