Lion hidup bersama kedua orang tuanya di sebuah mansion megah di inggris. Namun pada ulang tahunnya yang ke- 7, kedua orang tuanya, anjing peliharaan, serta singa pemberian pamanya mati dibunuh dan mansion tempat tinggalnya dibakar. Sementara ia di...
Aslan mulai berlari mengitari aula, pun Vandero mengejarnya seraya melemparkan beberapa pisau peraknya tepat kearah kaki Aslan guna memperlambat langkahnya.
untungnya Aslan dapat menghindar dengan cepat. pisau yang dilempar Vandero juga meleset dan mengenai lilin-lilin juga barang-barang pajangan yang ada di aula sana.
tak tinggal diam, Aslan juga melemparkan beberapa garpu emas dengan sekuat tenaga kearah lawannya itu. Vandero sempat menghindar, namun lemparan garpu yang Aslan berikan sangat cepat, beberapa dari garpu tersebut berhasil menggores wajahnya.
“berengsek!...” umpat Vandero saat merasakan cairan kental berwarna merah mengalir di wajahnya.
alunan piano yang Lion mainkan kini bertempo lebih cepat, seolah alunan piano tersebut mewakili kekesalan Vandero.
Vandero mengambil guci-guci antik yang terpajang disana, dan melemparnya asal kearah Aslan, berharap pria itu juga terluka seperti dirinya.
namun, lagi-lagi Aslan berhasil menghindar dari serangan nya. pria Andromeda itu terkekeh melihat serangan payah dari lawannya itu.
° . <> ⊹ — ⊹ <> . °
Lion selesai memainkan pianonya. ia menghela nafas panjang sebelum akhirnya berdiri dari kursi piano.
Gaffrion bertepuk tangan serta tersenyum kagum akan permainan piano yang Lion mainkan. netra anak itu berbinar-binar.
“Excellent!” puji nya, Gaffrion pun bangkit dari duduknya dan pergi menghampiri pintu keluar. ia meletakkan kedua tangannya di atas kepalanya.
“nah Earl.. ayo kita pergi ke perpustakaan.” ujarnya kemudian menghilang dari ambang pintu sana. tak banyak bicara, Lion pun membuntuti nya sembari kembali melihat-lihat interior mansion.
sesampainya di perpustakaan, kedua manik Lion melihat ada banyak rak-rak tinggi yang terisi penuh oleh buku-buku. ruangan perpustakaan nya juga luas dan besar, terdapat balkon juga diluar jendela jadi kau bisa membaca sambil menikmati semilir angin sepoi-sepoi.
perpustakaan nya juga punya dua lantai, mungkin tingginya sekitar 10 meter dari tempat mereka berdiri. daripada disebut perpustakaan, Lion lebih setuju kalau ruangan ini disebut main hall .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Earl suka membaca tidak?..”
“ah.. ya.. membaca adalah cara ku untuk menghabiskan sisa waktu..”
Gaffrion manggut-manggut mengerti, ia melihat penampilan Lion dari ujung kaki hingga ujung kepala, benar-benar seperti bangsawan sejati. padahal Lion masih terbilang muda.