ENJOY!
Kini malam hari pun telah tiba, Clara berdiam diri di dekat pantai. Ia sudah siap untuk kembali menjadi manusia, saat ini ia hanya perlu seseorang yang menceburkan dirinya ke lautan. Namun, rasanya hal itu tak mungkin terjadi, ia menunggu berjam-jam pun tak ada yang pergi ke pantai seorang pun.
"Clara!" panggil Clarissa dari belakang. Lantas Clara pun menolehnya.
"Hey!" sahut Clara.
"Masih belum ada mangsa yang bisa kau dapatkan?" tanya Clarissa. Clara hanya menjawabnya dengan anggukan. "Ikuti aku! Aku tau dimana kamu bisa mendapatkannya."
Clarissa membawa Clara pergi dari sana, dia membawanya ke tengah laut. Dimana mereka berdua melihat ada perahu nelayan di sana.
"Biarkan aku yang mengatasinya, kamu urus dia saat berada di dalam air, oke?"
Clara tak mengerti apa maksud ucapan Clarissa. Namun, ia hanya mengikuti arahan Clarissa untuk berdiam diri di dalam laut, jangan sampai ke permukaan. Clarissa pun menjalankan aksinya, dia pergi ke permukaan kemudian berpura-pura tenggelam dan meminta tolong. Aksinya berjalan lancar, perahu itu menghampiri ke arah Clarissa lalu memegang tangannya.
"Hey, bagaimana bisa kamu tenggelam di malam hari seperti ini?" tanya pria tua itu, dia seorang nelayan yang sedang berlayar seorang diri.
"Mereka ... mereka meninggalkanku," jawab Clarissa dengan berpura-pura menggigil.
"Ya udah, sekarang kamu naik aja dulu ke sini," ucap pria itu. Namun, Clarissa menolaknya.
"Tunggu! Apa kau benar-benar ingin menolongku?" tanya Clarissa.
"Tentu," jawab pria tua itu sembari mengulurkan tangannya.
Clarissa menerima uluran tangan pria itu. Namun, setelah ia memegangnya, ia langsung menariknya ke dalam air. Di bawah terangnya sinar rembulan, pria itu dapat melihat dengan jelas kalau Clarissa bukanlah manusia, melainkan makhluk dengan wujud manusia setengah ikan yang biasa disebut dengan siren.
Clarissa menariknya jauh ke dalam lautan menghampiri Clara. Clara yang melihat itu merasa tak tega pada pria tua itu. Pria itu sudah berusaha untuk melepaskan tangannya dari genggaman Clarissa, tetapi Clarissa memegangnya dengan erat. Hingga pada akhirnya pria itu pun tewas karena kehabisan napas.
"Apa-apaan kamu, Clarissa?!" Clara kesal melihat Clarissa berperilaku seperti itu.
"Lakukan sekarang, Clara!" perintah Clarissa. "Kutuk dia dan kamu akan kembali menjadi manusia."
"Gak, aku gak mau memindahkan kutukanku dengan cara seperti ini," ucap Clara.
"Baiklah. Jika kamu tidak memindahkan kutukanmu, maka pria ini mati dengan sia-sia. Namun, jika kamu memindahkan kutukanmu, manusia ini mempunyai kesempatan kedua. Aku melakukan ini untukmu, Clara. Kamu tidak melakukannya, maka kamu telah membunuh orang ini," tutur Clarissa. Ia pun langsung melepaskan pria itu dan membiarkannya mengambang di permukaan. Ia langsung pergi dari sana dan membiarkan Clara sendirian.
Apa yang dibilang oleh Clarissa ada benarnya, jika Clara tidak melakukannya maka ia telah membunuhnya. Tanpa berpikir panjang lagi, ia langsung menarik kembali pria itu ke dalam air. Kemudian ia memegang kening pria itu dan meniatkan untuk memindahkan kutukan yang tersisa dari tubuhnya. Tak lama setelah itu, tiba-tiba saja ekor Clara mengeluarkan cahaya terang yang membuatnya silau. Ia menutup matanya. Tiba-tiba saja ia dapat merasakan kembali jari jemari di kakinya, kini ekornya telah kembali berubah menjadi kaki manusia. Clara tak lagi bisa bernapas dalam air, dengan cepat ia berenang ke permukaan dan menaiki perahu milik pria itu.
***
Clara kembali ke pantai saat dimana fajar baru saja muncul, tak ada siapapun di sana kecuali penjaga pantai. Si penjaga pantai dari kejauhan melihat Clara, dia masih ingat dengan Clara, lantas dengan cepat dia menghampiri Clara yang baru saja turun dari sana."Hey!" sapa si penjaga pantai itu. Clara menolehnya, si penjaga pantai terkejut karena Clara sedang berusaha menutup badannya menggunakan baju yang tentu bukan miliknya. Baju itu dia dapatkan dari nelayan pria tua itu.
"Apa kau bisa membawakanku pakaian sebelum mulai berbicara padaku?"
Si penjaga pantai pun membawa pakaian terlebih dahulu. Namun, dia memberikan Clara pakaian ganti miliknya karena terlalu jauh jika untuk ke toko baju pakaian terlebih dahulu.
"Berputarlah! Jangan mengintipku," ucap Clara. Si penjaga pantai pun membelakangi Clara selagi Clara hendak memakai pakaian.
"Namaku George, siapa namamu?" tanya George si penjaga pantai.
"Clara," sahut Clara. "Berputarlah! Aku sudah selesai," lanjut Clara.
"Bagaimana mungkin kamu bisa selamat, Clara? Jelas-jelas aku melihatmu terombang-ambing di lautan dan akhirnya tenggelam."
"Ceritanya panjang, kali ini aku hanya ingin mencari keluargaku."
"Aku mendapat info mereka hilang di hutan," ucap George.
"Aku sudah tau itu, George," kata Clara.
Tanpa berlama-lama lagi ia hendak pergi dari sana. Namun, George menghalanginya karena hampir seluruh petugas keamanan sudah tahu dengan wajah Clara karena foto Clara telah disebarkan pada para petugas saat melakukan pencarian. George pergi sebentar dari sana, lalu memberikan Clara jaket dengan hoodie yang dapat menutupi kepalanya. Ditambah lagi dia memberikan Clara masker dan sebuah Kartu Tanda Penduduk (KTP).
"Untuk apa masker dan KTP siapa ini?" tanya Clara.
"Beach Hotel lantai dua, kamar nomor dua puluh. Pergilah ke sana dan gunakan masker itu agar kau tak dikenali. Gunakan KTP itu sebagai identitas," tutur George. Dia langsung meninggalkan Clara.
Clara pun pergi ke sana sembari menutupi kepalanya dengan hoodie dan menggunakan masker, ia pergi menuju Beach Hotel. Petugas melihat Clara terlalu mencurigakan, ia pun dimintai KTP oleh petugas itu, kemudian mengecek apakah orang bernama Violet itu memesan kamar atau tidak.
"Violet Margaretta, memesan kamar untuk satu minggu. Sisa waktu tiga hari lagi," ucap resepsionis.
"Ya, itu benar," ucap Clara.
"Baik, silahkan, Bu." Resepsionis itu mengembalikan KTP-nya pada Clara dan Clara pun langsung pergi ke kamar nomor dua puluh di lantai dua.
Sesampainya ia di kamar, ia langsung merebahkan dirinya di kasur yang besar nan empuk itu. "Akhirnya, aku bisa menghirup udara segar lagi."
Ia pun kembali berdiri dan memeriksa kulkas di hotel itu, ternyata banyak makanan di sana. Namun, kali ini ia hanya ingin memakan roti dan susu.
"Aahh ... enak banget!" ucapnya sembari memakan roti itu.
Di tengah enaknya ia makan di hotel, tiba-tiba terbesit di kepalanya nasib ayah dan ibunya di hutan. Ia pun tak jadi makan enak, ia langsung berkemas membawa banyak makanan instan untuk dibawa ke hutan. Namun, baru saja ia mau keluar, tiba-tiba seseorang membuka pintunya dari luar. Clara dan wanita itu pun sama-sama berteriak karena terkejut.
"Siapa kamu?!" tanya wanita itu dengan tegas.
"Violet, namaku Violet," jawab Clara.
"Violet? Maksudnya kamu itu Violet Margaretta?" tanya kembali wanita itu. Clara mengangguk beberapa kali.
"Apa? Violet Margaretta adalah namaku." Mata Clara membulat setelah mengetahui ternyata wanita yang ia temui adalah si pemilik KTP yang George berikan, yaitu Violet Margaretta.
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Siren's Curse (COMPLETED ✔)
Adventure{Adventure, Mystery, Fantasy} TAHAP REVISI [Novel ini hanya tersedia di; Wattpad, NovelMe, Novelaku. Selain itu plagiat, tolong dm saya jika menemukan karya saya di plagiat] {Vote and komen ya biar tambah semangat mwehehe... Mau follow jga voleh} Bl...