real

863 50 3
                                    

Happy reading....💚

*

"Lebih baik kita lanjutin diruang kerja aja" ajak Arga

"Kenapa gak disini aja, aku juga berhak tahu"

"Sayang"

"Tolong jangan tutupi apapun tentang kematian Ayahku"

Arga mengulurkan tangannya menarik Kirana duduk disebelahnya

"Aku gak nutupin apapun, aku cuma gak mau kamu nanti kepikiran, biar ini jadi urusan aku dan juga papi" Arga mengusap lembut punggung tangan istrinya, kemudian mengecup nya, dia tahu saat ini perasaan istrinya  sedang tidak baik

"Tapi ini menyangkut Ayahku, aku berhak tahu Ga"

Arga menghela nafasnya
"Yon, jelasin semua" ujar Arga lagi

Dion mengangguk " sebelumnya gue minta maaf Na, jika nanti yang gue sampaikan bikin Lo sedih"

"Salah satu preman yang terlibat dalam pengeroyokan Om Adrian, udah kita amankan, hanya saja dia belum berani buka suara, karena Arman mengancam nyawa anak dan  istrinya, tapi jangan khawatir kita pasti bisa ungkap semuanya"

"Dari mana kalian tahu kalau itu orang bayaran Arman?"

"Sebenarnya kami ada bukti video kejadian waktu itu, salah satu supir angkot merekam kejadiannya, dan menyerahkan kepada Arga, waktu dia ngejar Lo sepulang dari rumahnya terakhir kali" Dion terkekeh meledek Arga

Kirana mengerutkan dahinya "supir angkot?"

"Iya, mang Jaka supir angkot, Dia tidak sengaja berada di TKP dan merekam semua kejadian lewat hapenya, aku ketemu dia didepan rumah kamu, dia ceritain semua ke aku, dan kasih video rekaman peristiwa itu, malah aku harus mengganti hape nya dengan merk Syamsul" Arga terkekeh

"Ya ampun mang Jaka, terus apa yang terjadi didalam video itu?"

"Semua terlihat jelas bagaimana terjadinya pengeroyokan hingga penembakan, hanya saja...hmm" Dion menjeda ucapannya

"Hanya saja apa?" Tak sabar Kirana

"Hanya saja pelaku penembakan Tidak terlalu terlihat, hanya Om Kemal meyakini kalau itu Arman karena dia mengenali cincin yang dikenakan Arman"

"Cincin?"

"Iya, cincin batu akik Topaz bewarna kemerahan" Dion mengeluarkan beberapa foto dari dalam amplop besar yang dia bawa

"Ini juga ada foto Arman terakhir yang diambil oleh orang suruhan Om Kemal"

Kirana mengambil foto tersebut dari tangan Dion, melihatnya dengan seksama, cincin yang sama dari dua foto yang berbeda

"Kamu harus hati-hati sayang, dia bisa muncul kapan dan dimana pun, terlebih wajah kamu mirip persis dengan ibu Dilara"

"Masih ada lagi" lanjut Dion

"Apa?, Lanjutkan Yon, aku juga ingin tahu" Kirana meletakkan foto tersebut diatas meja

"Arman memanipulasi hukum untuk mengambil alih Rumah keluarga kakek mu Faisal Danish, yang ditempati oleh Ayah dan Ibumu, juga perkebunan, pabrik dan PT. Sinar Gemilang"

"Untuk Perkebunan, terbagi menjadi tiga nama Alvian, Adrian, dan juga Arman, sedangkan pabrik memang milik Arman, hanya saja dia membuat surat kematian palsu  untuk mu dan juga Om Adrian"

"Untuk pembelian tanah perkebunan dan pabrik, kami dibantu oleh Ryan, dengan syarat.."

Arga melotot  tajam ke arah Dion, Dion yang mengerti kode dari Arga seketika tenggorokannya merasa tercekat

I Know You LOVE Me (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang