dancer

981 174 0
                                    

-Crazy Rich, Papa-


Winwin saat ini sedang sibuk-sibuknya, tidak lama lagi perusahaannya akan mendebutkan girl group dan boy group baru.

Winwin pusing, semalam dia mendapat kabar bahwa pelatih dance perusahaannya mengalami kecelakaan, padahal besok hari pertama para anak asuhnya latihan.

"Kalian bodoh," ucap Winwin dingin, dirinya mungkin tidak berteriak tapi semua staff langsung ciut. Dia marah karena staff-nya tidak menemukan pelatih baru, padahal Winwin sudah memintanya dari semalam.

"Maaf Pak, hal ini terlalu mendadak. Kami-."

"Jangan banyak alasan, cepat cari pelatih dance untuk girl group-nya besok harus sudah ada, untuk boy group saya yang akan mencarinya," ucap Winwin kemudian keluar dari ruangan rapatnya.

Winwin akan meminta bantuan Ten untuk melatih anak asuhnya, Ten memang pelatih dance tapi sekarang dirinya fokus sama kebun binatang dan perusahaan mode miliknya.

Winwin menghubungi Ten.

"Ge bantu aku," ucap Winwin saat panggilan terhubung.

"Bantuin apa?"

"Aku butuh pelatih dance"

"Tiba-tiba?"

"Iya, karena pelatih dance yang biasanya kecelakaan."

"Baiklah, kapan mulainya?"

Ten setuju, lumayan waktunya jadi tidak terbuang sia-sia.

"Besok, oh iya ada rekomendasi pelatih dance perempuan tidak?"

"Kau butuh yang perempuan juga? Memang yang biasanya kenapa?"

"Mereka pasangan, pas kecelakaan mereka lagi bareng. Jadi, ya gitu."

"Oh aku gak ada rekomendasi sih. Besok aku kesana. Udah ya, aku lagi mandiin Leon nih."

"Okay, terima kasih Ten-ge"

Winwin masih belum bisa bernafas lega, karena dia tidak tau apakah staffnya berhasil menemukan pelatih dance untuk girl group-nya. Sekarang, jarang sekali ada pelatih dance yang professional. Winwin tidak bisa mempercayakan anak asuhnya pada sembarang pelatih.

"Pak Winwin," salah satu staff memanggilnya.

"Ya?"

"Kami sudah menemukan pelatih dance-nya pak, bapak ingat dengan nona Sally?" Winwin mengangguk, dia ingat karena girl group sebelumnya juga dilatih oleh orang bernama Selly ini.

"Dia yang akan melatih Pak"

"Bagus, berarti semua sudah selesai. Kalian urus saja, untuk boy group saya juga sudah menemukannya," setelah mengucapkan itu Winwin pergi, karena ada meeting.



-Crazy Rich, Papa-




Haechan dan Lucas hari ini berkeliling kota, katanya Haechan bosan di rumah liburan terlalu lama.

"Papa, kapan sih ke sekolah lagi?" tanya Haechan. Haechan tidak tau karena semua urusan sekolah diurus Lucas, dia hanya tinggal berangkat sekolah jika disuruh.

"Minggu depan kamu udah sekolah," balas Lucas.

"Ooh."

"Kamu mau kemana sekarang?" tanya Lucas.

"Mall," balas Haechan semangat.

"Meluncur."

Mereka berdua sudah ada di mall, Lucas membeli setiap barang yang ditunjuk Haechan.

"Tuan Lucas," seseorang menyapa Lucas, membuat Lucas menoleh.

"Eh nona Yuqi," balas Lucas.

Yuqi tersenyum canggung, "Ini anak anda?" tanya Yuqi, tangannya menyentuh pipi Haechan yang terlihat menggemaskan.

"Iya, Echan kenalin ini tante yang main film bareng papa," ucap Lucas dan Haechan menjulurkan tangannya.

"Kenalin nama aku Haechan, tante cantik," ucap Haechan.

"Lucunya. Maaf, kalau begitu saya pamit, saya hanya ingin menyapa karena kebetulan melihat anda barusan," ucap Yuqi.

"Tante Yuqi, ikut kita saja. Aku sama papa belanja banyak loh, nanti tante minta aja sama papa," ucapan Haechan membuat suasana menjadi awkward antara Yuqi dan Lucas.

"E--eh gak usah tante udah mau pulang," balas Yuqi.

"Yaahh."

"Biarin tante Yuqi pulang ya sayang, kapan-kapan aja kalau mau jalan-jalan ya," Lucas mencoba menghibur Haechan yang terlihat kecewa.

"Kalau gitu saya pamit, permisi," ucap Yuqi kemudian pergi.





-Crazy Rich, Papa-




Kun's mansion

"Papa, papa" panggil Chenle.

"Ada apa hm?" balas Kun.

Mereka berdua sedang berada di dapur, Chenle sedang menunggu masakan papanya.

"Chenle mau les bahasa inggris dong," ucap Chenle.

"Kenapa tiba-tiba mau belajar bahasa inggris?" tanya Kun.

"Biar keren kayak Mark-ge," balas Chenle.

"Ok biar nanti papa cariin guru privat buat kamu," ucap Kun, tangannya sejak tadi tidak berhenti mengaduk nasi goreng buatannya.


---


Yangyang's mansion

"Papa aku mau les dance dong," ucap Jisung yang lagi tiduran di kasur Yangyang sedangkan Yangyang sedang fokus di depan laptopnya.

"Gak boleh, nanti kamu kenapa-napa," balas Yangyang tanpa melihat kearah Jisung.

"Jisung pengin papa," ucap Jisung lagi nada bicaranya kecil diakhir.

Yangyang melihat kearah Jisung, dia tidak tega melihat wajah cemberut anaknya. Setelah dipikir-pikir sepertinya tidak apa-apa jika hanya belajar dance, "Baiklah, besok papa cariin pelatih buat kamu," ucap Yangyang.

"Yeay makasih papa, sayang papa Yangyang banyak-banyak," ucap Jisung kemudian memeluk Yangyang dan mencium pipinya.

"Sama-sama sayang, kamu mirip mamamu suka sekali menari," ucap Yangyang, dia ingat mendiang istrinya dulunya juga seorang penari tapi berhenti sejak menikah dengannya.

-Crazy Rich, Papa-

Votenya atuh kakak-kakak, adik-adik jangan lupa ehehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Votenya atuh kakak-kakak, adik-adik jangan lupa ehehe

Thank you

Crazy Rich, Papa [WayV] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang