Vote dulu adik-adik, kakak-kakak sekalian, biar aku semangat updatenya(. ❛ ᴗ ❛.)
Happy Reading
Yangyang sedang ada di ruang kerjanya sekarang, dia terlihat memandangi sebuah foto di layar komputernya. Foto mendiang istrinya yang sedang tersenyum dengan Jisung di gendongannya.
Yangyang tersenyum miris, jujur saja dia sangat merindukan mendiang istrinya itu. Ingin rasanya dia pergi berkunjung ke makam istrinya, tapi sampai sekarang dia masih belum tau dimana istrinya itu dimakamkan.
"Ryu, aku merindukanmu."
Saat itu, Yangyang dan Jisung mengalami koma setelah melewati masa kritisnya. Yangyang yang sadar terlebih dahulu langsung mencari keberadaan Ryui, namun yang ia lihat saat pertama kali membuka mata adalah Shin Yua adik istrinya.
"Dimana Ryui?" tanya Yangyang, suaranya begitu lemah.
Yua tidak menjawab, dirinya hanya bisa menangis.
"Jawab aku, dimana Ryui?" Yangyang yang masih belum sepenuhnya pulih memaksa bangun, membuat Yua khawatir.
"Kakak jangan berdiri—kak Ryui sudah tiada kak," balas Yua akhirnya, membuat dada Yangyang sakit seperti ada benda keras yang menghantamnya.
"Jangan bercanda, katakan dimana Ryui?"
"Sudah aku katakan hiks kakak sudah hiks tiada hiks," balas Yua dengan air mata yang terus mengalir.
Yangyang membuka infus ditangannya, "Aku ingin bertemu dengannya," ucap Yangyang pada Yua.
"Tidak bisa kakak ipar, kedua orang tuaku sudah membawanya,"
"Membawanya?"
"Iya, mereka membawa jenazah kakak," ucap Yua.
"Kemana mereka membawanya?"
"Aku tidak bisa memberitahu, maaf," balas Yua.
"Kenapa? Aku ini suaminya, kenapa aku tidak boleh menemuinya?"
"Ayah dan ibuku marah padamu, mereka pikir gara-gara kamu kak Ryu meninggal. Padahal itu sudah keputusan kak Ryu, dia hanya ingin kakak dan Jisung hidup," ucap Yua.
Yangyang tidak tau lagi harus mengatakan apa saking syoknya dirinya sampai tidak bisa mengeluarkan air mata.
Yangyang baru sadar bahwa dirinya koma selama dua bulan.
"Aku pergi kakak ipar, maaf aku tidak bisa membantumu. Aku bersyukur kamu sadar, aku sudah menunggumu sejak saat itu," setelah mengucapkan itu Yua pergi dari ruangan Yangyang.
Yangyang menangis saat mengingat masa lalu, sudah enam tahun dirinya mencari makam Ryui, namun nihil sampai sekarang pun dia tidak menemukannya. Keluarga Ryui memang sengaja menghindari Yangyang, Yangyang sadar akan hal itu. Berkali-kali dia meminta mantan mertuanya bertemu, tapi selalu ada saja alasannya untuk tidak bertemu.
Ten saat ini sedang berada di perusahaan Winwin, dia masih melatih dance disini.
"1 2 3 4 maju, itu tangan kanannya diangkat sedikit," Ten memberikan arahan pada anak-anak itu. Anak-anak, Ten memang menganggap mereka anaknya karena umurnya yang terpaut cukup jauh.
"Bagus," seru Ten senang.
Tanpa sadar ada seseorang yang memperhatikan dirinya, orang itu tersenyum kagum.
"Keren banget sih, andai belum punya istri pasti udah aku kejar," gumam orang itu.
Ten sudah selesai melatih, sekarang dia sudah duduk menyendiri.
Seseorang yang sebelumnya memperhatikan Ten itu menyodorkan air minum, Ten langsung menerimanya karena dirinya memang sangat haus.
"Terima kasih, Sally," ucap Ten.
Sally tersenyum, "Sama-sama."
"Kau tidak melatih?" tanya Ten pada Sally.
"Sedang istirahat,"
Sally senang bisa sedekat ini dengan Ten, dia melamun menatap wajah Ten yang saat ini sedang fokus melihat para trainee.
Drttt
Ponsel Ten bergetar menandakan ada panggilan masuk. Namun Ten tidak sadar yang sadar malah Sally.
"Maaf tuan, ponselmu berbunyi," ucap Sally.
Ten langsung melihat ponselnya, ternyata Mark yang menelponnya.
"Halo sayang, ada apa?"
Pasti itu anaknya kalau enggak istrinya–batin Sally.
"APA??" Sally kaget mendengar teriakan Ten.
"..."
"Iya, papa kesana bareng om Winwin, kamu jagain Renjun ya," ucap Ten lagi.
Ten langsung pergi dari ruang latihan dan menuju ruang kerja Winwin tanpa memperdulikan keberadaan Sally.
Ten berlari keruangan Winwin.
"WINWIN," teriak Ten saat sudah ada di ruangan Winwin.
"Ada apa?"
"RENJUN ANAKMU, BERANTEM,"
Tanpa membalas Winwin langsung berlari keluar.
Thank you
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Rich, Papa [WayV] ✔
Fiksi Penggemar"Baik tuan,-tuan, mending tuan beliin kebun teh buat anaknya." "Ide bagus, kalau gitu kamu yang urus, secepatnya. Kalau nggak kamu saya pecat." #1 nct dream #1 yangyang #1 winwin #1 lucas #1 wayv