Jangan lupa di vote😳
ENJOY!
Terlihat Clara sedang merenung sembari melihat sungai bawah laut itu, ia merasa bersalah pada Lula. Lula mencari Clarissa hanya untuk memberitahukan kabar soal Clara yang sehabis diserang alkonost.
"Clara, udah kamu jangan sedih terus. Masih ada aku sama Rick yang akan selalu ada buat kamu," ucap Clarissa dari belakang Clara.
"Emangnya kalian tau kenapa aku sedih?" tanya Clara tanpa melihat mereka berdua. Rick dan Clarissa saling bertatapan satu sama lain.
"Kamu sedih karena un---"
"Kematian Lula, sahabat kamu." Rick memotong ucapan Clarissa.
Clara kini sudah semakin yakin, Rick dan Clarissa bukanlah mereka yang asli. Mungkin saja mereka palsu, tapi Clara tak tahu bagaimana cara membuka kedok mereka berdua. Lantas apa maksud dan tujuan mereka menyamar menjadi Rick dan Clarissa?
Rick dan Clarissa berhasil membuat Clara keluar dari kesedihannya, mereka pun memutuskan membawa kembali Clara ke Atlantis. Kebetulan, sesampainya di sana, seorang prajurit Atlantis memberitahu mereka bahwa mereka bertiga dipanggil oleh Poseidon untuk segera ke istana.
"Ada apa lagi kau memanggilku?" tanya Clara.
"Sopanlah sedikit, siren pemula," ucap Poseidon dengan lembut.
"Aku hanya ingin memberimu hadiah karena telah menyelamatkan Rick dan Clarissa dari ancaman maut Melody, siren penghianat."
Clara tertawa kecil. "Pasti hadiah yang kamu berikan tidak akan sebanding dengan apa yang kulakukan." Entah mengapa Clara berani berbicara seperti itu.
"Jangan salah, Clara. Kemarilah!"
Clara pun menghampiri Poseidon. Kemudian kening Clara disentuh oleh ibu jari Poseidon, lalu sedikit didorong ke belakang. Clara merasa ada suatu energi yang keluar dari tubuhnya, tapi ia tak tahu apa itu. Ia pun langsung mundur untuk melepaskan keningnya dari sentuhan Poseidon.
"Apa-apaan itu tadi!?" tanya Clara dengan tegas.
"Tenang sedikit, Clara. Aku hanya mencabut sebagian kutukan darimu," jawab Poseidon dengan lembut. Tiba-tiba ekspresi Clara berubah, yang tadinya marah kini menjadi senang setelah mendengar jawaban Poseidon itu.
"Kamu hanya perlu memindahkan satu kutukan lagi pada manusia. Setelah itu, maka kamu akan kembali menjadi manusia seutuhnya lagi," lanjut Poseidon.
Clara pun diberi pilihan oleh Poseidon, apakah ia akan memindahkan kutukannya pada manusia, atau hidup selamanya menjadi siren?
Clara diberi waktu oleh Poseidon selama seharian penuh, jika ia tidak memindahkan kutukannya, maka ia akan menjadi siren untuk selamanya. Kini Clara dilanda dilema, antara kembali menjadi manusia atau hidup menjadi siren? Di satu sisi, ia ingin kembali menjadi manusia agar lebih mudah untuk mencari keluarganya. Namun, di sisi lain ia belum mengupas tuntas masalah palsu atau tidaknya Rick dan Clarissa yang sekarang ada bersamanya ini.
Setelah memikirkan beberapa jam, Clara tiba-tiba ingin menemui Melody. Namun, kali ini tanpa Rick dan Clarissa. Ia pun pergi secara diam-diam dari sana di siang harinya. Sesampainya di laut selatan, tak tampak Melody di sana. Ia pun mencoba mencarinya kembali ke Underwater City yang sudah hancur. Benar saja, ternyata Melody dan beberapa siren yang masih selamat kembali ke kota itu. Clara disambut dengan para siren yang kini sudah membencinya. Dengan kata-kata manisnya, Clara meminta izin untuk menemui Melody, dan mereka pun mengizinkannya. Akan tetapi, kali ini Clara dikawal oleh semua siren.
Melody terlihat sedang meratapi singgasananya yang sudah hancur. "Hey," panggil Clara dengan lembut. Melody pun berbalik.
"Clara? Jadi, kamu masih mau menantangku?" tanya Melody.
"Bukan itu kedatanganku kali ini, Melody," balas Clara.
"Aku ingin bicara denganmu, empat mata," lanjutnya.
Melody menyuruh semua siren yang mengawal Clara pergi dari sana. "Ada apa, Clara?"
"Siapa Rick dan Clarissa yang kemarin kau cekik?" tanya Clara.
"Jadi, kamu datang hanya untuk bertanya seperti itu?" Melody malah bertanya balik.
"Jawab saja!" perintah Clara.
"Siren yang menjadi Clarissa itu adalah Jonas. Sedangkan, siren yang menjadi Rick adalah Mira, saudara dari Poseidon."
"Jonas bukanlah warga Underwater City, bagaimana mungkin kamu bisa tau?"
"Apa perlu aku menceritakan sejarah terbesar di dunia siren ini padamu?" tanya Melody.
"Beritahu aku, Melody."
"Aku dan siren lain yang tinggal di Underwater City ini dulunya adalah warga Atlantis. Hanya saja kami memiliki jiwa saling tolong menolong seperti apa yang dilakukan oleh manusia pada umumnya, tapi Emilia tak menyukai itu. Dia hendak memusnahkan kami dari lautan ini. Namun, semakin hari semakin banyak yang saling melindungi. Hingga pada akhirnya terjadilah peperangan antara para siren yang memiliki hati, dengan siren yang tidak memiliki hati, yaitu prajurit Atlantis. Termasuk Clarissa temen kamu, dia banyak membunuh keluarga dari penduduk Underwater City ini," tutur Melody.
Mendengar penuturan Melody itu, ia teringat saat pertama kali ia membawa Clarissa ke Underwater City. Banyak siren yang mengarahkan crossbow pada mereka berdua, ternyata hal itu disebabkan oleh masa lalu Atlantis yang penduduknya terpecah belah.
Selama ini Clara menganggap bahwa Melody dan Underwater City itu pihak yang salah. Namun, setelah mendengar semuanya dari mulut Melody, ternyata Atlantislah yang salah selama ini.
"Kamu pikir kenapa kami membunuh Lula? Bukan hanya dia menyelinap kemari secara diam-diam, tapi saat peperangan dia membunuh siren anak kecil dengan keji, dan siren itu adalah adikku," ujar Melody.
Clara terperanjat, ia sungguh tak menyangka kalau ternyata Lula sekejam itu pada siren-siren yang suka tolong menolong satu sama lain. Clara mengetahui apa yang dikatakan Melody itu benar-benar jujur, ia bisa melihat dari sorot mata Melody, tak ada sedikit pun kebohongan yang ia ucapkan. Namun, ia masih ragu kalau Lula memang sekejam itu.
"Kalo Lula gak suka siren yang saling tolong menolong? Kenapa dia selalu membantuku saat aku kesusahan?" tanya Clara.
"Kamu hanya akan diperalat olehnya, Clara. Dia membantu kamu karena kamu siren baru, tapi jika kamu sudah menjadi siren seperti biasanya, dia tak akan pernah peduli denganmu lagi," jawab Melody.
Clara mengerti dengan semua yang Melody sampaikan padanya. Kini ia pun memutuskan untuk berpindah pihak menjadi bersama Melody. Clara mengajak Melody untuk membongkar kedok Rick dan Clarissa bersama-sama. Namun, dapat dilihat dari kejadian kemarin, jika hanya disiksa oleh Melody saja mereka sama sekali tak ingin langsung berubah menjadi wujud aslinya. Maka, kali ini percobaan kedua untuk mengungkap wajah asli dari mereka berdua akan dibantu oleh seluruh siren yang masih tersisa di Underwater City. Melody tiba- tiba bersenandung dengan indah untuk memanggil para siren agar berkumpul untuk memikirkan sebuah rencana.
"Wow, suaramu bagus sekali, Melody." Clara memuji suara Melody yang indah itu.
"Terima kasih, Clara."
"Seandainya saja aku memiliki suara indah sepertimu, bahagia sekali hidupku."
Melody tersenyum manis. "Sudahlah, lupakan soal itu. Jadi, bagaimana rencananya?"
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Siren's Curse (COMPLETED ✔)
Adventure{Adventure, Mystery, Fantasy} TAHAP REVISI [Novel ini hanya tersedia di; Wattpad, NovelMe, Novelaku. Selain itu plagiat, tolong dm saya jika menemukan karya saya di plagiat] {Vote and komen ya biar tambah semangat mwehehe... Mau follow jga voleh} Bl...