Chapter 21: Luka

709 101 2
                                    

Maaf maaf ni ye update tengah malem wkwk:v
Banyak urusan euy,, tapi gpp ya syukur² gw update mwehehe

Maaf maaf ni ye update tengah malem wkwk:vBanyak urusan euy,, tapi gpp ya syukur² gw update mwehehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Visual Wajah Lula]

Lula cemas dengan Clara, karena setelah ia mendapatkan cakaran dari alkonost. Maka alkonost itu sudah menandai Clara, mereka akan mengetahui jika Clara berada di dekat mereka. Walaupun sudah mengetahuinya, Lula masih belum berani membicarakannya pada Clara karena kondisi Clara belum membaik.

"Clara, aku pergi sebentar ya. Kamu jangan kemana-mana," ucap Lula yang kemudian ia pergi meninggalkan Clara.

"Jonas!" panggil Lula dari kejauhan. Jonas yang mendengarnya langsung menghampiri Lula. "Kamu tolong jaga Clara di sini ya, aku mau keluar sebentar. Jangan sampai dia keluar dari rumahku," pinta Lula.

"Emangnya kenapa sama Clara? Apa dia terluka?" tanya Jonas.

"Enggak, dia cuma pingsan aja dan kelihatan kalo kondisinya lagi gak fit, makannya aku suruh dia diem di rumah aku aja biar aku yang rawat. Kamu jangan berani masuk, Jonas, atau nanti kamu akan lihat akibatnya."

Lula pun meninggalkan Jonas, kini ia pergi keluar dari Atlantis. Bukan untuk bertemu dengan ibunya, melainkan untuk mencari Clarissa dan memberitahu informasi mengenai Clara. Namun, Lula kesulitan menemukan Clarissa. Ia menganggap Clarissa biasanya berdiam diri di bangkai pesawat karena Clarissa pernah mengatakan kalau dirinya akan tinggal di sana.

***
Sore hari kini telah tiba, Sonny yang setia menunggu Clara di pinggir sungai sudah mulai lelah dan merasakan kantuk.

"Dimana kamu, Clara? Bukankah kamu akan kembali?" gumam Sonny yang sudah menunggu Clara selama berjam-jam. Tak lama kemudian terdengar kembali suara alkonost itu, Sonny bergegas kembali menyelam agar tak diketahui oleh alkonost itu.

Kini keberuntungan sedang tak berpihak pada Sonny, saat ia menyelam, burung raksasa itu berdiam diri di batu besar yang tepat ada di hadapannya. Kerap kali Sonny mendengar suara alkonost itu walau dengan samar-samar. Terlalu lama ia menahan napas, jika ia memaksakannya, maka ia akan mati konyol di sana. Dengan cepat ia pun kembali ke permukaan dan menarik napas panjang, tak peduli dengan alkonost itu. Namun, setelah Sonny melakukannya, alkonost itu lantas menoleh ke arah Sonny dengan cepat.

Sonny pun melihat ke arah alkonost itu, alangkah terkejutnya ia saat melihat wajah si burung besar itu. "Tina?"

Ternyata alkonost yang sedari tadi memburu Sonny dan Clara ialah Tina, anak yang selama ini dicari oleh Sonny sebagai orang tuanya. Namun, Tina sama sekali tak mengenali Sonny, wajahnya seolah sedang berusaha mengingat Sonny. Tapi tetap saja ia tak mengingatnya, tiba-tiba saja ia mengeluarkan suara khasnya kemudian kembali menyerang Sonny.

Siren's Curse (COMPLETED ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang