Chapt 25: Pertemuan yang Tak Terduga

671 109 3
                                    

Maaf ni ye update-nya kesorean😅

ENJOY!

Mira pun memutuskan untuk menggendong Clara dan hendak membawanya pergi. Di sisi lain, Alice kembali menguasai tubuh Melody.

"Serang dia!!" perintah Mira dengan tegas pada pasukan Atlantis, ternyata saat itu Mira membawa pasukan dari Atlantis cukup banyak.

Alice kewalahan melawan pasukan sebanyak itu seorang diri karena pasukannya telah dibantai habis oleh Rachel sebelumnya. Mira kali ini hanya fokus untuk membawa Clara pergi dari sana. Namun, baru saja ia sampai di mulut gua keluarlah Rick dari sana.

"Jangan berani-beraninya kau menghalangi kami," ucap Mira

Mendengar ucapan Mira, Clara langsung membuka matanya untuk melihat siapakah yang menghalanginya. "Rick, biarkan kami pergi."

"Tidak ada sedikitpun niatku menghalangi kalian, aku hanya ingin memberitahu kalian bahwa ada orang yang menunggu kalian sedari tadi," jelas Rick.

Dari gua itu tiba-tiba saja Clarissa keluar, Clara senang saat melihat keadaan Clarissa ternyata baik-baik saja. Mereka semua pun keluar dari Underwater City, termasuk Rick. Dia memilih tak ingin lagi tinggal dibawah pimpinan Melody.

Setelah beberapa menit, akhirnya mereka sampai di lubang atau pintu masuk menuju Atlantis. Clara tak bisa banyak bicara, kondisinya sangat lemah seusai bertarung dengan Melody atau Alice. "Kalian sudah tak bisa masuk ke Atlantis, sebaiknya kalian pergi dari sini. Akan aku kabari keadaan Clara melalui hiu padamu, Clarissa," ucap Mira yang kemudian ia membawa Clara masuk ke Atlantis.

Clarissa dan Rick kini tak punya tempat tinggal lagi, mereka sudah tak ingin tinggal di Underwater City bersama Melody yang kejam itu. Tiba-tiba saja Clarissa mengingat bangkai pesawat yang saat itu ia jadikan tempat tinggal sementara juga, akhirnya ia pun mengajak Rick tinggal di sana sementara waktu.

Sesampainya di sana, bangkai pesawat itu sudah tak ada, entah kemana benda itu hilang. Tak mungkin jika seseorang memindahkan benda seberat itu ke tempat lain, Rick berpikir kalau Clarissa salah jalan. Namun, Clarissa beberapa kali membantah kalau tempat dimana mereka berada saat ini adalah tempat bangkai pesawat itu berada.

Clarissa justru berkata pada Rick bahwa kemungkinan bangkai pesawat itu hilang karena tersapu arus kencang, tapi hal itu sedikit tak masuk akal karena jarang sekali ada arus di dasar laut begitu kencang hingga mampu memindahkan benda seberat itu.

"Sebaiknya kamu stop berimajinasi, Clarissa. Mana bukti yang menandakan kalo ada bangkai pesawat di sini?" tanya Rick.

"Kamu bisa tanya Clara. Pertama kali aku menguji Clara dengan cara hiu-hiu dari Atlantis berpura-pura mengejarku dan Clara, kami pun bersembunyi di bangkai pesawat itu, Rick. Tapi anehnya sekarang pesawat itu bisa hilang secara misterius," tutur Clarissa.

Rick masih belum percaya juga dengan perkataan Clarissa, kini ia pun memutuskan untuk mencari tempat tinggal lain. Namun, Clarissa memohon pada Rick agar tidak jauh dari Atlantis karena takut terjadi sesuatu pada Clara, apalagi jika Mira dan Poseidon tau kalo Clara berteman dengan siren-siren buangan, termasuk Clarissa dan Rick.

Apa yang dikatakan Clarissa ada benarnya, andai saja Poseidon mengetahui bahwa Clara itu berteman dengan Rick, bahkan masih berteman juga dengan Clarissa yang sudah dibuang dari Atlantis. Mungkin saja Poseidon akan membuang Clara juga dari Atlantis.

Tak lama setelah mereka berdua berdebat, seekor hiu membawa pesan pada Clarissa. Clarissa pun meletakkan telapak tangannya tepat di kepala hiu itu kemudian memejamkan mata.

"Clarissa, kondisiku kini semakin parah. Lukaku yang belum pulih saja kembali merasakan sakit setelah tubuhku dikuasai Rachel, alter egoku. Aku hanya ingin berkata padamu sebenarnya aku sudah menemui ayahku di hutan, dia mengetahui aku sekarang telah menjadi siren. Sebelum aku kembali ke sini, aku berjanji akan menemuinya. Tapi ternyata kondisiku malah semakin memburuk, aku mohon padamu, Clarissa. Temui ayahku dan beri kabar padanya bahwa aku belum bisa menemuinya karena masih sedang dalam tahap pemulihan. Tapi jika kamu keberatan dengan permintaan ini, kamu batalkan saja dan cari tempat yang aman untuk kamu tinggal. Jangan beri tahu Rick soal bantuan yang kuminta padamu." Hanya itu yang dapat Clara sampaikan pada Clarissa.

"Apa yang Clara bilang?" tanya Rick.

"Dia cuma ngabarin kalo sekarang kondisinya semakin memburuk, abis itu dia nyuruh kita buat nyari tempat tinggal yang aman. Udah gitu aja," balas Clarissa.

Setelah berkata demikian, Clarissa menyuruh Rick untuk mencari tempat tinggalnya sendiri karena ada sesuatu yang harus Clarissa bereskan terlebih dahulu. Lantas hal itu pun membuat Rick bertanya urusan seperti apa yang harus dibereskan oleh Clarissa. Clarissa teringat dengan kata-kata Clara, ia tak boleh memberi tahu soal bantuan yang diminta oleh Clara. Ia berkata pada Rick kalau urusannya itu bersifat pribadi. Namun, untuk kali ini Rick mengkhawatirkan Clarissa dan menawarkan bantuan untuk membantunya. Akan tetapi, Clarissa menolaknya dengan cara halus, dan ia berkata pada Rick untuk tidak mengkahwatirkan dirinya.

Clarissa pun pergi dari sana, ia tak langsung mencari ayah Clara, melainkan pergi ke suatu tempat dimana banyaknya ikan-ikan kecil berkumpul. Ia butuh menjernihkan pikirannya dan memikirkan apakah ia harus benar-benar melakukannya atau tidak? Jika ia melakukannya, maka identitasnya sebagai siren akan diketahui oleh manusia, sekalipun itu hanya satu orang. Tapi jika ia tidak melakukannya, kasihan Clara karena tak ada lagi orang lain yang dapat dia andalkan. Setelah memikirkannya matang-matang, kini ia langsung berangkat dan mencari ayah Clara di hutan, tempat dimana para alkonost bersarang.

***
Sore hari pun telah tiba, Sonny dan Ardi masih menjelajahi hutan itu untuk mencari alkonost. Namun, kali ini Sonny yang memimpin, ia masih memegang senapan itu untuk berjaga-jaga jika Ardi berani menghianatinya, maka ia bisa langsung membunuhnya saat itu juga.

Mereka berdua memutuskan untuk istirahat terlebih dahulu di dekat sebuah air terjun, Sonny dan Ardi kini sudah mulai kembali akrab. Mereka pun menyantap makanannya untuk mengisi tenaga. Sembari mengobrol, Sonny tidak fokus dengan sesuatu di belakang Ardi atau lebih tepatnya di sungai belakang Ardi. Ia melihat ekor siren yang beberapa kali ditunjukkan ke permukaan, ia pun mulai berpikir kalau itu adalah anaknya, Clara. Maka dari itu, ia meminta Ardi untuk menunggu di tenda. Sedangkan, ia bilang pada Ardi ingin buang air kecil.

Sonny mengikuti arah kemana siren itu pergi, ternyata siren itu pergi menjauh dari tenda agar tak ada orang lain yang membunuhnya. Namun, lagi dan lagi seekor alkonost sedang terbang di udara, kepakan sayapnya terdengar jelas. Lantas Sonny pun bersembunyi terlebih dahulu agar tak terlihat oleh alkonost itu. Akhirnya, untuk pertama kali ini Sonny berhasil bersembunyi dari makhluk kejam itu, ia pun keluar dan menuju sungai. Ia melihat bayangan di dalam air warna ekor siren yang ia lihat bukan warna biru, melainkan merah muda atau biasa disebut dengan pink. Jelas-jelas itu bukan anaknya, tapi ia memberanikan diri untuk menunggunya muncul ke permukaan.

"Hey! apa kau ayahnya Clara?" tanya siren itu dari dalam air dengan cara berteriak. Namun, Sonny tak bisa mendengarnya dengan jelas.

"Apa? Aku tidak bisa mendengarmu, keluarlah! Aku tak akan menyakitimu," ucap Sonny.

Setelah berkata seperti itu, siren wanita itu pun menunjukkan dirinya ke permukaan. Entah kenapa, saat mereka bertatapan satu sama lain, mereka berdua sama-sama terkejut, bahkan mereka hampir tak mengedipkan matanya.

"Rissa?"

"Ayah?

To Be Continued

Siren's Curse (COMPLETED ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang