Tidak ada angin, tidak ada hujan tiba-tiba Winwin menyebarkan undangan. Ya, meskipun bukan undangan pernikahan.
Awalnya Winwin meminta para papa berkumpul, mereka pikir hanya ngopi biasa, tapi kemudian Winwin mengeluarkan undangan pertunangannya membuat papa yang lain terkejut, bahkan Lucas dan Hendery sampai menyemburkan kopinya tepat di wajah Yangyang.
"AAA JOROK BANGET SIH," teriak Yangyang namun tidak dihiraukan.
"Win-ge ini serius?" tanya Lucas untuk kesekian kalinya. Lucas masih tidak percaya kalau Winwin akan bertunangan.
"Enggak ini prank." balas Winwin datar.
"Nah kan, gak mungkin kalau ini serius." ucap Yangyang.
"Apa perlu aku menghubungi Sakura biar kalian percaya?"
"Jadi ini serius?" Ten ikut bertanya.
Winwin mengambil nafas kemudian menghembuskannya, "Aku udah bilang kalau ini serius, kenapa kalian gak percaya sih?" Winwin benar-benar frustasi.
"Habisnya kau tiba-tiba, kapan deketnya?" tanya Xiaojun.
Mereka semua datang tidak ada yang menolak ajakan Winwin, tapi berbeda dari biasanya. Mereka tidak berkumpul di restaurant Kun, melainkan di kampung halaman Ten, Thailand. Sedangkan anak-anak mereka tinggal karena masih sekolah. Toh mereka tidak akan lama.
"Atau jangan-jangan?" Hendery menatap Winwin curiga.
"Jangan berpikir yang tidak-tidak. Aku serius ingin menikahi Sakura," ucap Winwin.
"Apa kau mencintainya?" tanya Kun.
"Untuk saat ini belum, tapi aku dan dia sudah berkomitmen."
"Kau tidak takut sepertiku dan Hendery? Menikah tanpa rasa cinta dan berakhir dengan perceraian," tanya Lucas.
"Tidak. Aku dan Li Mei dulu menikah dengan rasa cinta, tapi lihat aku sekarang malah jadi duda. Yang penting bagiku untuk saat ini adalah ada seseorang yang akan menyayangi dan merawatku dan Renjun, tentang cinta biar waktu yang menjawab nanti. Aku dan Sakura sudah berkomitmen untuk tidak saling meninggalkan, seberat apapun masalah kami nanti, akan kami hadapi berdua." jelas Winwin.
"Kalau seperti itu, aku hanya bisa mendoakan semoga lancar sampai pernikahan," ucap Ten tangannya menepuk-nepuk bahu Winwin.
"Selamat Win-ge, akhirnya kau menyusulku." ucap Yangyang yang membuat semua menyorakinya.
"Kalian kapan?" tanya Yangyang dan Winwin bersamaan.
"Yangyang, itu noda kopi di bajumu bersihin dulu."
"Eh Jaemin minta jemput nih."
"Haechan nitip thai tea nih, aku beli dulu."
"Aku mau foto di kuil dulu, kalian ikut gak?"
"Chenle nitip bola basket nih, Ten kau tau dimana toko yang menjualnya?"Ten, Hendery, Lucas, Xiaojun dan Kun mengalihkan pembicaraan. Membuat Winwin dan Yangyang mencibir.
"Cih, dasar duda." ejek Yangyang. Padahal dirinya sendiri juga duda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Rich, Papa [WayV] ✔
Fiksi Penggemar"Baik tuan,-tuan, mending tuan beliin kebun teh buat anaknya." "Ide bagus, kalau gitu kamu yang urus, secepatnya. Kalau nggak kamu saya pecat." #1 nct dream #1 yangyang #1 winwin #1 lucas #1 wayv