Baru kali ini Melody dan Mira begitu kewalahan melawan Poseidon. Hingga pada akhirnya mereka pun berhasil dilumpuhkan oleh Poseidon, Poseidon tetsenyum sinis saat berhasil melumpuhkan mereka. Ia menengadahkan tangannya bersiap untuk membinasakan mereka berdua dengan sihir bernama "Frost Ball."
Tanpa berpikir panjang lagi Poseidon langsung melemparkan bola es raksasa tersebut. Melody dan Mira tak bisa menghindar lagi, jangankan menghindar, untuk bangkit saja mereka sangat kesulitan.
"Berakhir sudah," ucap Mira sembari menatap Melody di tengah melayangnya bola es tersebut ke arah mereka.
Saat bola es raksasa tersebut semakin mendekat dan hendak menabrak mereka, tiba-tiba saja seorang siren datang dengan kecepatan yang super cepat dan memukul bola itu hingga hancur berkepin-keping. Tidak lain dan tidak bukan ia adalah Clara yang menyatu dengan Rachel. Hanya saja aura Clara kali ini lebih kuat dari sebelumnya. Rambutnya yang berwarna hitam kini menjadi pirang saat ia muncul menolong Melody dan Mira.
Poseidon tersenyum melihat tindakan Clara. "Ternyata kau berbeda dari perkiraanku, Clara. Walaupun kau siren baru, tapi kau berkembang jauh lebih cepat dari siren lainnya."
"Tuhan menakdirkanku untuk menjadi seperti saat ini karena untuk melawanmu, lebih tepatnya untuk mengirimmu ke neraka," ujar Clara.
Poseidon tertawa dengan ucapan Clara seperti itu. "Tuhan apa yang menjadikanmu siren? Tidak ada Tuhan, Clara. Akulah yang menyuruh Clarissa mengutukmu menjadi siren karena kau begitu angkuh dan tak percaya dengan keberadaan kami."
"Melody, Mira. Pergilah dan lindungi warga Atlantis."
Clara bertambah kesal saat Poseidon berkata kalau dia tak percaya dengan adanya Tuhan. Lantas Clara pun menyerangnya dengan serangan yang bertubi-tubi. Poseidon menahan serangannya dengan sangat mudah. Bahkan dia tak perlu bergerak terlalu lincah untuk menangkal serangan Clara.
Bukannya kewalahan, Poseidon merasa seperti digelitiki oleh anak kecil. Saat ia menyerang Clara dengan satu serangan, malah Clara yang kewalahan menahannya. Clara sudah menyerangnya dengan serangan yang begitu hebat, bahkan Rick yang ingin melihat di sekitar mereka pun hanya bisa menelan ludah karena ketakutan melihat pertarungan mereka yang cukup hebat.
"Sudahlah, Clara. Seberapa kuat dirimu tak akan seimbang denganku. Kau tetaplah siren dengan kemampuan dibawah rata-rata. Jika kau sudah merasa kuat, datanglah ke dalam Dark Abyss." Setelah berkata demikian, Poseidon hendak pergi dari sana.
"Aku tak akan membiarkanmu kabur, siren sialan," kata Clara.
Ucapan Clara seperti itu membuat Poseidon berhenti. "Untuk apa aku kabur dari siren lemah sepertimu? Aku tak akan pernah lari darimu, Clara. Aku hanya melawanmu dari jarak jauh," ujar Poseidon tanpa berbalik.
Poseidon mengeluarkan cairan hitam seperti tinta cumi-cumi dari jari jemarinya, bukan untuk menyerang. Melainkan tinta tersebut membentuk sebuah tubuh siren wanita dan tiba-tiba saja menjadi Clarissa dengan bola mata yang sepenuhnya berwarna hitam.
Clara terkejut saat melihat itu. Namun, ia berpikir kalau itu bukanlah Clarissa, melainkan tinta yang dibentuk sama persis seperti Clarissa.
"Kau pikir aku bodoh? Dia bukanlah Clarissa, dia hanyalah makhluk buatanmu yang menggunakan tinta," ujar Clara.
Poseidon berbalik dan kembali tersemyum pada Clara. "Oh ya?" Ia langsung memutar jari telunjuknya dan mata Clarissa yang sebelumnya berwarna hitam kini kembali normal.
"Clara, tolong aku, Clara! Lepaskan aku," lirih Clarissa. Ia terlihat tak bisa menggerakan bagian tubuh lainnya selain kepala.
"Poseidon, lepaskan dia!" tegas Clara.
"Lepaskan aku, siren busuk!!" bentak Clarissa sembari menatap Poseidon.
"Tidak semudah itu," balas Poseidon yang kemudian meniupkan tinta pada wajah Clarissa yang membuat mata Clarissa hitam dan hal tersebut dapat diartikan bahwa Clarissa sepenuhnya ada dalam kendali Poseidon.
"Jangan lupa datang padaku setelah kau mengalahkan boneka kesayanganku, Clara." Tanpa berbasa-basi lagi, Poseidon langsung pergi dari sana.
Rick yang melihat dari kejauhan hanya terdiam, ia ragu untuk menghampiri mereka. Namun, ia dikejutkan dengan Clarissa yang menyerang Clara.
Clara sama sekali tak ingin menyakiti sahabatnya itu, maka ia terus menerus menghindari dan menahan serangan Clarissa.
"Clarissa, sadarlah! Aku bukan musuhmu!" Clara berusaha menyadarkan Clarissa, untuk kali ini ia tak bersama Rachel karena takut ia akan lepas kendali dan malah menyakiti Clarissa.
Clarissa tak merespon sedikit pun, ia hanya terus menyerang dengan serangan yang bertubi-tubi pada Clara. Namun, Clara tak putus asa sampai di situ, ia terus berusaha untuk menyadarkan Clarissa.
Perjuangan Clara untuk menyadarkan sahabatnya itu sia-sia saja, ia malah terkena serangan Clarissa sampai tersungkur. Rick yang sedari tadi melihat dari kejauhan kini membantu Clara.
"Rick, kenapa kau di sini?!" tanya Clara dengan sedikit emosi karena seharusnya Rick ada di Atlantis.
"Clarissa merupakan temanku juga, Clara. Aku tak akan membiarkan dia menyakitimu, dan aku akan membantu menyadarkannya," jawab Rick.
"Tidak, Rick. Aku bisa mengatasi ini, kumohon!"
Rick pun tak bisa menolaknya, ia langsung kembali meninggalkan Clara bersama Clarissa. Walaupun merasa khawatir, ia hanya berharap mereka berdua akan baik-baik saja.
Setelah Rick pergi, Clara pun bangkit. Kali ini ia meminta bantuan Rachel untuk mengimbangi kekuatan Clarissa yang kekuatannya bertambah lima kali lipat dari sebelumnya.
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Siren's Curse (COMPLETED ✔)
Adventure{Adventure, Mystery, Fantasy} TAHAP REVISI [Novel ini hanya tersedia di; Wattpad, NovelMe, Novelaku. Selain itu plagiat, tolong dm saya jika menemukan karya saya di plagiat] {Vote and komen ya biar tambah semangat mwehehe... Mau follow jga voleh} Bl...