Huang Lucas's mansion
Berbeda dengan kediaman Winwin dan Kun, di mansion Lucas bukan Haechan yang teriak-teriak tapi Lucas yang teriak-teriak.
"HAECHAN."
"HAECHAN, KAU DIMANA?" Lucas teriak mencari keberadaan anaknya yang pagi-pagi sudah tidak ada di kamarnya.
Lama-lama Lucas menyerah, dia akhirnya meminta semua asistennya untuk membantu mencari anaknya. Lucas tidak mungkin berkeliling di seluruh mansionnya, yang ada dirinya mati kecapean. Lift di rumahnya rusak karena anak kesayangannya itu, dua hari yang lalu Haechan membawa teman-temannya untuk membuat video tiktok di lift, karena Haechan yang berulang kali keluar masuk lift membuat liftnya rusak.
"Pak Lucas, tuan Haechan ada di ruang game-nya, sepertinya semalam ketiduran disini. Oh iya ada tuan Jaemin juga disini."
Suara asistennya terdengar dari headset yang digunakannya.
"Bangunkan dia, biar sarapan bersama."
"Baik pak."
Lucas sudah duduk di meja makan sambil menunggu anaknya datang.
"Selamat pagi, papa."
"Selamat pagi, om."
"Jaemin mau makan disini atau mau pulang?"
"Aku pulang om, papa udah nelpon dari tadi. Asisten papa juga sudah nunggu di luar."
"Kalau gitu hati-hati ya."
"Iya om," Jaemin melihat kearah Haechan, "Chan pinjem sepeda, males jalan ke pintu."
"Yakali jalan yang ada kakimu patah karena kejauhan."
Huang Hendery's mansion
Berbeda dengan mansion lainnya yang pagi-pagi sudah ribut, di mansion Hendery terlihat hening seperti tidak ada penghuninya. Hal ini terjadi karena Hendery masih belum bangun dan Jaemin anaknya tidak ada di mansionnya.
Suara alarm terdengar mengisi seluruh kamar Hendery. Biasanya dia sudah bangun sebelum alarm berbunyi, karena anaknya yang membangunkannya.
"Tumben Jae gak bangunin aku," gumam Hendery, dia masih belum sepenuhnya sadar.
Dia masih duduk di atas tempat tidur tapi dia tiba-tiba bangun, dia pikir Jaemin sakit. Hendery langsung berlari menuju tempat tidur anaknya yang masih satu kamar dengannya, Jaemin tidak mau jauh-jauh dari papanya inilah yang membuat mereka sekamar tapi tempat tidurnya beda. Jaraknya lumayan jauh, biasanya Hendery menaiki hoverboard tapi karena dia panik dia memilih berlari.
Kosong.
Jaemin tidak ada di tempat tidurnya.
"Oh iya aku lupa, semalam dia bilang mau menginap dirumah Haechan," ucap Hendery, sebelumnya dia masih belum sepenuhnya sadar saat bangun tidur itulah yang membuatnya lupa.
Hendery langsung menghubungi Jaemin agar segera pulang lalu menghubungi asistennya agar menjemput anaknya.
Xiao Dejun's mansion
Mansion Xiaojun ini adalah mansion yang paling damai, karena Xiaojun dan anaknya sama-sama tidak suka berteriak.
Pagi ini diawali dengan keduanya yang olahraga bersama, Xiaojun sudah menyiapkan tempat nge-gym khusus untuk anaknya yang suka berolahraga itu.
"Sepedamu yang harganya 200 juta udah papa buang, kemarin papa cek rantainya lepas. Tapi papa udah beliin 2 lagi buat kamu," ucap Xiaojun yang saat ini mengangkat dua barbel di tangan kanan dan kirinya.
"Oh iya Jeno lupa mau bilang papa kalau rantainya lepas."
"Yaudah kita udah cukup olahraga, ayo sarapan."
"Pa Jeno mau makan makanan om Kun," keduanya keluar dari ruang olahraga, mereka menaiki sepeda untuk menuju ruang makan.
"Biar papa telpon om Kun dulu," percakapan keduanya tetap berlanjut. Saat sudah duduk, Xiaojun menghubungi Kun untuk memesan makanan.
"Jeno ingin makan masakanmu sekarang, apa sekarang tersedia?" tanya Xiaojun saat panggilannya terhubung.
"Kebetulan aku memasak banyak sekarang, biar aku kirim setelah ini, tunggu aja."
"Terima kasih, biar asistenku yang mengambilnya. Aku tidak ingin merepotkanmu."
"Baiklah kalau gitu—PAPA MASAKANNYA ENAK BANGET," Xiaojun terkekeh mendengar teriakan anak Kun.
Anak papa Lucas, papa Dejun sama papa Hendery.
Thank You
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Rich, Papa [WayV] ✔
Fanfiction"Baik tuan,-tuan, mending tuan beliin kebun teh buat anaknya." "Ide bagus, kalau gitu kamu yang urus, secepatnya. Kalau nggak kamu saya pecat." #1 nct dream #1 yangyang #1 winwin #1 lucas #1 wayv