Sebagai ganti karena kemarin kagak up.. Skrng 2 chapt ya..
Enjoy
Rachel yang sedang mengendalikan tubuh Clara langsung menghampiri Melody dengan cepat dan mencekiknya. "Cepat katakan dimana Clarissa?!" tegas Rachel. Para penjaga Melody kini siap menyerang Rachel.
"Dia ... ada di penjara," jawab Melody.
"Dimana letak penjara itu?" Melody menjawabnya dengan menunjukkan ke arah gua besar yang tak jauh dari sana.
Rachel pun melepas cekikannya kemudian langsung pergi ke penjara untuk menjemput Clarissa. Namun, Tiba-tiba saja beberapa tembakan anak panah melesat ke arah Rachel, dengan insting yang kuat ia langsung berbalik dan menangkap beberapa anak panah itu. Emosinya semakin meluap saat ia diserang seperti itu, ia mengurungkan niatnya pergi ke penjara. Akan tetapi, ia malah kembali dan menyerang para penjaga Melody, bahkan sampai membuat mereka tewas.
Rachel menghampiri Melody yang sedari tadi menonton perkelahiannya dengan para penjaga. Rachel langsung menampar Melody dengan sangat keras hingga membuat Melody tersungkur akibat tamparan yang disertai dengan kekuatan yang dimiliki Rachel. Melody masih belum berani berdiri, ia masih diam di lantai sembari memegang pipinya.
"Jika kamu berani menyerangku, aku tidak akan segan-segan membunuhmu." Rachel hendak pergi dari sana.
Melody yang tak ingin dilecehkan kini bangkit dengan bola matanya yang berubah menjadi sebuah cahaya berwarna merah. "Berani sekali kau membangunkanku."
Ucapan itu membuat Rachel berhenti, kemudian ia berbalik dan menatap Melody. Alangkah terkejutnya dia, ternyata yang berada dalam tubuh Melody kali ini adalah Alice, alter ego dengan level lebih tinggi dari Rachel.
"Alice? Ternyata kau ada di dalam tubuh wanita itu," ucap Rachel.
Pertempuran hebat pun terjadi di sana. Rachel dan Alice bertarung hingga banyak bangunan yang rusak akibat mereka berdua.
***
"Gimana kondisi tangan sama kaki kamu? Udah mendingan?" tanya Ardi."Ya, udah gak terlalu kerasa sakitnya. Makasih ya udah bantu saya." Ardi menjawab ucapan terima kasih Sonny hanya dengan anggukan saja.
Ardi kini memutuskan untuk mencari alkonost yang kemarin menyerang Sonny. Begitupun dengan Sonny, ia setuju dengan rencana Ardi untuk mencari anaknya yang kini telah menjadi alkonost. Namun, sebelum melakukan pencarian, Sonny meminta pada Ardi untuk berjanji tidak akan membunuh anaknya jika mereka berdua berhasil menemukannya.
Sebuah ide terbesit di kepala Sonny, ia mengajak Ardi untuk pergi ke sebuah gubuk yang kemarin ia menemukan Tina di sana. Ardi pun setuju dengan ide tersebut, mereka berdua langsung pergi menuju ke sana tanpa berlama-lama lagi. Untung saja ada aliran sungai yang dapat membuat mereka dengan mudah menemukan jalan ke gubuk kecil itu.
Sesampainya di sana, mereka berdua masuk ke dalam gubuk dan menunggu kedatangan alkonost itu. Namun, setelah tiga puluh menit menunggu, alkonost tak muncul juga. Hal itu membuat mereka bosan, dan hingga pada akhirnya mereka memutuskan untuk pergi saja dari sana.
Kini mereka kembali berpetualang menyusuri hutan untuk menemukan Tina. Di tengah perjalanan, Sonny meminta Ardi untuk menunggu sebentar karena dirinya ingin buang air terlebih dahulu. Ardi pun menunggu sembari merokok. Namun, tak jauh dari sana seekor alkonost mendarat dari udara ke sebuah batu. Dengan cepat Ardi langsung membawa senapan jarak jauhnya dan mulai membidik alkonost itu tepat ke arah kepalanya agar alkonost itu langsung mati.
"Tina! pergilah!" teriak Sonny tiba-tiba yang pada akhirnya membuat tembakan Ardi meleset. Tina pun langsung terbang menjauh dari sana.
Merasa kesal dengan sikap Sonny, ia langsung memukulkan butt atau bagian belakang senapan ke arah Sonny dengan keras. Lantas Sonny pun meludahkan darah yang diakibatkan oleh pukulan itu.
"Apa-apaan kau ini?" ucap Sonny sembari memegang pipinya yang masih merasakan sakit.
"Lu udah ngacauin apa yang gue mau, selama ini gue diem di hutan bukan buat camping, justru gue ke sini buat memburu alkonost dan membuktikan pada semua orang kalo alkonost itu bener-bener ada!" ujar Ardi dengan nada suara yang tinggi.
"Lu boleh ngeburu alkonost, tapi tidak dengan anak gue."
"Oke, ternyata lu udah mulai ngelunjak ya." Ardi membidik Sonny dengan senapannya. Namun, dikarenakan jarak yang terlalu dekat, membuat Sonny dengan mudah memegang bagian senapan kemudian menggesernya ke samping berjaga-jaga jika Ardi menarik pelatuknya maka tembakan akan meleset. Setelah itu, ia langsung mendorong senapan itu dengan sangat keras. Alhasil hal itu pun berhasil melukai mata Ardi dan Ardi pun melepaskan senapannya. Kini senapan itu berada di tangan Sonny.
Sonny pun mengancam Ardi untuk tidak melangkah sedikitpun atau ia akan menembaknya. Saat itu juga Ardi membeku bagai patung, dia tak berani melangkah karena senapannya sudah ada di tangan Sonny. Namun, Sonny masih memaafkan dan memberi Ardi ampun karena dia gagal menembak Tina. "Jangan berani-beraninya kau membidik anakku seperti itu lagi," ucap Sonny.
"Percuma saja, Sonny. Sampai kapanpun dia gak akan menyadari kalo kamu itu ayahnya," kata Ardi.
Tiba-tiba Sonny mengarahkan senapannya ke arah kaki Ardi dan menembaknya, namun ia hanya menakut-nakutinya saja. Ia sengaja membuat tembakannya itu meleset. Ardi terperanjat, ternyata Sonny memang senekad itu jika Ardi berani melakukan sesuatu. "Sekali lagi kau bicara seperti itu, akan ku bolongi tengkorakmu."
***
Hanya dalam hitungan menit pertarungan antara Rachel dan Alice berlangsung, Underwater City sudah diambang kehancuran, sudah hampir tak ada bangunan yang tersisa. Bahkan singgasana Melody pun hancur gara-gara pertarungan mereka.Dikarenakan fisik Clara yang belum sepenuhnya pulih, Rachel sedikit kewalahan melawan Alice, dan pada akhirnya ia berhasil dilumpuhkan oleh Alice saat itu juga.
"Hanya itu perlawananmu, Rachel?" tanya Alice sembari memandangi Rachel yang tersungkur di dasar laut. "Jangan berlaga sok kuat jika kekuatanmu hanya seperti itu."
Saat itu juga Rachel kembali berganti posisi dengan Clara, kini Clara merasakan sakit karena tubuhnya yang digunakan untuk bertarung oleh Rachel.
"Sebaiknya kau jangan bergantung padanya, siren cantik. Dia adalah alter ego paling lemah, dia tak akan pernah bisa mengalahkan alter ego lain, termasuk aku," ujar Alice. kini Alice pun kembali bertukar dengan Melody.
Jika Alice menganggap remeh Clara dan Rachel, tidak dengan Melody. Ia justru merasa kalau Clara dan Rachel berbahaya baginya. Dengan demikian, ia membawa sebuah trisula yang tertimpa oleh reruntuhan, tapi ia bisa menyingkirkannya dengan mudah menggunakan kekuatannya.
Clara yang kondisinya belum pulih kini lukanya malah bertambah, ia tak mampu untuk bangkit lagi, tenaganya terkuras begitu banyak. Melody memanfaatkan hal itu, ia berniat membunuh Clara menggunakan trisula miliknya.
"Selamat tidur panjang, Clara," ucap Melody sembari mengangkat trisulanya. Di sisi lain, Clara hanya bisa pasrah dengan keadaan. Ia memejamkan matanya.
"Arrghh!!" terdengar Melody mengerang kesakitan.
"Clara, bangunlah!" Seorang siren wanita membantunya untuk kembali bangkit, ternyata itu adalah Mira, entah bagaimana caranya dia bisa ada di sini.
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Siren's Curse (COMPLETED ✔)
Adventure{Adventure, Mystery, Fantasy} TAHAP REVISI [Novel ini hanya tersedia di; Wattpad, NovelMe, Novelaku. Selain itu plagiat, tolong dm saya jika menemukan karya saya di plagiat] {Vote and komen ya biar tambah semangat mwehehe... Mau follow jga voleh} Bl...