Memilih mengabaikan

401 33 0
                                    

Happy reading.....🌸

Sepanjang perjalanan kembali ke kantor, sama sekali tidak ada pembicaraan diantara Sakti dan juga Kirana. Beberapa kali Sakti melirik kearah samping, dilihatnya Kirana menyenderkan kepalanya pada sandaran jok mobil menghadap keluar kaca jendela, dengan tatapan kosong, ingin rasanya ia bertanya tentang kejadian di restoran tadi, namun ia urungkan karena melihat Kirana yang sepertinya tidak ingin membahas apapun saat ini

Netra hitam sakti memicing ke arah kemeja merah muda yang Kirana kenakan, terdapat noda darah dibagian bawahnya

"Na, kita mampir ke apotik dulu ya" tanpa menunggu jawaban dari Kirana, Sakti membelokkan setir mobilnya ke kiri

Mobil Ryan yang dikendarai oleh sakti akhirnya menepi didepan Apotik tidak jauh dari kantor Alke Projects, Sakti lantas turun dari mobil, dentuman pelan pintu mobil yang baru saja tertutup, mampu membuat Kirana tersentak hingga akhirnya tersadar dari lamunannya

Ekor mata Kirana mengikuti sakti yang keluar dari pintu disisi kemudi, lalu berjalan dan masuk kedalam apotik, hingga akhirnya sakti kembali masuk kedalam mobil membawa bungkusan plastik bewarna putih

"Kamu beli apa?"

"Tangan kamu luka Kirana" jawab sakti seraya mengeluarkan botol kecil berisi cairan antiseptik, kapas dan juga plester

"Kemarikan jarinya"

"Ga usah, aku bisa pakai sendiri" tolak Kirana meraih obat-obatan tersebut dari tangan sakti

"Bahkan gue lupa, kalau jari gue luka"

"Ya sudah obati dulu luka kamu, nanti infeksi, nih minum dulu" mengulurkan sebotol air mineral kepada Kirana

"Makasih Sakti, maaf aku merepotkan kamu" meraih botol air mineral namun Kirana kesulitan menggunakan tangan kirinya, karena jari tangan kanannya yang terluka

Sakti pun mengambil botol tersebut dari tangan Kirana dan membuka tutupnya, kemudian memberikan kembali pada Kirana

Setelah menandaskan setengah air dalam botol, Kirana memberikan botol tersebut pada Sakti, lantas ia membersihkan lukanya dengan kapas yang telah diberi cairan antiseptik, Kirana meringis perih ketika cairan antiseptik mengenai lukanya, melihat luka dijari nya ingatan Kirana kembali pada kejadian di restoran tadi, ia merasa malu dengan beberapa temannya yang mengetahui bahwa Arga suaminya tengah duduk dengan wanita lain selain dirinya, dan Ia juga menelan kekecewaan kepada suaminya yang membatalkan makan siang dengannya tapi malah bersama dengan Bella untuk makan siang di restoran yang sama dengannya, walaupun dia belum tahu alasan Arga berada didalam restoran bersama dengan Bella

"Sakti, Aku gak mau balik kekantor, mau pulang aja ke apartemen, kepalaku pusing"

Sakti mengangguk, tanpa banyak bicara ia menyalakan mesin mobil, melajukan kembali ke jalan raya menuju apartemen Kirana

Sementara itu, Arga mengepalkan tangannya seraya berkali-kali memukul setirnya, segala umpatan keluar dari mulutnya, merasa kesal melihat istrinya meninggalkan restoran tanpa mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu , ia pun cemburu melihat Kirana pulang dengan diantar oleh Sakti, apalagi setelah dia menyusul istrinya yang kembali ke Alke Projects tapi tidak menemukan keberadaan istrinya dan juga sakti di sana

*

Pintu apartemen terbuka, Arga mengedar  keseluruh ruangan, tak ada istrinya tapi melihat lampu yang sudah menyala, ia berharap jika istrinya sudah berada di apartemennya. Kakinya melangkah menuju kamar tidur, dibuka nya pintu kamar dengan perlahan, akhirnya ia dapat bernafas dengan lega melihat istrinya berada dikamar tengah tertidur pulas

I Know You LOVE Me (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang