LK Part 44 ; Rujak

507 37 2
                                    

JANGAN LUPA VOTE AND KOMENNYA YA
SHARE TERUS BANTU PROMOSIIN DI SOSMED YA

Follow Instagram : @lyraaanl_wpstory

HAPPY READING!!
____


huek huek

"Kamu yakin mau kerja?" Tanya Kejora begitu khawatir. Lihat saja Adnan masih muntah-muntah tapi dia ngotot ingin pergi bekerja.

"Iya aku udah gapapa kok. Cuma masih mual dikit" ucap Adnan yang masih keukeuh ingin berangkat kerja.

Kejora berdecak sebal. Suaminya ini susah dibilangin. "Kita kedokter aja dulu yu"

"Engga" tolak Adnan mentah-mentah.

"Loh kenapa? Jangan bilang kamu ga mau pergi kedokter karna takut disuntik ya" Kejora menyipitkan matanya curiga.

"Y-ya enggalah ma-mana ada" ucap Adnan terbata-bata tanpa menatap Kejora.

"Eumm iya deh percaya" ucap Kejora. Wajahnya begitu mengejek membuat Adnan sebal.

"Udah ah sana keluar, aku mau mandi" usir Adnan wajahnya masih kesal. Lalu tiba-tiba senyum miring tercetak dibibirnya. "Kecuali kalo kamu mau mandi bareng aku. Sini aku bukain bajunya"

"Ih engga enak aja" dengan cepat Kejora berlari keluar dari kamar mandi sebelum diterkam suaminya.

*****

Adnan keluar dari kamarnya, dia sudah berpakaian rapih. Memakai  kemeja putih dengan jas hitam, dasi hitam serta celana hitam. Rambutnya yang sedikit basah membuat Adnan semakin tampan saja. Kejora yang melihatnya merasa tak percaya apa benar itu suaminya?

"Adnan kamu udah sehat?" Tanya Sarah yang sedang menyiapkan sarapan Daniel.

Adnan mendudukan dirinya dikursi meja makan. "Iya alhamdulillah. Udah mah"

"Kamu mau kerja?" Tanya Sarah saat menyadari pakaian Adnan begitu rapih. "Muka kamu masih pucet loh. Jangan dipaksain kerja dulu mending istrahat aja satu hari lagi"

"Iya Adnan dengerin mamah kamu. Dan kamu Kejora seharusnya rawat suami kamu dengan baik dong jangan suruh dia kerja"

Baru saja Kejora akan menjawab ucapan Daniel. Adnan terlebih dahulu berbicara. "Aku beneran udah gapapa kok ga perlu khawatir. Kejora juga tadi udah ngelarang aku kerja kok tapi akunya yang ngotot mau kerja. Soalnya masih banyak kerjaan yang terbengkalai diperusahaan"

Daniel hanya berdehem singkat menanggapi ucapan Adnan.

"Hallo, selamat morning" sapa Haider yang baru saja keluar dari kamar mandi dan mendudukan dirinya disalah satu kursi.

"Bego"  Ucapan Adnan membuat semua orang dimeja makan menatapnya. Merasa tak percaya karna Adnan tidak pernah berkata kasar apalagi didepan orangtuanya.

"Eh bosque. Udah sehat aja kiran mat-"

"Apa? Mati? Gue turunin jabatan lo jadi OB mampus"

"Eh jangan dong ampun becanda bosque" Haider menyatukan tangannya minta ampun.

"Fardan mana? Dia ga sarapan?" Tanya Daniel karna tak melihat dia dari kemarin.

Belum sempat ada yang menjawab Fardan datang dan duduk dikursi dekat Haider. Rambutnya berantakan, kantung matanya hitam serta ekspresinya juga begitu datar. Seperti tak ada semangat untuk hidup.

"Kamu gapapa?" Tanya Sarah khawatir melihat kondisi anaknya.

"Gak" jawab Fardan singkat. Tangannya membawa apel yang berada di meja lalu memakannya.

LUKA KEJORA (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang