Panik

495 48 5
                                    

Hollaaa🤗....aku datang...aku datang...hihihi...

Kalian nungguin gak siiihh..?🤭

Selamat membaca....

***

"Kirana" gumam Arga, Vanya menoleh mendengar Arga menggumam, matanya mengikuti pandangan Arga yang melihat ke depan, seketika Vanya merasa kikuk, satu tangannya yang berada di lengan Arga perlahan mengendur dan terlepas, lalu tersenyum ketika melihat Ryan yang menaiki anak tangga dan menghampiri nya

"Aa" panggil Vanya

"Kamu gapapa?" Tanya Ryan cemas, dan mendapat gelengan kepala dari Vanya lalu meraih lengan Ryan dan melingkari nya erat

Sementara didalam mobil, mata Kirana memanas, menatap tajam pada Arga yang sudah berganti pakaian berbeda dengan yang dipakai tadi pagi, sementara Rio yang berada di balik kemudi hanya bisa meneguk kasar salivanya melihat Arga dengan sorot mata tajam mengarah langsung kepadanya seolah ingin mengulitinya hidup-hidup, Rio yang sudah mengabarkan dirinya tidak bisa hadir, kini berada didepan Arga membawa Kirana yang sedang hamil besar, Rio bisa membayangkan bagaimana marahnya Arga pada dirinya, Rio pun membuka pintu mobil berniat ingin menjelaskan pada Arga

Kirana berusaha menekan rasa sesak didada nya, menarik nafas panjang lalu menghembuskan perlahan, meraih pintu mobil dan membukanya, lalu ikut turun dari mobil Rio

Dion yang baru saja datang bersama salah satu manager hotel dengan membawa kursi roda terlihat bingung melihat keberadaan Kirana dan Rio

"Na, kok bisa disini?" Dion bertanya pada Kirana yang baru saja turun dari dalam mobil

"Kenapa?, Gak boleh gue kesini?" Ketus Kirana

"Eh, bukan gitu, boleh kok boleh" Dion meringis  melihat Kirana yang menatapnya sinis

"Sayang!" Arga menarik tangan Kirana dengan lembut lalu memeluknya, Kirana yang masih kesal dan kecewa lalu mendorong tubuh suaminya

Arga terkesiap mendapat penolakan dari Kirana, lalu menatap istrinya dengan wajah yang sudah basah airmata

"Jangan nangis"

Kirana makin terisak, matanya terus menatap pada pintu lobby, Arga mengikuti sorot mata istrinya Yang tertuju pada Vanya dan Ryan

Arga menghela nafas, ia tahu jika istrinya pasti mendengar ucapan Dion tadi siang lalu berpikir jika dirinya berbuat macam-macam dikamar Vanya

Arga menangkup kedua pipi Kirana, supaya menoleh padanya

"Hey sayang, lihat aku, aku bisa jelasin"

"Jelasin apa?, jelasin kalau kamu habis berduaan dikamar?, Ngapain disana maen catur?"cibir Kirana mengungkapkan kekesalannya

Arga hampir menyemburkan tawa melihat Kirana yang menangis sambil marah, hidungnya memerah, kembang kempis entah kenapa terlihat lucu sekaligus menyedihkan di saat bersamaan

"Aku lihat sendiri kamu jalan dari dalam hotel merangkul mesra dia, pantesan gak boleh ikut, gak tahunya..huh" Kirana mengusap kasar kedua pipinya yang basah, matanya menatap sinis suaminya, lalu beralih menatap Dion

"Ini juga, teman macam apa yang nyuruh temannya yang udah beristri nemenin perempuan lain" ketus Kirana pada Dion yang bergidik ngeri merasakan aura mencekam didekatnya

Tidak terpancing emosi Arga bicara dengan lembut

"Sayang dengerin dulu, kamu salah paham, ini semua gak seperti yang kamu pikirin"

"Tadi ada sedikit kecelakaan" imbuhnya lagi

Kirana terdiam, teringat kembali pada ucapan Arga tadi siang yang terpotong oleh kedatangan Dion

I Know You LOVE Me (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang