"Aku mencintai gerimis," lalu tapak tanganmu membuka, membiarkan gerimis bermanja di sana.
Aku bersumpah kekasihmu takkan marah perihal kau yang terang-terangan membagi cinta di hadapannya.
Lambat laun, rintik gerimis kembali selepas tertidur lama di ranjang waktu
Akulah gerimis itu: mengetuk sayap payungmu, meminta izin memasukkan isyarat ke mulut-mulut kulitmu, tapi gigilku terlanjur tak kau suka. Gagalku ialah tak lagi bisa membuatmu jatuh cinta; bahkan kepadaku. Semisal aku manusia, tak kubiarkan kau berduka barang sekejap saja.
Dan kekasihmu yang dulu telah kuserapahi maki-makian. Ia basah kuyup sekarang; hatinya, terlambat menyadari kalau meninggalkanmu adalah sebuah kebodohan.
Melibur, 18 Maret 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebelum Malam-Malam Tanggal
PoetrySeketika aku semacam gigil dedaunan yang bergeletuk direngkuh embun, dan kau tangkai-tangkai waktu kering; terpanggang musim-musim hilang yang panjang.