Suami Gak peka

518 30 0
                                    

Buku buku jari Dhika memutih mencengkram kuat kerah kemeja Ryan, Dhika menggeram,rahangnya mengetat dengan wajah yang sudah memerah, melihat kedatangan Ryan, yang dia tahu merupakan anak Arman, lelaki yang telah membunuh ayahnya dan membuat bundanya menangis tiap malam

"Berani-beraninya Lo datang kesini, bang**t"

Bugh..

Pukulan pada wajah Ryan bertubi-tubi Dhika layangkan, jeritan bunda Riana dan mami Wina tidak mampu membuat Dhika berhenti memukuli Ryan yang memang sengaja tidak membalas, hingga teriakan dari Kirana dan juga Sekretaris Haris yang masuk dan membantu melerai Keduanya

"Stop Dhika, jangan pukuli lagi" pekik Kirana

"Kenapa kak?, Dia pantas mendapatkannya, orangtuanya udah bunuh orang tua kita!"

Kirana menggeleng "bukan dia yang membunuh"

Dhika berdecih" kenapa Lo belain dia"

"Karena dia adik nya Ayah"

Semua mata melihat pada Kirana penuh tanda tanya, hanya papi kemal yang tersenyum tipis melihatnya

"Apa maksud Lo kak?" Tangan Dhika masih mencengkeram kerah kemeja Ryan

"Pak Ryan adiknya ayah, dia bukan anak kandungnya Arman"

Dhika sontak mengendurkan cengkraman tangannya lantas menghempaskannya dan berdiri dengan nafas yang masih memburu

"Dari mana kamu tahu sayang?" Tanya bunda Riana

"Dari mang Hendi" Kirana mendekati Ryan lalu duduk bertumpu pada lututnya

"Bapak gapapa"

Ryan meringis, darah mengalir dari sudut bibirnya, hingga akhirnya dia terkesiap ketika ibu jari Kirana menempel disudut bibirnya, dan mengusap dengan lembut

"Kenapa kamu gak bilang sama saya"

"Karena saya juga baru tahu yang sebenarnya" Kirana lantas bangkit diikuti oleh Ryan  dan duduk di sofa set bersama papi kemal, begitu juga dengan yang lainnya, hanya Dhika yang masih berdiri dengan nafas yang masih memburu

"Sini duduk" ajak Kirana pada Dhika

Dhika mendengus kasar namun tetap menuruti kakaknya untuk duduk disebelah Kirana

"Mungkin papi yang lebih tau, Kirana hanya sedikit mendengar dari mang Hendi"

Papi kemal menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskan perlahan

"Ryan adalah anak angkat Tuan Faisal, kakek kalian, sama halnya dengan Adrian, mereka dari panti Asuhan yang sama"

"Penyakit jantung yang diderita tuan Faisal semakin memburuk, sedangkan Alvian masih berada di Australia untuk menyelesaikan pendidikannya, oleh sebab itu tuan Faisal menitipkan Ryan Pada anak tirinya Arman, karena dia sudah menikah dan istrinya juga menyayangi Ryan"

"Itulah kenapa ryan pun mendapatkan warisan dari tuan Faisal, dan Alvian sudah memenuhi Amanah orangtuanya dengan memberikan saham PT. Sinar Gemilang, dan juga menjadikannya wali Kirana jika terjadi sesuatu dengan Adrian"

"Apakah termasuk biaya pendidikan saya?" Tanya Ryan

"Tidak!"

"Adrian lah yang membiayai sekolah mu sampai perguruan tinggi, karena sebagai kakak dia merasa bertanggung jawab setelah kematian tuan Faisal dan juga Alvian"

"Dengan alasan program bea siswa, untuk mengecoh keberadaan Adrian dari Arman"

Bahu Ryan bergetar, Buliran bening berdesakkan keluar dari sudut matanya, mengingat dengan mudahnya dia bersekolah dengan mendapatkan bea siswa,padahal saat itu Arman sebagai orang tua mampu untuk membiayai pendidikannya, pernah dia mencari tahu tentang program beasiswa yang dia dapatkan namun pihak sekolah dan kampus tempat dirinya menimba ilmu begitu rapih menutupinya

I Know You LOVE Me (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang