LK Part 9 ; Suka?

1.1K 66 33
                                    

Jangan lupa vote and komen ya!

Follow Instagram : lyraaanl_wpstory

Happy Reading!!

_________


TING

Kejora masih bermalas malasan diatas ranjang. Mendengar  handphonenya berbunyi Kejora lantas membawanya Kejora terkejut melihat pesan yang dikirim Adnan kenapa dia tiba tiba ingin kesini? Tidak tidak Adnan tidak boleh ke rumahnya nanti ayahnya akan marah.

Adnan: saya ke rumah kamu sekarang

Kejora: Eh mau apa kak?

Adnan: Mau ngajak kamu main keluar sekalian kenalan sama orangtua kamu

Mendapat balasan tersebut membuat Kejora merasa semakin bingungg.

Aduuhhh gimana dong kalo nolak ga enak kak Adnan udah baik banget sama gue tapi kalo ngebolehin kesini bisa bisa papah marah, batin Kejora.

Kejora: Iya kak tapi ga perlu kerumah
Kakak tunggu didepan aja ya

Adnan: saya kesana sekarang

Kejora langsung saja bangun dari tempat tidurnya dia belum apa apa sekarang karna biasanya setiap libur Kejora hanya malas malasan saja tanpa mandi tapi sekarang dia harus cepat cepat mandi sebelum Adnan sampai.

Lima belas menit kemudian Kejora sudah berpakain rapih. Kejora sangat terburu buru takut Adnan nanti nekat datang ke sini lagi bisa berabe nanti urusannya.

Kejora keluar dari kamarnya tapi saat dia membuka pintu di ruang tamu terlihat ada seorang pria-karna rumah Kejora yang tidak besar jadi kamar Kejora dan ruang tamu itu sangat dekat-pria itu sedang mengobrol bersama ibunya siapa dia? Kejora tidak bisa melihat wajahnya karna pria itu duduk membelakangi Kejora.

Saat sedang mengobrol bersama pria itu Lara melihat anaknya sedang bengong dekat pintu kamar dia langsung saja memanggil Kejora.

"Kejora kesini ngapain berdiri disana terus"

Kejora yang mendengar ajakan ibunya langsung saja menganggukkan kepala dia berjalan ke arah mereka. Pria yang sedang duduk di sana itu membalikan badannya ke arah Kejora dan JREENGG ternyata dia-

ADNAN OMAYYGATTT kenapa dia ada disini sih, batin kejora.

Kejora langsung menengok kesana kemari memastikan jika Bagas tidak ada dirumah karna bisa gawat nanti urusannya.

"Hai kejora" sapa Adnan duluan karna melihat Kejora sepertinya tidak ada niatan menyapanya.

"E-eh kak Adnan kenapa kakak kesini?" Kejora menggaruk tengkuk tak gatal.

"Memangnya kenapa? Saya ga boleh kesini? Yauda saya pulang kalau begitu" ucap Adnan sambil mengangguk anggukan kepala hendak berdiri dari duduknya.

"B-bukan k-kayak gitu maksudnya" gugup Kejora Adnan salah paham padanya.

"Haha iya iya Kejora tenang aja saya becanda" ucap Adnan terkekeh kembali duduk ketempat semulam

"Tante buatin minuman ya" ucap Lara disela bembicaraan Kejora dan Adnan.

"Gak usah tante takutnya ngerepotin" Ucap Adnan tak enak hati.

"Iya mah biar aku aja yang buatin" ucap Kejora.

"Gak papa kalian berdua ngobrol aja kamu mau minum apa?" Tanya Lara pada Adnan.

"Apa aja tante"

Lara mengangguk lalu berjalan ke dapur untuk membuatkan minum.

"Kak Adnan udah lama disini?" Tanya Kejora penasaran pasalnya baru lima belas menit  yang lalu Adnan bilang akan kesini. Cepat sekali Adnan sampai. Rumah Kejora dan Adnan kan cukup jauh dan paling cepat sekitar setengah jam sampe eh ini lima belas menit udah nyampe.

"Udah lumayan lama sih"

"Sejak kapan?"

"Pas saya mengirim pesan akan kesini saya sudah disini" Ucap Adnan dengan wajah biasa saja tapi Kejora dia merasa kaget.

Hmm pantes aja, batin kejora.

"Kenapa gak bilang sih" Kejora cemberut, melihat itu Adnan merasa gemas dia langsung saja menyubit pipi Kejora yang sedikit tembem lalu mengelusnya. "Iya maaf"

Entah datang dari mana Bagas ayah Kejora dia datang datang  menarik kerah baju Adnan dan melayangkan satu pukulan pada Adnan.

Bugh

"Pah udah pah" kekhawatiran Kejora sedari tadi terjadi jugakan Bagas ayahnya memang tidak suka jika anaknya disentuh pria yang tidak dia kenali.

"Berani beraninya kamu nyentuh anak saya! Anak mana kamu hah?!" Tangan Bagas masih mencengkram kerah baju Adnan.

Adnan hanya mencubit pipi Kejora saja ayahnya sudah marah seperti ini bagaimana kalau dia tau apa yang diperbuat Fardan pada Kejora mungkin Bagas akan marah besar.

"Maafin saya om karna sudah lancang menyentuh anak om" ucap Adnan sopan tanpa menyulut amarah Bagas. Bagas lalu melepas cengkramannya itu.

Lara datang membawa nampan berisi minum dia terkejut saat melihat luka lebam di rahang Adnan dan Bagas yang terlihat marah.

"Ada apa ini?" tanya Lara meletakan nampannya dimeja.

"Dia udah lancang berani nyentuh anak kita!" Ucap Bagas memberitahu Lara.

"Enggak kok mah kak Adnan cuma nyubit pipi Kejora" Ucap Kejora memberitahu kebenarannya pada Lara.

"Iya pertama tama pipi nanti turun kebawah dan nanti dia bisa nyentuh semuanya kamu mau?" Tanya Bagas menatap Kejora tajam.

"Saya berjanji saya tidak akan melakukan hal itu. Saya pasti akan menjaga anak om"

"Cih itu pasti hanya omong kosong!"

"Udahlah mas" Lara memegang tangan Bagas berusaha menenangkan suaminya.

"Ini kartu nama saya. Jika nanti saya berbuat lancang om bisa datang ke sini" Adnan memberikan kartu namanya pada Bagas dan Bagas menerimanya.

Mata Bagas melotot nama perusahaan Adnan itu perusahaan yang besar. Bagas tersenyum miring memikirkan rencana yang bagus lalu Bagas pergi dari ruang tamu kekamarnya tanpa berkata apapun bersama Lara yang mengekor dibelakang.

"Maafin papah Kejora ya kak" Kejora merasa tidak enak Adnan kesini malah mendapat pukulan dari ayahnya.

"Iya gapapa Kejora papah kamu itu sayang banget sama kamu jadi dia ga salah" Ucap Adnan menenangkan Kejora tangannya mengusap kepala Kejora. "Dan mungkin ini juga sebagai tanda ucapan selamat datang dari papah kamu untuk saya"

Kejora terkekeh. "Mana ada" Adnan memang pria yang sangat baik itu yang ada dalam pikiran Kejora.

Kejora jadi suka.

Eh tunggu suka?? Bener Kejora udah suka nih sama Adnan? Hmm ya kayaknya benar. Mulai sekarang ingat mulai sekarang Kejora menyukai Adnan.

Tapi apa Adnan juga menyukai Kejora?

Kejora hanya bisa berharap kalau Adnan akan menyukainya juga. Tapi apa mungkin?

Kejora sekarang sedang mengobati luka pada wajah Adnan posisi mereka sangat dekat bahkan hembusan nafas Kejora bisa Adnan rasakan diwajahnya membuat wajah Adnan memerah sampai ketelinga. Kejora juga sangat cantik dilihat dari dekat.

"Cantik" gumam Adnan pelan sangat sangat pelan.

"Hah apa kak?" Tanya Kejora merasa Adnan berbicara sesuatu.

Adnan memalingkan wajahnya. "E-engga engga. Sudah ngobatin lukanya?"

"Iya udah" Kejora menyingkir dari hadapan Adnan lalu ikut duduk disamping.

"Makasih Kejora"

"Iya kak sama sama. Kita ga perlu keluar ya kak disini aja Kejora udah mager" ucap Kejora wajahnya terlihat cemberut.

Adnan terkekeh Kejora sangat lucu. "Iya kita disini aja"

LUKA KEJORA (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang