Tidak pernah lesu
Ia mengirimkan bejibun doa
Yang suci meski acap kali ia dijarah pilu
Dan tubuhnya tersayat-sayat nelangsaTidak pernah selesai
Ia mengukuhkan rapuh
Yang terburai saban hela tungkai
Itu kian menjauhTidak pernah ragu
Terpasang di hela napas
Terpajang di bilik kalbu
Seusai sosok itu bergegasSudah diserahkannya
Kepada Sang Penjaga;
Cemasnya dan juga ia
Yang kembali menyusuri buanaBencah Umbai, 19 Mei 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebelum Malam-Malam Tanggal
PoetrySeketika aku semacam gigil dedaunan yang bergeletuk direngkuh embun, dan kau tangkai-tangkai waktu kering; terpanggang musim-musim hilang yang panjang.