-Crazy Rich, Papa-
Hari sudah mulai sore, mereka akan kembali ke hotel setelah melihat sunset. Awalnya mereka akan pulang ke hotel jam delapan malam, tapi Xiaojun menolak karena khawatir dengan keadaan anaknya yang belum benar-benar pulih, udara malam tidak baik untuk tubuh Jeno pikir Xiaojun.
"Papa," panggil Haechan.
"Iya sayang?"
"Kata orang aku seperti matahari, apa maksudnya?"
"Maksudnya kamu item gara-gara matahari," Renjun yang menjawabnya dan membuat yang lain tertawa. Memang Renjun dan Haechan jarang sekali akur, mereka berdua akur hanya disaat-saat tertentu.
"Injun tidak boleh ngomong seperti itu, itu namanya body shamming." ucap Winwin.
"Iya papa maaf."
"Apasih, dasar anak om Winwin jelek," Haechan yang tidak terima membalas ucapan Renjun.
"Anak om Lucas yang namanya Haechan lebih jelek,"
"Aku ganteng ya, papaku aja ganteng wlekk"
"Aku juga ganteng wlekk"
"Udah diem, matahari udah mau terbenam itu. Kalian berdua sama-sama ganteng kok," ucap Jaemin dan berhasil membuat keduanya diam.
-Crazy Rich, Papa-
Disaat yang lain ada di luar mobil menunggu sunset, berbeda dengan Chenle yang sejak selesai bermain tadi langsung tidur.
Sedangkan Jisung daritadi duduk dipangkuan Yangyang ditemani dengan jagung bakar di tangannya.
"Papa, papa," Jisung memanggil papanya, kemudian mendongakkan kepalanya agar bisa melihat Yangyang.
"Ada apa hm?"
"Kenapa aku gak boleh ke makam mama Ryu?" pertanyaan Jisung membuat Yangyang bingung, Yangyang tidak tau mau menjawab apa.
"Oh itu, karena kamu masih kecil sayang," jawab Yangyang, dia bohong karena tidak tau harus memberi alasan apa.
"Tapi Jeno hyung setiap bulan pergi ke makam mamanya, kok gak apa-apa?"
"Karena makam mamamu ada di luar negeri kalau makam mama Jeno kan di China, jadi gak apa-apa."
Jisung mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengerti. "Aku kangen mama, pa" gumam Jisung.
"Papa juga," Yangyang mendengar gumaman Jisung, dan hanya bisa menjawab dalam hati.
Matahari sudah terbenam, para papa mengabadikan momen itu menggunakan ponselnya masing-masing, sungguh sesuatu yang indah, hal yang jarang sekali terjadi, berkumpul bersama orang tersayang tanpa memikirkan apa yang akan terjadi di kemudian hari. Sejenak mengistirahatkan diri dari kesibukannya selama ini.
(Kenapa Haechan mungil banget disini)
-Crazy Rich, Papa-
Saat ini mereka sudah tiba di hotel dan bersiap untuk dinner. Mereka memutuskan untuk memesan makanan.Sekarang mereka sedang menunggu makanan datang.
"Kun-ge kau jadi mau cover lagu sama Chenle?" tanya Winwin.
"Jadi dong om Winwin," Chenle yang menjawab.
"Nanti biar aku yang siapin segalanya, kalian kan mau syuting video di perusahaanku," ucap Winwin.
"Papa, Injun juga pengen cover lagu."
"Echan juga mau papa."
Ucap Renjun dan Haechan pada papanya.
"Apasih ikut-ikutan."
"Biarin."
"Echan mau jadi penyanyi? gak mau jadi bintang film seperti papa?" tanya Lucas.
"Enggak, aku mau jadi penyanyi aja. Sama mau buat perusahaan seperti om Winwin biar kaya."
"Terserah kamu, yang penting kamu bahagia."
"Papa, Injun mau nyanyi, boleh ya~"
"Nyanyi ya tinggal nyanyi." balas Haechan.
"Renjun diam dulu ya papa mau ngomong dulu, Haechan juga ya, om mau ngomong dulu" ucap Winwin. "Kalian berdua mau cover lagu apa?" kemudian bertanya pada Kun dan Chenle.
"Free love Honne," balas Kun.
"Baiklah, oh iya Injun memangnya mau cover lagu apa?"
"Fools Troye Sivan, papa" jawaban Renjun membuat Winwin melotot. Darimana anaknya tahu lagu seperti itu.
"Kenapa lagu itu? yang lain saja" balas Winwin.
"Gak mau."
"Kalau gitu tunggu kamu gede dulu, baru boleh nyanyi lagu itu."
-Crazy Rich, Papa-
Winwin so cute
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Rich, Papa [WayV] ✔
Fanfiction"Baik tuan,-tuan, mending tuan beliin kebun teh buat anaknya." "Ide bagus, kalau gitu kamu yang urus, secepatnya. Kalau nggak kamu saya pecat." #1 nct dream #1 yangyang #1 winwin #1 lucas #1 wayv