Merayakan keberhasilan Ryan

421 31 0
                                    

"aku jemput kamu di kafe, tapi kamu gak ada"

Kirana masih memejamkan matanya

"Tadi aku jemput Bella di Mall"

Kirana merasakan denyutan nyeri didada nya mendengar pengakuan Arga, dia masih memejamkan matanya namun menajamkan pendengarannya, tangan Arga yang awalnya diperut Kirana menjulur keatas mengusap lembut pipi kirana, menyisipkan Surai panjang istrinya dibalik telinga

"Awalnya aku menolak permintaan mami yang menelpon ditengah pertemuan ku dengan klien di hotel tadi, mami setengah memaksa memintaku untuk menjemput Bella di Mall, awalnya dia berangkat dengan mami kesana, tapi ketika sampai disana mendadak asisten mami menelpon kalau mami harus menghadiri salah satu acara amal jadi mami meninggalkannya disana"

"Aku pikir kamu tidak kesana, kalau aku tahu, pasti kamu aku bawa ke hotel nemenin aku meeting dengan Ryan "

Kening Kirana mengernyit mendengar penjelasan Arga

"Pak Ryan? Kok gue gak tahu kalau dia ada jadwal meeting hari ini, eh..tunggu...Kalau dia gak bawa gue ke hotel, berarti Bella dia bawa kesana dong" batin Kirana

"Jangan mikir yang macem-macem, aku gak bawa bella ke hotel" mencubit pipi istrinya, membuat Kirana meringis lantas memajukan bibirnya, dengan matanya yang masih terpejam, membuat Arga melipat bibirnya menahan tawa

"Kenapa dia bisa baca pikiran gue" pikir Kirana didalam hati

"Aku jemput Bella yang baru keluar didalam bioskop, tapi cuma sampai depan lobby, dia aku suruh naik taksi, aku kembali ke hotel nemuin Ryan, untung Dion dateng jadi sementara dia yang handle" penjelasan Arga membuat Kirana mengulas senyum, Arga yang melihat istrinya tersenyum lantas membalik tubuh istrinya, merubah posisi menjadi berhadapan dengannya

Sontak Kirana membuka matanya, wajahnya menengadah menatap netra tajam milik suaminya

"Dia udah besar Na, pernah tinggal di Jakarta, jadi gak mungkin kesasar" mengecup pipi istrinya

"Maaf udah bikin kamu khawatir, aku gak bermaksud bohongin kamu, kamu boleh menghukum aku jika aku bikin kamu kecewa lagi" mengecup kembali pipi istrinya namun kali ini lebih lama

"Menghukum kamu, dengan cara apapun?"

Kepala Arga mengangguk "kamu boleh menghukum ku dengan cara apapun"

"Maaf juga karena udah curiga sama kamu, harusnya aku tadi nanya dulu ke kamu" Kirana mengusap rahang Arga dengan lembut, mengikis jarak wajahnya menautkan bibirnya pada bibir suaminya, Arga pun menyambut dengan tangannya menekan tengkuk Kirana memperdalam ciumannya

Setelah kehabisan nafas merekapun  Melepaskan tautan bibirnya, dengan kening yang masih menempel dan nafas yang masih memburu

"Ga..a..aku mau nanya, boleh gak? Kirana menggigit bibir bawahnya, berucap ragu

"Tanya apa?" Jari Arga merapikan Surai panjang Kirana yang menutupi pinggir wajahnya dan menyisipkan kembali pada telinga istrinya

"Apa hubungan kamu dengan Bella sewaktu kuliah dulu?"

"Cuma teman" Arga menjawab cepat

"Beneran cuma teman?" Kirana mencoba meyakinkan dirinya

"Iya, gak lebih kenapa emangnya, kamu cemburu?"

"Emang gak boleh aku cemburu?"

Arga terkekeh "boleh, boleh banget malah..aku senang kalau kamu cemburu, berarti kamu cinta banget sama aku"

"Aku gak pernah melarang kamu berteman dengan siapapun, aku juga tidak ingin mengekang kebebasan kamu, cuma aku ingin kamu tahu batasan, tanpa harus ku jelaskan"

I Know You LOVE Me (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang