ngidam

481 32 6
                                    

Hai...
Hai...

Maaf agak lama update nya🤧

Selamat membaca..💚

Arga menghela nafas lega ketika motor sportnya berhenti di pelataran parkir rumah sakit, membuka helmnya lalu bergerak cepat kesamping motornya untuk membantu istrinya yang sedang membuka helm full face miliknya

Kirana tersenyum lebar begitu helmnya terbuka, nampak raut wajah gusar milik suaminya didepannya membantu menyimpan helm diatas motor sport lalu membantu menurunkan resleting jaket yang ia pakai

"Nanti pulangnya naik mobil, gak ada motor-motoran" ucap Arga dengan wajah terlihat gusar

Bagaimana Arga tidak gusar, pagi tadi sebelum berangkat ke rumah sakit untuk memeriksa kandungan, Kirana merengek ingin mengendarai motor sport milik Arga yang terparkir rapi di carport rumah barunya

Arga khawatir dengan kandungan istrinya jika harus mengendarai motor, tadinya ia mengiyakan keinginan sang istri karena dipikirnya  dirinya lah yang akan mengendarai motor tersebut, ternyata kirana ingin mengendarai motor itu sendiri dengan alasan kemauan sang janin yang ada di dalam perutnya

Demi kelangsungan rumah tangganya,akhirnya Arga pun mengalah setelah mami Wina dan bunda Riana yang menginap dirumahnya memberikan penjelasan bahwa yang dialami Kirana biasa dialami oleh ibu hamil pada umumnya yaitu ngidam

Setelah memberikan wejangan pada istrinya agar hati-hati membawa dengan pelan-pelan motornya, Arga mengiringi istrinya dengan menggunakan motor sport lainnya mengiringi disepanjang jalan dari rumah menuju rumah sakit

Setelah jaket kulit yang dipakai terbuka, Arga langsung berlutut dan mengecup perut istrinya memberikan doa agar sang janin baik-baik saja didalam sana

Masuk melalui jalur VIP agar sang istri tidak perlu mengantri setelah sebelumnya membuat janji dengan dokter obgyn yang direkomendasikan oleh mami wina

Seorang suster memanggil nama Kirana untuk masuk keruang pemeriksaan, suster tersebut menuntun Kirana untuk menimbang badan setelah sebelumnya suster lainnya mengecek tensi, suster tersebut juga memberikan Kirana banyak pertanyaan disertai Senda gurau agar Kirana merasa nyaman

Arga yang berada disamping Kirana menatap istrinya dengan sendu, dia jadi tahu diawal kehamilan istrinya mengalami muntah-muntah yang hebat, bahkan ketika di Bali Kirana sempat demam hingga pingsan dan dia menyesal tidak ada disana, berkali-kali ia meremas tangan istrinya hingga Kirana mengalihkan pandangannya ketika sedang berbicara dengan suster

"Sudah selesai, nyonya bisa menunggu sebentar, nanti akan kami panggil kembali" ujar salah seorang suster yang membantu Kirana tadi

Tidak perlu menunggu terlalu lama, seorang suster memanggil nama Kirana untuk masuk keruang poli kandungan

"Selamat pagi dokter" Arga menyapa seorang wanita yang usianya kurang lebih sama dengan maminya lalu mencium punggung tangan nya

"Selamat pagi Arga, wah udah besar ya kamu, udah bisa bikin anak juga" dokter wanita itu mengerling seraya tersenyum

"Iya dong Tan, Tante apa kabar?" Balas Arga

"Baik, Alhamdulillah, ini istri kamu, cantik sekali Ga"

"Iya Tante, kenalin ini istri aku, sayang ini dokter Vivian, temannya mami, dulu dokter Vivian yang bantu proses kelahiran aku dulu"

"Selamat pagi dokter, saya Kirana istri Arga"Kirana menjabat tangan dokter Vivian

"Ayo silahkan duduk dulu" ujar dokter Vivian ramah

Setelah mengobrol sebentar, dokter Vivian meminta Kirana untuk naik ke ranjang yang sudah tersedia

I Know You LOVE Me (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang