LK Part 5 ; Fardan sikepala batu

2.1K 115 9
                                    

Jangan lupa Vote komen ya!

Follow Instagram : lyraaanl_wpstory

Happy Reading!!

________

"Dari mana lo baru pulang jam segini?" Tanya Adnan pada Fardan. Kebetulan dia sedang duduk diruang tengah sambil mengerjakan pekerjaannya dan melihat Fardan baru pulang.

"Bukan urusan lo" ucap Fardan tak peduli.

"Gue kakak lo jadi urusan lo urusan gue juga"

"Iya kakak tapi inget cuma kakak tiri" ujarnya santai.

"Mau kakak tiri kek apa kek kalo lo kenapa napa gue kakak lo yang tanggung jawab!" Ucap Adnan dengan suara sedikit meninggi.

"Serah" Ucap Fardan ia hendak pergi dari ruang tamu untuk ke kamarnya, tapi Adnan menggentikannya.

"Tunggu lo mau kemana? Gue belum kasih pelajaran atas perbuatan lo tadi siang"

"GA USAH IKUT CAMPUR BISA?" Tanya Fardan dengan emosi dia sudah muak dengan kakaknya ini.

"Lo makin kesini makin ngelunjak ya kayak yang ga pernah didik"

Dan Fardan hanya diam tidak menanggapi ucapan kakaknya itu.

"Percuma lo di sekolahin tinggi tinggi tapi perilaku kayak gini ga malu apa? Masih untung gue belum kasih tau mamah papah tentang apa yang lo lakuin tadi siang. Tapi inget jangan seneng dulu kalo lo ngelakuin hal kayak gitu lagi ke perempuan manapun gue ga bakal segan segan lagi sama lo" ancam Adnan menatap Fardan tajam.

"Terserah gue ga takut dan ga peduli" Ucapnya lalu pergi ke kamarnya begitu saja.

"LO" Adnan mengguyar rambut prustasi bener bener ya adiknya ini keras kepala. Adnan menghela nafas lelah.

Adnan benar benar lelah hari ini banyak sekali pekerjaan dan ditambah lagi masalah adiknya. Adnan duduk dan bersandar dikursi dengan mata tertutup untuk mengistirahatkan dirinya sebentar, sekarang ini sudah pukul setengah satu malam dan pekerjaannya masih banyak ingin rasanya Adnan merobek lalu membakar semua kertas kertas itu.

Adnan lalu teringat dia mempunyai nomornya Kejora tapi belum menghubunginya apakah dia masih online sekarang?

Adnan lalu mengambil handphonenya dan mencari kontak Kejora, dia hanya ingin menanyakan kabarnya saja dan ketemu kontak Kejora dan dia masih online.

Chat ga ya? Dia bakal keganggu ga ya? Bakal di balas ga ya? Kenapa dia masih online jam segini ini kan udah malem, batin Adnan dengan segala pertanyaan yang memenuhi isi kepala. Dahlah chat aelah.

Adnan: kejora

Adnan sudah mengirim pesan pada Kejora tapi entah kenapa rasanya begitu sangat tegang, jantungnya berdegub kencang dia tidak pernah seperti ini sebelumnya saat mengirim pesan pada seseorang tapi pada Kejora kenapa seperti ini? Dan kenapa chat Adnan belum di balas balas, Adnan semakin cemas apa dia berbuat salah waktu mengantar Kejora pulang?

"Huft tenang Adnan tenang normalkan jantungmu" Ucapnya pada diri sendiri sambil menormalkan nafasnya.

"Mungkin dia ketiduran? Atau lagi telponnan sama pacarnya?" Gumamnya.

"Aduh gimana dong hapus ga ya?" Tanyanya.

"Ah engga deh biarin aja udahlah lanjut kerja aja lanjut kerja" Lanjutnya dengan badan di rentang rentangkan melenturkan sendinya terlebih dahulu sebelum melanjutnya kerjanya.




LUKA KEJORA (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang