Yuk update lagi yuk😶
ENJOY!
Clara terkejut setelah menerima pesan Rick, ia tak menyangka kalau Clarissa benar-benar melakukannya untuk Clara. Clara bergegas menemui Mira di gua tempat dimana Master Yu berada.
"Ada apa Clara? Kau terlihat cemas," tanya Mira dengan santai.
"Kirimkan bantuan untuk Clarissa diluar sana, dia sekarat. Dia ditembak oleh pemburu siren," jawab Clara.
"Tidak, aku tidak bisa membantunya."
"Apa? Semudah itu kau berbicara? Dia itu pernah menjadi warga Atlantis, Mira."
"Tapi sekarang kini dia telah menjadi siren terbuang, kami tidak berurusan dengan siren seperti itu."
"Teganya kau!" geram Clara. Ia pun langsung pergi dari sana dan menemui Jonas. Kali ini Jonas pun tak bisa memenuhi keinginan Clara, tak ada siren Atlantis satupun yang mau membantu Clara untuk mengirimkan bantuan keluar sana.
Clara memberanikan diri untuk meminta izin pada Poseidon. Namun, lagi dan lagi permintaannya ditolak untuk kesekian kalinya. Dengan perasaan yang kesal ia langsung pergi ke lubang besar untuk keluar dari Atlantis.
"Percuma, Clara. Sekeras apapun usahamu, kalo Poseidon tak mengizinkanmu keluar, kamu gak akan bisa keluar," ujar Jonas yang melihat Clara sudah bersiap-siap pergi.
"Kamu salah, Jonas. Bukan aku yang akan pergi dari sini." Clara memejamkan matanya, tiba-tiba matanya berubah menjadi cahaya putih. "Tapi akulah yang akan membawa Clara keluar dari sini." Jonas terperanjat, dia langsung pergi dari sana.
Di sisi lain, Poseidon merasakan sesuatu yang aneh, perasaan itu ialah rasa takut Poseidon akan kedatangan musuh besarnya. Insting Poseidon mengatakan kalau tak lama lagi akan terjadi peperangan yang hebat.
Rachel telah berhasil membawa Clara keluar dari kota, kini ia pun kembali bertukar dengan Clara. Clara langsung pergi menuju tempat dimana bangkai pesawat itu berada. Namun, sesampainya di sana ia tak melihat bangkai pesawat, ia hanya melihat Rick dan Clarissa di dasar laut. Lantas ia pun menghampiri mereka berdua.
"Clara, akhirnya kamu datang juga," ucap Rick.
"Gimana kondisi Clarissa?" tanya Clara sembari memegang pipi Clarissa.
"Kondisinya semakin lemah, Clara. Untuk sementara aku menutup luka Clarissa dengan rumput laut. Peluru yang ada di dalam tangannya harus segera dikeluarkan, atau kemungkinan besar dia akan mati," ujar Rick.
Clara mulai menangis, namun untuk kali ini ia tak bisa merasakan air matanya karena sedang berada di dalam air. Ia mulai menyalahkan diri sendiri, seandainya saja saat itu ia tak meminta Clarissa untuk menemui ayahnya, pasti tak akan pernah ada kejadian seperti ini. Namun, Clara tak bisa terus menerus larut dalam kesedihannya. Ia harus mencari cara lain untuk mengatasi Clarissa yang sedang sekarat ini.
"Kirana, kenapa kita gak minta bantuan Kirana aja?" Tiba-tiba ide itu terbesit di kepala Clara.
"Apa kamu gak inget kalo kamu udah menghancurkan Underwater City? Kamu udah membantai banyak siren di sana, bahkan aku saja gak berani menghentikanmu saat itu karena menurutku saat itu kamu sudah menjadi monster yang mengerikan. Aku tak tau apa masih ada siren yang tersisa di sana selain aku," tutur Rick.
Clara merasa sedih dengan apa yang dikatakan Rick. Rick mengatakan kalau Clara sudah membantai banyak siren di sana. Bahkan Clara saja tak menyadarinya karena saat Rachel menguasainya, ia sama sekali tak bisa melihat dan merasakan apapun selain kemarahan. Kini ia merasa kalau dirinya sekarang telah menjadi pembunuh.
"Maaf, Rick. Aku bener-bener gak sadar saat tubuhku dikuasain sama Rachel," ucap Clara dengan mata yang sayu.
"Sudahlah, lupakan saja soal itu. Sebaiknya kita harus segera mencari cara menangani Clara. Gimana kalo kamu coba pergi ke Underwater City dan mencari Kirana di sana? Aku harap dia selamat dari amukan alter egomu."
"Ide bagus, aku akan pergi ke sana, Rick. Kamu jaga Clarissa baik-baik, ya." Rick menjawabnya dengan anggukan. Kemudian Clara pun langsung pergi menuju Underwater City.
Sesampainya Clara di sana, ia tak melihat siapapun, kota itu sudah benar-benar hancur tak tersisa. Tak ada bangunan yang masih berdiri di sana, bahkan siren pun sama sekali tak terlihat. Nampaknya kota ini sudah ditinggalkan. Namun, ia masih mencari-cari orang lain di sana, berharap ia dapat menemukan Kirana.
Harapannya telah sirna setelah ia menelusuri seluruh bagian kota. "Maafkan aku, Clarissa. Aku tidak bisa membantumu," gumam Clara.
"Hey!" panggil seorang siren wanita dari arah kanan Clara. Clara pun menoleh ke arah wanita itu.
"Syukurlah masih ada yang selamat," ucap Clara sembari menghampiri siren wanita itu hendak memegang tangannya. Namun, siren itu tak ingin dipegang oleh Clara.
"Aku tidak ingin disentuh oleh monster sepertimu, maaf jika kata-kataku menyinggung hatimu," ucap siren wanita itu. Clara memahaminya, ia pun kembali mundur dari siren itu.
"Kamu terlihat seperti sedang mencari seseorang di sini, apa itu benar?"
"Ya, kemana mereka semua pergi?" tanya Clara.
"Mereka pergi ke selatan, dimana ikan-ikan kecil yang indah tinggal di sana, Melody berniat menghancurkan tempat itu dan akan menjadikannya kota seperti ini. Tapi aku tak setuju dengannya, aku tidak ingin mengganggu kehidupan makhluk lain di laut ini, apalagi mereka tidak bersalah. Mereka tak seharusnya diusir dari tempat tinggal asalnya," tutur siren wanita itu. "Aku hanya ingin memberitahumu, yang selamat dari pertarunganmu dan Melody sangat sedikit, sisanya banyak kau bunuh dan kini telah menjadi buih lautan," lanjutnya yang kemudian dia langsung pergi dari sana.
Lagi dan lagi kata-kata itu muncul dari siren lain, Clara pun memutuskan untuk berbicara dengan Rachel saat itu juga. "Ada apa, Clara? Kamu masih perlu bantuanku?" tanya Rachel.
"Kali ini aku hanya ingin berbicara denganmu saja, kenapa kamu membunuh banyak siren di Underwater City? Bahkan mereka yang tak bersalah pun kamu bunuh," tanya Clara.
"Aku hanya menjalankan tugasku sebagai alter ego, Clara. Kamu sendiri yang memintaku untuk menghancurkan Underwater City, bahkan kamu gak bilang untuk tidak membunuh orang lain selain Clarissa."
"Lalu apa kau sudah menyelamatkan Clarissa? yang ada kau malah membuat keadaan tubuhku seperti ini, ada benernya juga apa yang dikatakan oleh Alice, kamu itu memang alter ego level rendah, Rachel."
Rachel benar-benar marah pada Clara. Namun, ia tak bisa berbuat apa-apa karena sejak Clara mengenal alter ego, ia sudah diajari mantra agar alter ego miliknya agar tak bisa bergerak. Mantra itu diajarkan oleh Master Yu untuk berjaga-jaga menahan agar alter egonya tidak bisa menyakiti Clara.
"Kenapa? Gak bisa gerak, ya? Sayang sekali," ucap Clara.
"Berani sekali kamu, Clara!" ucap Rachel dengan nada yang tinggi. "Lepaskan aku atau kau akan menyesal nanti."
"Aku tak takut dengan ancamanmu, Rachel. Maka dari itu, buatlah aku menyesal sesegera mungkin sebelum aku mengusirmu dari dalam diriku."
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Siren's Curse (COMPLETED ✔)
Adventure{Adventure, Mystery, Fantasy} TAHAP REVISI [Novel ini hanya tersedia di; Wattpad, NovelMe, Novelaku. Selain itu plagiat, tolong dm saya jika menemukan karya saya di plagiat] {Vote and komen ya biar tambah semangat mwehehe... Mau follow jga voleh} Bl...