Adrian dan Riana

761 50 0
                                    

Happy reading......💚

Tinggalkan jejak kalian, follow vote dan juga koment....

*****

Adrian kembali ke rumah Alvian, setelah dihubungi oleh pihak kepolisian mengenai kematian kakak angkatnya

Adrian POV

Aku mencoba ikhlas dan tegar menerima kepergian kakak dan juga kakak ipar ku

Kudatangi Rumah Alvian dengan didampingi beberapa orang penyidik dari kepolisian, rumah tersebut sudah dikelilingi police line di sekelilingnya

Mataku memanas ketika mendapati darah yang belum dibersihkan menggenangi lantai diruang tengah, terbayang Alvian dan Dilara tergeletak bersimbah darah

Kulihat sekeliling ruangan nampak sepi, bahkan asisten rumah tangga yang bekerja dirumah itu juga tidak terlihat

Menurut salah seorang penyidik, pembantu tersebut syok dan pingsan berkali kali, dan pihak keluarga sudah membawanya kerumah sakit

"Apakah asisten rumah tangga nya melihat kejadian tersebut" tanyaku kepada Penyidik

"Tidak pak, beliau berada di pasar ketika kejadian tersebut, pemilik toko yang dia datangi membenarkan hal tersebut" jawab penyidik

"Bagaimana dengan satpam yang berjaga didepan" tanyaku lagi

"Beliau juga terluka, kami menemukan nya dalam keadaan terikat dan pingsan didalam pos jaga"

"Tapi Pak Adrian, pelaku diduga pelaku tunggal dan juga seorang perempuan" ucap penyidik tersebut

"Apa maksudmu?"

"Kami menemukan sepatu wanita didepan pintu, juga tas wanita diatas meja dekat kedua korban, dan didalamnya juga terdapat kartu identitas atas nama Riana Andini" jelaskan penyidik tersebut

"Tidak mungkin, aku mengenalnya, aku bahkan yang meminta dia kesini untuk mengantarkan dokumen kepada Alvian"

"Ini hanya dugaan saja pak, karena menurut keterangan dari asisten rumah tangga Tuan Alvian, bayi Tuan Alvian sebelumnya berada dikamar bersama istri Tuan Alvian, pada saat kejadian bayi Tuan Alvian juga menghilang, ada dugaan ini merupakan kasus penculikan bayi juga pak" lanjut penyidik tersebut

"Kurang ajar kau Arman, kau bahkan membuat Riana seolah-olah menjadi tersangka, huh ..tidak akan kubiarkan"

"Bolehkah aku keruang kerjanya, ada beberapa dokumen penting yang aku butuhkan" tanya Adrian

"Silahkan pak, tapi kami tetap harus mendampingi bapak, takutnya ada bukti bukti lain yang belum bisa kami temukan" ujar penyidik lagi

"Baiklah, aku hanya mengambil dokumen pekerjaan saja"

Aku membuka pintu ruang kerja Alvian, menarik nafas dalam dalam

Ruangan ini begitu terasa dingin bagiku, baru kemarin aku berada disini bersama kakakku membicarakan tentang pekerjaan, bahkan dia sempat memintaku untuk menjaga putrinya

Ternyata itu adalah pesan terakhir darinya untukku

Aku melihat dengan seksama ke seluruh ruangan mataku tertuju pada satu titik di ruangan itu

Jendela..ya jendela itu selalu terkunci sebelumnya, tapi kenapa sekarang tidak terkunci, apakah ada orang lain sebelumnya berada disini, atau Arman yang masuk kedalam sini, dan meja ini tidak rapi seperti biasanya terlihat berantakan,banyak berkas yang berserakan, aneh...

Kubuka brankas yang terletak di samping sebuah lukisan, ternyata tidak terkunci

Kubuka brankas itu, jantungku  berdegup kencang, tanganku mengacak acak isi didalam brankas

I Know You LOVE Me (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang