Tamu

56 6 6
                                    

Tamu itu memberi kabar akan bertandang lewat iklan sirup yang maha segar membikin televisi tabung kami seketika dahaga selepas menayangkan adegan para pemeran

Tapi di kampung kami, ia mengetuk pintu rumah dengan banyak kenduri, lalu menebarkan harum pandan wangi di petang belimau, dan makam-makam yang licin dari gulma dipeluk mesra oleh bentangan permadani racikan bunga.

Tapi di istana kami, ia memberi tanda lewat rencana-rencana yang disiasati diam-diam maupun terang-terangan; perihal maghrib dan sebelum subuh mesti berbeda suguh, dan dinding abu-abu wajib berganti baju.

Tapi dalam diriku, ia memberi isyarat lewat rasa-rasa kehilangan; perihal betapa cepatnya masa berlalu dan betapa banyaknya orang-orang meninggalkan daku, menuju ke sebuah rumah yang doa-doa menjadi penengah.

Dan aku selalu tak siap meski jauh hari telah bersiap-siap, sebab tamu itu selalu membawa buah tangan kepadaku: ingatan tentang seseorang yang telah lama berlalu.

Melibur, 12 April 2021

Sebelum Malam-Malam TanggalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang