Kejutan untuk Arman

414 32 2
                                    

Arga duduk didepan pot besar, tempat ia menyimpan ponselnya dengan kaki menekuk terbuka lebar, ia mengambil ponsel tersebut dan ingin mengabari kedua orangtuanya, Arga mendengus kasar mendapati ponselnya kehabisan baterai, lantas membenamkan kepalanya diantara kedua tangannya

"Pak Arga" panggil polisi yang memakai jaket hitam

Arga menengadahkan  wajahnya lantas berdiri "iya pak"

"Ini kunci mobil anda, kami menemukannya pada salah seorang preman" Polisi yang menjabat sebagai kasat Reskrim Polres wilayah tersebut bahkan sampai turun langsung memimpin tim gabungan kepolisian dalam Operasi penggerebekan tersebut, mengingat korban penculikan adalah menantu dari pengusaha properti terbesar di indonesia

"Terimakasih" singkat Arga

"Kesatuan kami tengah menyisir kawasan hutan ini, kami yakin  Saudara Arman belum jauh meninggalkan tempat ini"

"Dan kami sudah menutup akses keluar masuk wilayah kecamatan ini" ucap Kasat Reskrim Ajun Komisaris polisi yang masih terlihat muda bernama Bastian

"Lalu, apakah sudah ada informasi mengenai keberadaan istri saya?"

"Belum pak, tapi menurut infomasi dari salah satu anak buah Arman yang terluka dibagian kaki, tersangka mengatakan bahwa luka dikakinya didapat ketika dia mengejar istri anda yang meloloskan diri"

"Luka apa yang anda maksud?"

"Luka pada paha kanannya tersangka dapatkan ketika ia mengejar istri anda, dan istri anda melemparkan pisau lipat dan berhasil mengenai paha kirinya"

Sudut bibir Arga naik membuat lengkung senyum, teringat preman  berbadan kurus berjalan pincang yang menginjak kaki temannya

"Gadis pintar, tapi kenapa kamu belum memberi kabar, jika memang kamu baik-baik saja"

"Apa pak Arga mau ikut kami ke lokasi terakhir istri bapak disekap, mungkin kita bisa mendapat petunjuk disana"

"Tentu, saya akan ikut kesana"

Usai berbicara dengan pihak kepolisian, Arga beranjak menuju mobilnya, baru saja membuka pintu mobil, Dion menyambar kunci mobilnya

"Gue yang nyetir, kondisi Lo lagi gak baik"

Arga berdecak walaupun akhirnya mengikuti kemauan Dion, dia berjalan memutar dan membuka pintu kursi penumpang, menghempaskan bokongnya, lalu mengeluarkan ponsel dan menghubungkan pada fitur aplikasi charge pada mobilnya

"Itu hape siapa?" Tanya Dion menunjuk keatas dashboard

Arga meraih pada benda yang Dion maksud

"Ck, gue cari kemana-mana, gak tau nya disini"

"Punya siapa?"

"Kirana" Ucap Arga tanpa menoleh pada Dion, tangan nya mencoba menyalakan ponsel Kirana yang ternyata juga kehabisan daya

*

Bunyi ketukan pintu dirumah Mang Hendy membuatnya terbangun dari tidur nyenyak nya

"Saha deui anu nganjang dina waktos wengi ieu?" ("siapa lagi yang bertamu malam-malam begini?")

"Assalamualaikum" ucap seseorang diluar pintu rumah Mang Hendi

"Waalaikumsalam..Saha?" Mang Hendi memutar kunci rumahnya dan menarik kenop pintu, tangannya mengucek-ngucek matanya yang masih terkantuk

"Selamat malam pak"

"Maleem, cari Saha"

"Apa benar ini rumah Mang Hendi?"

I Know You LOVE Me (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang