Bu, kemarin dulu aku bermimpi
Lengkung sabit menjelma ular raksasa
Terbirit-birit aku lari
Terlilit tubuhku dari kaki hingga kepalaSebelum aku benar-benar nahas
Ibu membuka gerbang gelita
Tanganmu yang satu menebas
Yang lainnya melahirkan anak-anak cahayaLalu aku terbangun
Lengkung sabit masih tersenyum
Mungkin dipaksa anggun
Oleh gagah ibu yang senantiasa bermukimAtau mungkin karena sebuah peluk
Yang ibu beri saban pukul dua
Menyekat aku dari mimpi buruk
Dan hal-hal tak baik lainnyaLubuk Garam, 20 Maret 2021

KAMU SEDANG MEMBACA
Sebelum Malam-Malam Tanggal
PoetrySeketika aku semacam gigil dedaunan yang bergeletuk direngkuh embun, dan kau tangkai-tangkai waktu kering; terpanggang musim-musim hilang yang panjang.