sorry

2.2K 330 3
                                    

Winwin sudah siap bertemu Renjun, dia tersenyum dengan dua boneka di pelukannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Winwin sudah siap bertemu Renjun, dia tersenyum dengan dua boneka di pelukannya.

"Bodoh, kenapa aku malah membentak Renjun?" gumam Winwin yang saat ini sudah berdiri di depan kamar anaknya.

Winwin membuka pintu, dia menaiki salah satu hoverboard Renjun. Saat masuk Winwin melihat Chenle yang tidur di kasur depan televisi, dengan snack di pelukannya. Televisinya juga masih menyala.

"Dasar anak-anak."

Winwin sudah ada di samping tempat tidur Renjun tapi dia tidak melihat anaknya, hanya Jaemin yang menempati tempat tidur Renjun.

"Eh om Winwin," Jaemin sudah bangun dan dia melihat Winwin yang masih berdiri di samping dirinya.

"Selamat pagi, Jaemin. Renjun ada dimana?"

"Pagi om. Semalem Renjun tidur di kamar om."

"Terima kasih Jae, kalau gitu om ke Renjun dulu ya. Kamu kalau mau lanjut tidur, tidur aja lagi. Kalau mau makan bilang aja sama chef disini."

"Siap om."

Setelahnya, Winwin langsung pergi ke kamarnya, dia terharu ternyata anaknya masih menyayanginya.



Benar saja, Renjun saat ini tertidur pulas di atas tempat tidur miliknya. Wajahnya sama seperti saat Winwin meninggalkannya, mata sembab dengan hidung yang memerah.

Tidak ingin membangunkan anaknya, Winwin memilih untuk tidur di sebelah anaknya. Winwin memeluk dan mencium seluruh wajah Renjun, dia sangat menyesal atas perbuatannya.

"Sorry."

"Sorry."

"Sorry." Winwin terus mengatakan maaf.

"Papa," suara lirih Renjun terdengar.

"Iya sayang, papa disini."

"Papa jangan tinggalin aku."

"Sorry, papa gak akan ngulangin lagi."

"Papa janji?" Winwin mengangguk.

"Renjun gak mau papa pergi, Renjun mau tinggal sama papa terus," ucap Renjun lucu.

"Iya sayang, sebagai tanda permintaan maaf, papa bawain kamu hadiah," Winwin bangkit dan memberi dua boneka moomin pada Renjun.

"Ini buat anak kesayangan papa."

"Ih lucu, makasih papa. Papa, Injun pengen minta sesuatu sama papa."

"Apa itu?"

"Injun pengen bikin istana moomin, nanti semua mainan moomin Injun ditaruh disana. Terus beliin boneka moomin lagi ya pa, yang banyak ya."

"Siap, apasih yang enggak buat kamu," Winwin tersenyum melihat wajah bahagia Renjun. Diumurnya yang ke 13, anaknya masih sangat menyukai moomin.

"Injun." panggil Winwin.

"Iya?"

"Dia memang ibumu," ucap Winwin langsung, dia memilih untuk mengatakannya. Biar bagaimanapun Renjun harus tau tentang ibunya.

"Aku tau kok," balas Renjun enteng.

"Bagaimana bisa?"

"Aku semalam liat foto pernikahan papa sama ibu," ucap Renjun kemudian Renjun mengambil sebuah foto di bawah bantalnya, "Ini" lanjut Renjun sembari menunjukkan foto itu pada Winwin.

"Injun jangan tinggalin papa ya?" Winwin merasa Renjun akan meninggalkannya dan tinggal dengan ibunya.

Renjun menggeleng dan memeluk Winwin, "Aku tidak akan tinggalin papa, aku sayang papa. Kemarin aku telepon ibu dan bilang kalau aku mau sama papa aja," ucapan Renjun membuat hati Winwin lega.

Renjun menatap wajah Winwin, dia melihat ada luka di wajah papanya. "Pasti sakit ya pa?"

Winwin menggeleng dan tersenyum, dia tidak mau membuat Renjun khawatir.

Winwin menggeleng dan tersenyum, dia tidak mau membuat Renjun khawatir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Streaming kick back yuk, biar para papa seneng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Streaming kick back yuk, biar para papa seneng.

tbc

Crazy Rich, Papa [WayV] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang