Tebusan

391 27 3
                                    

"Arman minta tebusan, dan dia meminta Arga yang mengantarkan tebusannya"

"Nggak...mami gak setuju, gimana kalau Arman malah melukai Arga Pi?" Wajah mami Wina terlihat pias

"Tenang dulu, kita masih bisa memikirkan ini, Arman memberi waktu sampai pukul 9 malam"

"Apa yang dia minta Pi?" Tanya Arga

"sejumlah uang, dan juga seluruh saham milik Kirana, dan Alke Projects"

Arga mengusap kasar wajahnya
"Kapan orang itu akan menghubungi lagi Pi?"

"Jam 3 sore ini" papi kemal menghela nafasnya, bukan masalah uang yang bernilai milyaran selain keselamatan anak dan menantunya dia juga memikirkan saham Kirana yang dititipkan oleh sahabatnya Alvian, karena tiga hari lagi Kemal berencana memperkenalkan Kirana sebagai menantu dan juga sebagai pemilik 25 persen saham Farrand Grouph di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dan dia berharap Arman tidak mengetahuinya

"Haris mundurkan jadwal RUPS, dan kamu Arga, temui Om Hardi, minta dia untuk mengurus proses pengalihan saham, papi akan menghubungi para pemegang saham gabungan untuk meminta maaf atas mundurnya RUPS"

"Arga berangkat sekarang Pi"

Setelah menghubungi sekretaris pengacara Hardi, Arga diminta untuk menemui pengacara keluarganya tersebut disalah satu restauran yang sudah dipesan sebelumnya, karena kebetulan Pengacara Hardi ingin menemui kliennya disana. Bersama Dion, mobil sport mewah milik Arga sudah berada di pelataran parkir restauran.

Baru saja kaki nya melangkah masuk, tiba-tiba saja

Bugh

Seseorang menubruk tubuh Arga, tubuh Arga hanya bergeser sedikit namun yang menubruknya justru terhuyung kebelakang hingga satu tangan Arga reflek menangkap pinggang si pelaku penubrukan yang ternyata seorang wanita

Tangan Arga menarik pinggang wanita tersebut, hingga tubuh keduanya menempel dan tangan wanita berpegangan pada leher Arga

Mata hitam wanita tersebut terus menatap mata yang tersembunyi dibalik kacamata hitam yang Arga kenakan

Arga melepaskan tangannya dari pinggang wanita tersebut

"Lepas" ucap Arga datar

"Oh..maaf" wanita tersebut segera melepaskan tangannya dari leher Arga, tak ingin membuang waktu Arga dan Dion segera beranjak dari depan pintu restauran

"Arga!"

Arga menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang, begitu juga Dion

"Elo Arga dan Dion kan?"

"Elo kenal kita?" Tanya Dion

"Ya...iyalah kenal, kita pernah satu kelas waktu SMU, cuma gue pindah sekolah ke Surabaya"

Arga dan Dion mengernyitkan dahinya mencoba mengingat wanita cantik yang ada dihadapan mereka

"Gizka?" tebak Dion

"Aa.. akhirnya inget juga dengan gue, apa kabar kalian?"

"Kita baik aja, iya kan Ga?" Dion tersenyum sambil menyikut lengan Arga, yang di sikut cuma mengangguk samar

"Kalian makin keren loh" puji Gizka

"Lo juga tambah cantik aja Giz" puji Dion, matanya memindai Gizka dari ujung kaki sampai ujung rambut

"Harus dong, kerjaan gue kan menuntut penampilan yang oke"

"Emang Lo kerja apa?" Tanya Dion

"Gue kan model dan lagi merambah ke sinetron juga, masa sih elo gak pernah liat gue seliweran di tivi"

I Know You LOVE Me (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang