Hari ini jadwal Ten mengecek kebun binatang miliknya, karena sekarang weekend jadi Mark juga ikut. Anaknya itu saat ini sudah sibuk dengan kucing dan anjing peliharaannya.
"Mark, awas loh jangan deket-deket sama Robin dulu," peringat Ten. Dia takut Mark kenapa-napa karena Robin saat ini sedang sakit.
"Iya papa," balas Mark.
Banyak pengunjung yang datang sekarang, mungkin karena hari libur. Ten tersenyum melihatnya.
"AAAAA MAMA TOLONG UCHANNNN," Ten yang mendengar suara anak kecil minta tolong, langsung menghampirinya.
"Kamu gak apa-apa?" tanya Ten pada anak itu, anak itu terlihat ketakutan. Tadi salah satu monyet tiba-tiba naik ke bahu anak itu dan membuatnya menangis, untung Ten datang dan membuat monyetnya melepas anak itu.
"Uchan, kamu kenapa? Mama nyariin kamu daritadi," tiba-tiba terdengar suara yang cukup familiar di telinga Ten.
"Eh, nona Sally?" sapa Ten saat melihat Sally yang ada di belakangnya.
"Tuan Ten?"
"Mama, Uchan takut hiks," anak itu memeluk Sally, Ten yang melihatnya kebingungan.
"Dia anak saya, namanya Sungchan," jelas Sally saat melihat wajah bingung Ten.
Ten terkejut, dia pikir Sally ini masih belum menikah.
"Oh," balas Ten.
Saat Ten hendak pergi, tiba-tiba Mark datang.
"Tante cantik," jujur Ten dan Sally takut, mereka takut Mark ingat dengan pertanyaannya tempo hari.
"Eh Mark," balas Sally.
Tanpa aba-aba, Mark langsung memeluk Sally dan membuat Sungchan kesal.
"Kamu kok peluk-peluk mama aku sih," ucap Sungchan.
"Tante cantik kan calon mama aku," balas Mark.
"Kata mama, anaknya cuma aku. Kamu jangan ngaku-ngaku ya," ucap Sungchan lagi.
Ten langsung membawa Mark pergi dari sana, sebelum anaknya ini semakin ngelantur.
Karena hari ini libur, Kun menemani Chenle yang sedang les bahasa inggris. Dia tersenyum bangga, melihat anaknya cepat tanggap.
"Anak papa pinter banget sih," puji Kun, tangannya mengelus kepala Chenle. Jia yang melihatnya tersenyum.
"Terima kasih papa," balas Chenle.
Chenle lanjut belajar lagi, saat Jia menjelaskan tiba-tiba Chenle memegang perutnya.
Dan wajah Chenle terlihat kesakitan.
Kun masih belum sadar kalau Chenle kesakitan. Jia yang pertama kali menyadarinya.
"Chenle kenapa? Ada yang sakit?" tanya Jia yang terlihat khawatir.
Kun yang mendengarnya langsung menghampiri Chenle.
"Eh sayang, kamu kenapa?"
"Perut Lele sakit pa," balas Chenle.
Kun langsung menggendong Chenle dan membawanya ke rumah sakit. Dia terlihat sangat khawatir.
"Jia, tolong jaga Chenle sebentar," pesan Kun, dia mau membayar biaya perawatan Chenle dulu.
Tadi Jia juga ikut karena dia juga khawatir dengan keadaan Chenle.
Winwin saat ini asik menikmati waktu liburnya bersama Renjun. Mereka berdua hanya menghabiskan waktu di mansionnya.
"Wah sepertinya kita akan mendapatkan penghargaan sebagai keluarga paling malas deh," ucap Winwin yang diangguki Renjun.
Disaat keluarga lain liburan, mereka hanya bermalas-malasan di mansion. Dari tadi Winwin dan Renjun hanya rebahan-bangun-makan-rebahan lagi.
"Papa," panggil Renjun. Dia ingin mengatakan sesuatu pada Winwin.
"Hm?"
"Aku ingin bilang sesuatu pada papa," ucap Renjun.
"Apa itu?" tanya Winwin.
"Pa, mama kan sudah menikah lagi. Apa papa gak mau menikah juga? Aku juga pengen punya ibu baru pa" ucapan Renjun sukses membuat Winwin terdiam.
Winwin kemudian melihat kearah anaknya dan nyengir seperti orang bodoh.
"Sial, kenapa Renjun juga mengatakannya" batin Winwin.
Thank you
TbcJangan lupa vote sama komennya ya 😊
Mungkin berkenan mampir ke work aku yang lain
Halo readers, akhirnya aku update. Maaf udah buat kalian nunggu lama.
Jangan lupa streaming back to you ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Rich, Papa [WayV] ✔
Fanfiction"Baik tuan,-tuan, mending tuan beliin kebun teh buat anaknya." "Ide bagus, kalau gitu kamu yang urus, secepatnya. Kalau nggak kamu saya pecat." #1 nct dream #1 yangyang #1 winwin #1 lucas #1 wayv