Aslan mulai menyusuri jalan labirin dengan santai serta waspada, manik cokelat miliknya itu melirik kesana-kemari dengan tatapan menyipit berjaga-jaga.tubuhnya awas saat mengetahui bahwa labirin ini dipenuhi dengan jebakan. namun benaknya masih bertanya, jebakan seperti apa yang bocah itu pasang sehingga ia harus berhati-hati seperti ini.
disisi lain. berbeda dengan Aslan yang waspada, Vandero malah terburu-buru. ia tak mengetahui kalau labirin yang ia susuri mempunyai jebakan.
sedikit tidak adil memang, mengetahui bahwa Vandero tak tahu peringatan yang Gaffrion berikan lewat secarik kertas tadi. dan sayangnya, kertas putih itu diremat dan dilempar entah kemana oleh Aslan.
jadi yang ada didalam benak Vandero hanyalah, kata-kata terakhir yang Aslan ucapkan sebelum akhirnya pria itu pergi kedalam labirin. “siapa cepat, dia dapat”
karena itulah, saat ini Vandero terburu-buru dan tergesa untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.
sementara itu, Lion berjiwa Gaffrion itu terheran saat melihat sosok Aslan yang tengah menyusuri labirin.
“hei... kenapa pria itu juga ada disini?..” tanya nya dengan nada tak suka juga ekspresi yang kesal. Hannah yang mendengar pertanyaan dari Gaffrion, tersenyum sebelum akhirnya menjawab.
“sudah jelas bukan?. dia kemari untuk mendapatkan jiwa raga milik tuan nya...” jawab Hannah kemudian. Gaffrion hanya ber-ohh ria, pemuda itu tak mengalihkan pandangannya. ia masih fokus memperhatikan kedua pria yang tengah menyusuri labirin jebakan miliknya.
kembali ke Aslan dan Vandero. saat tengah fokus memilih jalan yang benar, fokus Aslan teralihkan saat melihat nampan emas yang tergeletak ditanah dari kejauhan.
Aslan segera menghampiri nampan emas tersebut, setelah melihatnya lebih dekat, nampan emas itu berisi secarik kertas yang dilipat. ia mengambil kertas tersebut lalu membuka dan membacanya.
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
. Question :
what is my real name?. ps :
if you can't answer that in 10 minutes, you can't go anywhere, and you will hit by a big hammer.━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
Aslan tertegun sejenak, pertanyaan bodoh macam apa ini?. ia melihat ke sekelilingnya dengan tatapan bingung.
“palu besar? dimana?” monolognya, kemudian kembali melihat kertasnya.saat tengah fokus memperhatikan kertas yang ia pegang, tiba-tiba saja jalan menuju lorong labirin lain tertutupi dengan benang ungu yang bercahaya.
“yang benar saja!” geramnya lalu meremat kertasnya. ia mulai berpikir untuk menemukan jawaban yang tepat. tapi masalahnya, ia harus menyebutkan nama asli siapa? Lion atau Gaffrion?.
di saat Aslan tengah berpikir, Vandero juga mendapatkan secarik kertas yang sama berisi pertanyaan bodoh didalamnya.
“hal tidak ku sukai? kau akan terhimpit... cih, kau pikir aku penggemar mu yang tahu segalanya tentang dirimu!.” kesal Vandero. lagi-lagi semua jalan menuju lorong labirin itu tertutupi dengan benang ungu yang bercahaya.
tanpa babibu, Vandero langsung menjawab pertanyaan dari kertas itu.
“tuan muda ku sangat tidak suka teh!!” ujarnya dengan lantang.
hening sejenak. tak terjadi apapun. kedua netra miliknya melirik ke segala arah, menurut nya ini sangat aneh, karena tidak terjadi apa-apa.
namun sejurus kemudian, tembok labirin semak itu bergerak menghampirinya seakan ingin menghimpitnya. Vandero panik seketika, ia segera menahan temboknya, benang ungu bercahaya itu pun ikut mendekat kearahnya.
“ah ini merepotkan..!” keluhnya, terpaksa Vandero harus berpikir.
seakan dapat hiburan, Gaffrion tertawa dengan kerasnya.
“sangat menyenangkan melihat mereka menderita..” ujarnya disertai tawa. namun disela ia tertawa, kepalanya mendadak pusing seketika.
'degg!
“eugh! sakit!! Hannah! sa– ARGH!” tubuh mungil milik Lion itu terhuyung, Gaffrion tak henti meremat kepalanya karena sakit yang luar bisa.
“tuan muda!” teriak Hannah histeris sekaligus panik, ia memeluk Gaffrion dari belakang guna menenangkannya. kenapa ini begitu tiba-tiba? ada apa dengan Gaffrion?. Hannah tersadar akan sesuatu, kedua manik nya membelalak tak percaya.
“apa mungkin Lion?...”
_______________________To Be Continue. . .
© reggpaw___

KAMU SEDANG MEMBACA
Make A Contract With Devil [ NOREN ]✔ Revisi.
FanfictionLion hidup bersama kedua orang tuanya di sebuah mansion megah di inggris. Namun pada ulang tahunnya yang ke- 7, kedua orang tuanya, anjing peliharaan, serta singa pemberian pamanya mati dibunuh dan mansion tempat tinggalnya dibakar. Sementara ia di...