Sori demorii kemarin gak up:(((
ENJOY!
"Rissa?"
"Ayah?"
Clarissa dan Sonny nampaknya sudah kenal lama, bukan hanya kenal, mungkin mereka memiliki hubungan darah. Sonny senang bukan main, tidak salah lagi, kalau siren yang ia temui sekarang itu anaknya yang hilang tiga belas tahun silam.
Sonny dan Silvia sudah menikah selama lima belas tahun lamanya, mereka dikaruniai putri pertama yang mereka beri nama Clarissa. Setelah umur Clarissa genap delapan belas tahun, Silvia kembali melahirkan seorang bayi perempuan, yaitu Tina. Saat itu, Sonny dan Silvia mengajak kedua putrinya untuk berlibur ke pantai sembari merayakan kelahiran putri keduanya itu, Clarissa senang dengan ajakan itu karena kebetulan sekali jika ia sedang merasa penat dengan tugas-tugas yang diberikan sekolah.
Suasana pantai kala itu penuh karena merupakan tanggal merah atau tanggal libur. Clarissa mengajak ayahnya untuk bermain di pesisir sembari menunggu ombak datang, tentu Sonny tak bisa menolak keinginan putri kesayangannya itu. Akan tetapi, Silvia hanya bisa melihat dari kejauhan karena harus menggendong serta menjaga si kecil Tina.
Silvia kerap kali menertawakan Clarissa dan Sonny yang bermain di pesisir karena mereka sering terjatuh terdorong ombak. Namun, saat Silvia tak sengaja melihat ke arah ombat, ia melihat ombaknya akan sangat besar karena ia melihat ombak kali ini lebih tinggi dari sebelumnya.
"Mas!" teriak Silvia. Namun, Sonny tak bisa mendengarnya karena jarak yang terlalu jauh, ditambah lagi dengan berisiknya banyak orang di pantai.
"Mas Sonny!" Silvia melihat ombaknya semakin mendekat ke pesisir, orang-orang di sana tak ada yang panik saru pun. Namun, entah mengapa saat melihat ombak sebesar itu, hati Silvia merasa tidak enak.
"Mas Sonny!!" teriak Silvia semakin keras yang pada akhirnya berhasil membuat Sonny menoleh ke arahnya. "Pegang Clarissa!"
Sonny tak bisa mendengar Silvia. Silvia pun langsung menunjuk ke arah Clarissa, lantas Sonny melihat ke arah Clarissa. Namun, ternyata jaraknya dengan Clarissa cukup jauh, sehingga ombak besar terlanjur menghantam siapapun yang ada di sana, termasuk Clarissa dan Sonny.
Melihat kejadian itu, jantung Silvia berdegup kencang, bahkan air ombak itu sampai menyentuh ujung kaki Silvia yang jauh dari pesisir. Ia hampir tak mengedipkan matanya, saat air mulai surut, banyak orang yang berguling dan menahan diri agar tak ikut hanyut ke laut. Ia melihat Sonny sedang bertahan sekuat tenaga dari surutnya ombak yang baru saja menghantamnya, banyak orang yang bertahan juga, bahkan ada yang terbawa ke tengah laut. Ia mencari-cari Clarissa di tengah banyaknya orang di pesisir, ia pun berhasil menemukannya. Clarissa terlihat berguling-guling terbawa air laut yang sedang surut, lantas Silvia pun hendak berlari menghampiri Clarissa. Namun, seorang wanita menghalanginya karena melihat Silvia sedang membawa bayi.
"Bu, Anda sedang membawa bayi, sebaiknya tunggu di sini aja," ucap wanita itu.
"Lepaskan saya!" Silvia mulai histeris, ia memaksa lari dari sana dan ingin menyelamatkan Clarissa, namun takdir berkata lain. Clarissa sudah terlanjur hanyut ke tengah laut karena terbawa air laut yang surut. Sonny yang melihat Silvia berlari ke arah laut langsung berdiri dan berlari ke arah Silvia kemudian menghalanginya.
"Sayang, sayang! Dengerin aku, biar aku yang nyari Rissa ke sana, kamu tunggu di sini." Sonny pun langsung menuju ke arah laut. Namun, tiba-tiba saja seorang penjaga pantai mencegahnya karena melihat kondisi ombak saat itu sangat tidak bersahabat.
Sonny memaksa ingin pergi ke laut, bahkan ia melakukan kekerasan pada penjaga pantai itu. Namun, baru saja ia hendak berlari, ombak besar kembali menghadangnya. Semua orang yang berada di pesisir kembali disapu oleh ombak itu, termasuk Silvia. Untung saja selama Sonny dan penjaga pantai itu berdebat, Silvia menitipkan Tina pada seorang wanita yang sebelumnya menghalanginya untuk menyelamatkan Clarissa. Sangat disayangkan, tenaga Silvia yang masih lemah tak bisa menahannya dari tarikan air laut yang surut. Lantas ia pun terbawa hanyut ke laut, tapi Sonny tak melihat kalau istrinya itu hanyut.
"Silvia!" teriak Sonny sembari melihat-lihat sekitar untuk mencari istri tercintanya itu. "Silvia kamu dimana?!"
Sonny tak melihat Silvia di sekelilingnya. Namun, untuk memastikan, ia mencari Silvia dengan berjalan dulu di sekelilingnya. Sugguh nahas nasib Sonny, ia kehilangan anak sekaligus istrinya. Liburannya kini malah menjadi malapetaka, seandainya saja ia tak mengajak anak dan istrinya liburan ke pantai, pasti tak akan pernah ada kejadian seperti ini. Namun, yang lalu biarlah berlalu, ia tak bisa larut dalam kesedihannya. Ia pun pergi ke pesisir dan melihat seorang wanita sedang menggendong bayi dengan kupluk biru, wanita itu pun melihat ke arah Sonny.
"Ini bayiku, kan? Biarkan aku saja yang menggendongnya," ucap Sonny, entah mengapa dari tatapan Sonny saat melihat bayi itu langsung membuat wanita itu percaya. Dia pun memberikan bayinya pada Sonny. "Terima kasih telah menyelamatkan anakku."
"Dimana istrimu?" tanya wanita itu.
"Aku tidak tahu, kemungkinan besar dia terbawa hanyut saat air surut," jawab Sonny dengan mata yang berkaca-kaca.
Entah kenapa wanita itu pun merasa sedih saat mendengar itu, apalagi saat melihat bayi yang Sonny gendong, malang sekali dia akan besar tanpa memiliki seorang ibu.
"Siapa nama bayi lucu ini?" tanya wanita itu.
"Tina," jawab Sonny singkat.
"Nama yang bagus, ngomong-ngomong kamu tidur di penginapan mana, Mas?"
"Sementara aku tidur di Penginapan Bintang Asri, kayaknya malam ini aku akan pulang ke rumah aja, tapi aku gak tau gimana cara ngurus bayi." Sonny terlihat kebingungan saat menggendong Tina.
"Cara kamu ngegendong Tina aja salah, Mas. Jangan kayak gitu, kasian kepalanya. Harusnya tuh kayak gini ..." Sonny pun melepaskan Tina dari pangkuannya dan berpindah pada wanita itu, dia menjelaskan pada Sonny cara menggendong bayi dengan benar.
"Siapa namamu, Mas?" tanya wanita itu tanpa menoleh ke arah Sonny, ia sedang terfokus pada Tina agar tidurnya lelap
"Panggil saja aku Sonny," jawabnya.
"Baik, namaku Rita. Senang bisa berkenalan denganmu, Mas Sonny. Aku turut berduka ya atas kehilangan anak dan istri kamu."
Seminggu setelah itu, Sonny sudah bisa terlepas dari kesedihannya karena Rita. Rita selalu datang ke rumah Sonny setiap hari hanya untuk mengurus Tina, apalagi saat Sonny kembali masuk kerja, dia menitipkan Tina pada Rita.
Hingga setelah dua tahun mereka berdekatan, akhirnya mereka pun sepakat untuk menikah. Sonny percaya pada Rita kalau dia akan menjadi seorang ibu yang sayang pada anaknya.
***
"Ini bener-bener kamu, Rissa?" tanya Sonny dengan mata yang berkaca-kaca karena terharu.Melihat mata Sonny yang berkaca-kaca, mata Clarissa pun ikut berkaca-kaca. "Iya, Ayah. Ini aku Clarissa."
Di tengah suasana yang haru ini, tiba-tiba saja seseorang menembak Clarissa menggunakan senapan jarak jauh, tembakan tersebut tepat mengenai lengan kanan atas Clarissa.
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Siren's Curse (COMPLETED ✔)
Adventure{Adventure, Mystery, Fantasy} TAHAP REVISI [Novel ini hanya tersedia di; Wattpad, NovelMe, Novelaku. Selain itu plagiat, tolong dm saya jika menemukan karya saya di plagiat] {Vote and komen ya biar tambah semangat mwehehe... Mau follow jga voleh} Bl...