ungkapan rasa yang tertunda

758 48 0
                                    

Happy reading gaess..💚

*

Hari itu Arga tidak bisa mengantarkan Kirana pulang sekolah seperti biasanya. Mendadak papi kemal meminta Arga dan Dion menggantikan dirinya menghadiri rapat dengan koleganya.

Kirana tentu saja tidak keberatan, dia juga sudah biasa naik angkot. Tapi ternyata Arga sudah menghubungi ayah Adrian. Adrian memang meminta Arga untuk menghubunginya jika Kirana pulang sendiri.

Dan disinilah sekarang Adrian berada didepan sekolah Kirana. Dia duduk diatas motor matic menunggu anaknya keluar dari sekolahnya

Tak lama kemudian sebuah mobil mewah berhenti tidak jauh di belakangnya

Adrian melirik ke spion kanan motornya, matanya memicing, kemudian dia terkejut melihat orang yang berada di balik kemudi mobil tersebut

Begitu pula dengan orang tersebut nampak terkejut,membuka pintu mobil, hendak menghampiri Adrian

"Papi" teriak Vanya

"Kamu sudah selesai"

" Udah pi..ayo pi buruan"

Adrian memperhatikan kedua orang tersebut

"Ayah..kok tumben jemput?" Tanya Kirana

"Iya sayang, ayo cepat naik" Adrian segera menyalakan motornya

"Iya yah..ayah kenapa terlihat panik"

"Gak papa, ayah buru buru...cepat Kirana, pakai helm mu"

"Iya yah" Kirana terlihat bingung, cepat ia naik dan duduk dibelakang ayahnya

Adrian melirik ke arah spion motornya, dilihatnya mobil mewah tadi ternyata mengikutinya, lekas ia menambahkan kecepatan motornya

"Ayah kenceng banget bawa motornya" pekik Kirana

Adrian tak menggubris perkataan anaknya, dia terus berusaha menyalip  kendaraan yang ada didepannya, dan masuk ke salah satu gang sempit, yang hanya bisa dilalui roda dua

"Kenapa kita lewat sini yah"

Adrian memperlambat laju motornya

"Kita potong jalan, ayah buru buru sayang ada berkas yang ketinggalan untuk ayah bawa kekantor" ucap Adrian

Kirana menganggukan kepalanya

Didalam mobil mewah tersebut, laki laki itu terlihat tegang, tangannya mencengkram setir dengan kuat

"Sial..aku kehilangan jejak" ucapnya dalam hati

"Pria itu apakah benar itu dia, dan gadis itu." Aku harus mencari tahu" batinnya lagi

*****

Kirana sudah masuk kedalam kamarnya, disusul Adrian yang masuk ke kamar mencari istrinya

Terdengar gemericik air dari dalam kamar mandi, tak lama pintu kamar mandi pun terbuka, Riana keluar dari dalam sana

Adrian langsung menghampiri Riana dan memeluknya

"Ada apa mas?" Tanya Riana

Adrian menghela nafasnya

"Orang itu muncul kembali"

"Apa!!" Pekik Riana

"Lalu bagaimana mas" Riana terlihat khawatir

"Biarkan saja, sepertinya tadi dia kehilangan jejak"

"Aku minta tolong sama kamu untuk membelikan Kirana tiga buah tas dan tiga pasang sepatu untuk dia pakai"

"Iya mas, aku mengerti"

"Aku kerumah Kemal dulu, untuk membicarakan hal ini"

"Jangan izinkan Kirana untuk keluar rumah hari ini" pesan Adrian kepada Riana

"Iya mas, kamu hati hati"

Adrian mengecup kening istrinya sekilas, kemudian pergi kerumah keluarga Kemal Farrand

*****

Dion merentangkan tangannya lebar diatas tempat tidur, matanya hampir terpejam ketika sebuah bantal mendarat diwajahnya

Plukk

"Bangun woyy..mandi dulu Sono" teriak Arga yang sudah selesai mandi dengan handuk yang terlilit dipinggang

"Entar dulu lah, capek banget gue" keluh Dion

"Buruan cepet anterin gue"

"Kemana lagi sih Ga, baru banget sampe"

"Ke rumah Kirana" ujar Arga

"Baru sehari gak ketemu, udah kangen Lo" ejek Arga

"Banget" terkekeh Arga

Dion duduk bersila menghadap ke arah Arga yang sedang memakai kaosnya

"Gue mau nanya ma Lo Ga"

Belom sempat Arga bicara, Dion sudah bertanya lagi

"Lo jadian ya ma Kirana?"

Arga mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil

"Emang selama ini gimana menurut Lo Yon?"

"Lah..malah balik nanya" mendengus Dion

"Menurut gue Lo kayak jadian, tapi kan yang gue tau Lo sahabatan"

"Gue sayang ma dia" jujur Arga

"Lo udah ngomong ma dia?"

"Emang harus ya, kan udah kelihatan dari sikap gue"

"Ett..nih kambing..ganteng doang Lo ga peka jadi cowok"

"Maksud Lo nyet?"

"Ya Lo ngomong lah ma dia, ungkapin perasaan Lo", "perempuan tuh sensitif  mbing dia butuh pernyataan bukan hanya dari perbuatan" celoteh Dion

Arga menganggukkan kepalanya, diambilnya satu buah kantong putih berisi beberapa batang coklat yang akan diberikan kepada kirana

"Ya udah buruan mandi, gue tunggu Lo dibawah"

Arga keluar dari kamarnya dan segera turun menemui mami Wina

"Ga..udah pulang sayang, Dion mana?" Ucap mami Wina yang sedang  menyiapkan makan malam

"Udah dari tadi mi, Dion lagi mandi"
"Papi mana mi?"

"Diruang kerja, ada Om Adrian juga"

Arga menarik kursinya dan duduk bersiap untuk makan malam

Tidak lama kemudian Dion turun,menghampiri keduanya

"Malam Tan"

"Malam Dion, sini makan dulu Tante masak banyak nih"

"Wah..pas banget udah laper Tan.."

Tak lama kemudian, terdengar pintu ruang kerja Tuan Kemal terbuka

"Tuan muda Arga, tuan Dion ditunggu Tuan di ruang kerja" ucap Haris sekretaris Tuan Kemal Farrand

Arga dan Dion segera menghabiskan makanannya, menuju ruang kerja Tuan Kemal

"Arga, Dion duduk" perintah tuan Kemal

"Ada apa pi, Om..?"

"Ada yang ingin kami bicarakan" ucap tuan Kemal

"Saya mohon bantuan kalian" ujar Adrian

"Begini Ga....."

🍃🍃🍃

Kira-kira Ayah Adrian ngomong apa ya ke Arga...?

Jangan lupa follow vote dan komentarnya

Abaikan typo....

I Know You LOVE Me (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang