Seseorang di Kepalamu

65 7 0
                                    

Kau merajut pigura-pigura di dinding-dinding kepalamu saban waktu, lalu menidurkan seseorang di sebuah anyaman masa lalu.

Sering kau mengeluh pening, suara-suaranya masih lantang melaung di telingamu yang telah kauharamkan aku-- yang bersikukuh lancang merebut dengar-dengarmu yang betah dijarah kicau-kicau lampau.

"Aku pulang...."

Kau asyik menatap langkah-langkah yang teramat jauh itu, bersitahan dengan deru-deru badai yang menggulungmu perlahan. Tak ingin pergi; tak mau berhenti meski tanganku siap sedia menyeka luka-luka dan suara-suaraku berusaha menumbuhkan kembali kau yang sempat dimanja tawa-tawa.

"Bukan... Bukan kau yang aku tunggu...."

Berulang-ulang, kau menggenggam bayang-bayang, kemudian mengajaknya lari dari hiruk-pikuk bumi berbekal sekantung air mata dan segunung kesedihan.

Pun aku mungkin sama bodohnya dengan dirimu: selalu sedia menanti terbukanya sebuah pintu yang teramat jelas tak bisa menerima kehadiranmu.

Melibur, 5 Mei 2021

Sebelum Malam-Malam TanggalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang