berduka

926 58 0
                                    

Kirana berlari dilorong rumah sakit, air mata luruh sudah diwajahnya

Terbayang wajah ayahnya Adrian, yang ia lihat tadi pagi sebelum berangkat ke sekolah

Sampai dilobby rumah sakit, Harris yang ia kenal sebagai sekretaris Kemal Farrand sudah menunggunya

"Mari saya antar keruang tunggu operasi Tuan Adrian nona" Haris berkata membungkukkan sedikit punggungnya

Kirana dan Rendy mengikuti Harris masuk kedalam lift khusus yang membawanya ke lantai tiga tempat Adrian dirawat

Ting

Lift terbuka, Kirana mengikuti Harris yang membawanya ke salah satu ruangan

Dilihatnya dua orang berpakaian hitam berjaga di depan pintu, masuk Kirana kedalam ruangan tersebut

Kemal Farrand dan istrinya Wina, Bunda Riana juga Dhika sudah ada di dalam ruangan tersebut

"Bunda" panggil Kirana

"Sayang.." Riana menghampiri dan memeluk Kirana

"Apa yang terjadi dengan Ayah, bukannya tadi pagi ayah baik-baik saja"

"Duduklah dulu" pinta Riana, mengusap bulir bening disudut matanya

Kirana duduk diapit oleh nyonya Wina dan juga Riana

"Ayahmu akan baik-baik saja sayang" ucap nyonya Wina mengusap lembut punggung Kirana

Terlihat Kemal Farrand memberi instruksi kepada Harris

"Amankan area dilantai ini, bawa anak buahmu untuk berjaga jaga didepan rumah sakit" perintah Kemal

"Baik tuan" Harris menundukkan kepalanya

Rendy yang menemani Riana sejak sore akhirnya pamit pulang

"Na, gue pulang dulu ya ganti baju, nanti gue kesini lagi bareng Elin" ujar Rendy

"Makasih ya Ren, udah dianterin"

Rendy mengangguk, dan segera meninggalkan rumah sakit tersebut

Setelah sepuluh jam menunggu, akhirnya pintu ruang operasi terbuka, seorang dokter dan perawat keluar dari ruang operasi

"Dokter bagaimana suami saya" tanya Riana dengan cemas

"Operasi berjalan lancar Tuan Adrian mengalami luka tembakan dibeberapa organ vital di tubuhnya, hingga mengalami pendarahan yang hebat, kami sudah berhasil mengeluarkan tiga peluru yang bersarang ditubuhnya, saat ini beliau belum sadar pasca operasi, lebih baik kita berdoa semoga beliau dapat melewati masa kritisnya" ujar dokter tersebut

"Ya Allah,," Riana mendadak lemas dan hampir terjatuh untung Dhika dengan sigap menopang tubuh bundanya

"Luka tembakan" batin Kirana

"Apakah kami boleh melihatnya dok" tanya Kirana

"Nanti setelah masa kritisnya lewat dan sudah bisa dibawa keruang perawatan, kamu boleh melihat ayahmu" ucap dokter Farhan tersenyum kepada Kirana

"Sayang, kamu tidak bersama Arga?" Tanya nyonya Wina

"Ti..tidak Tante, tadi Kirana gak ketemu disekolah" ucap Kirana gugup

"Biar nanti Tante yang coba telpon"

Nyonya Wina mencoba menghubungi ponsel Arga, tetapi tidak tersambung

"Pi..coba hubungi Dion, cari tahu dimana Arga"

Tuan Kemal mengangguk, mencoba menghubungi Dion, tapi sama saja panggilan nya tidak tersambung

I Know You LOVE Me (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang