Benci tapi Rindu

494 35 10
                                    

Mulut Arga terus mengeluarkan umpatan disepanjang perjalanan menuju apartemen Kirana, hingga akhirnya ia sampai didepan pintu, Arga tidak habis pikir, bisa-bisanya Kirana memiliki apartemen tanpa sepengetahuannya, dan yang lebih menyebalkan apartemen Kirana ternyata sama dengan Ryan. Yang Arga tahu Ryan adalah sepupu Kirana tapi sebagai lelaki dia juga bisa merasakan bahwa Ryan memiliki perasaan pada istrinya

"Ck..sialan!"

Setelah berulangkali menekan bel, akhirnya pintu apartemen terbuka, nampak wanita yang masih cantik diusianya membuka pintu

"Bunda"

Bunda Riana mengulas senyuman

"Arga...ayo masuk"

"Bunda disini?"

"Iya, baru kemarin bunda kesini..ayo duduk dulu"

Arga mengedarkan pandangannya seraya duduk diikuti oleh bunda Riana

"Kok sepi, Dhika mana Bun?"

Bunda Riana terkekeh "kamu cari Dhika atau Kirana?"

Arga hanya bisa nyengir seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Dua-duanya Bun"

"Mereka lagi pergi"

Kening Arga berkerut "pergi lagi?"

"Pergi kemana Bun?"

"Ga, sebelum bunda menjawab pertanyaan kamu, ada yang ingin bunda tanyakan sama kamu"

Kening Arga semakin berkerut dalam, tiba-tiba saja perasaan menjadi tidak enak

"Tanya apa Bun?"

"Sebelumnya bunda minta maaf sama kamu"

Bunda Kirana menghela nafasnya

"Bukan bunda mau mencampuri urusan rumah tangga kalian, tapi melihat perubahan pada Kirana, bunda merasa prihatin jika terlalu lama dibiarkan"

"Maksud bunda?, Memangnya Kirana kenapa bunda, dia baik-baik aja kan Bun?"

"Secara fisik mungkin baik, tapi semenjak kepergian ayahnya Kirana sedikit banyak berubah"

"Dia lebih tertutup kepada orang lain, walaupun selalu menampakkan wajah ceria tapi bunda tau dibalik sikap cerianya dia menutupi kesedihannya"

Arga mengusap wajahnya " apa dia sering menangis Bun?"

"Mungkin, tapi tidak pernah ia perlihatkan sama bunda dan Dhika kecuali belakangan ini, Dhika bilang kakaknya sering kali merajuk jika menginginkan sesuatu bahkan sampai menangis, tapi bunda yakin itu karena hormon kehamilannya"

Arga menjadi gusar, dentaman pada jantungnya ia rasakan mengingat Kirana terakhir kali memang mudah sekali mengeluarkan air mata, bahkan jika Arga tau dari awal tentang kehamilan istrinya, dia pasti akan berusaha keras menghindar dari situasi yang membuat keadaannya menjadi runyam seperti ini

"Tapi rengekan Kirana terakhir kali bunda lihat, bukanlah dikarenakan hormon kehamilannya"

"Maksud bunda?"

"Tadi setelah pulang dari kantor kamu, bunda melihat dari matanya tersirat luka dan kecewa yang dalam"

Deg

"Bunda gak tau apa yang terjadi dengan kalian, tapi tiba-tiba Kirana mengajak bunda dan Dhika pergi ke Bali"

"Bali?"

"Dia mendapatkan hadiah pertama kontes web design dari Farrand Grouph, berupa tiket pesawat dan menginap di Bali"

"Saking tertutup nya bunda dan Dhika malah tidak tau apa yang dia lakukan termasuk mengikuti kontes design bahkan sampai keluar negeri, dan apartemen ini adalah hasil nya"

I Know You LOVE Me (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang