sudah genap satu minggu semenjak Gaffrion mengundang Lion untuk jamuan makan malam di rumahnya, namun bukan jamuan yang Lion dapatkan. malah sesuatu yang tak pernah ia duga. syukurnya Lion dapat menghindar dari sesuatu tersebut.
semenjak hari itu, Gaffrion tidak pernah mengganggu Lion lagi. kehidupan tuan Luxury kini kembali berjalan dengan normal.
saat ini London memasuki musim gugur, dimana badai dan hujan tak hentinya menyapa. langit biru itu pun tertutup awan hitam nan gelap, sampai-sampai matahari pun enggan menampakkan dirinya.
kala itu Paula tengah membersihkan lantai di aula, manik gadis itu melihat keluar jendela yang dipenuhi awan mendung.
“hahh... cuacanya selalu mendung ya..” keluhnya disertai helaan nafas berat. William--selaku juru masak--,yang sedang membantu paula bersih-bersih pun terkekeh pelan saat mendengar keluhan gadis itu.
“wajar ini sudah masuk bulan maret, ku ramal nanti sore pasti hujan deras.” timpa William seraya tersenyum.
ruangan besar itu pun menjadi hening, keduanya kembali sibuk dengan urusan masing-masing.
sampai pada akhirnya pintu utama mengeluarkan suara yang begitu keras.
‘brakk!
Paula dan William terkejut seketika, kedua netra berbeda warna itu melihat kearah pintu guna mengetahui siapa pelaku nya. setelah pintu terbuka lebar, dua orang pria berpakaian rapih lengkap dengan sebuah pedang anggar yang menggantung di pinggang mereka, masuk kedalam aula dengan tidak sopan nya.
“maaf mengganggu ~ Earl Luxury ada di rumah?” ujar salah satu dari pria itu. dilihat dari segi manapun sepertinya kedua pria ini bukanlah orang biasa.
“maaf tuan muda sedang sibuk, lagipula kalian ini siapa ya? bisa tidak mengetuk pintu terlebih dahulu?” tanya Paula dengan nada yang sangat halus, alih-alih menjawab kedua pria itu malah tersenyum miring.
salah satu dari mereka berjalan menghampiri paula, tatapan tajam ia tujukan pada gadis itu. senyum miring nya sama sekali tak luntur. jari jemari yang terbalut oleh sarung tangan putih itu mengangkat dagu Paula.
“jangan mengajari ku tentang sopan santun. jelata” ujarnya penuh penekanan dikata terakhir.
William yang tak terima rekan nya diperlakukan seperti itu pun marah lalu melempar apron putih lusuh miliknya kearah pria itu, tatapan tak suka ia tunjukan.
“ah maaf, tangan ku terpeleset.” ujar William dengan senyuman simpul. pria itu menoleh kearah William dengan tatapan kesal. baru saja hendak mengacungkan pedang kearah William, aksinya terhenti saat melihat sosok Lion dan Aslan yang tengah menuruni tangga.
“wah wah akhirnya yang ditunggu datang juga.” ujar pria yang satunya sambil berkacak pinggang seraya tersenyum tipis.
William mengangkat salah satu lengannya, “anu maaf lancang, mereka ini siapa ya?” tanyanya kemudian.
kedua pria asing itu melirik kearah William, mereka tersenyum tipis.
“ah iya, kami lupa. aku Greyson Leo, dan ini kakak ku Greyson Nick. orang-orang menyebut kami ‘Double Grayson’ kami adalah pelayan dan ajudan pribadi ratu. salam kenal ya...”
kedua pria asing berbeda tinggi yang diketahui bernama Nick dan Leo itu mendapat permintaan maaf dari paula, gadis itu membungkuk dan tak henti mengucapkan kata ‘maaf’ .
berbanding terbalik dengan William, ia malah berdecih ketika melihat Paula membungkuk dihadapan kedua pria itu.
“inilah yang ku benci dari bangsawan, selalu ingin dihormati tapi tak mau menghormati. angkuh sekali.” batin William tak terima.

KAMU SEDANG MEMBACA
Make A Contract With Devil [ NOREN ]✔ Revisi.
Fiksi PenggemarLion hidup bersama kedua orang tuanya di sebuah mansion megah di inggris. Namun pada ulang tahunnya yang ke- 7, kedua orang tuanya, anjing peliharaan, serta singa pemberian pamanya mati dibunuh dan mansion tempat tinggalnya dibakar. Sementara ia di...