Part 27

107 16 0
                                    

" Apa maksud ucapan mu?" tanya Gilang.

" Aku tidak perlu menjelaskan apapun, lakukan saja pekerjaan mu." jawab Kevin.

" Oke baik, aku permisi." sahut Gilang.

Mila maafkan aku, tapi percayalah cinta ini hanya untuk mu. gumam Kevin sambil memandangi foto pernikahannya.

Kevin apapun yang kau lakukan, aku yakin itu yang terbaik, meskipun kita harus terpisah. sahut Mila seolah mendengar suara hati suaminya.

" Mila.... ayo kita pergi."ajak Mita.

" Iya, Dilla mana?" tanya Mila.

" Dilla pergi mencari informasi tentang perkuliahannya, kenapa kamu takut pergi dengan mama?" sahut Mita sinis.

" Tentu saja tidak, justru aku sangat merindukan saat-saat kebersamaan kita, yang lalu biarlah berlalu." ucap Mila tersenyum bahagia.

" Kau yakin?" tanya Mita

" Ya, untuk apa aku berbohong seorang suami bisa jadi mantan tapi mama tak akan pernah tergantikan." jawab Mila dengan mata berkaca-kaca.

" Terima kasih sayang." sahut Mita mencium kening putrinya.

Ketika sampai di jalan raya tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depannya.

" Siapa mereka?" tanya Mila sedikit ketakutan.

" Mereka teman mama, jangan takut,ayo masuk." jawab Mita.

" Iya." sahut Mila tersenyum lega.

" Sayang, minum dulu." ucap Mita.

" Mama tahu aja kalau aku haus, jalan dari rumah ke gapura lumayan jauh juga." jawab Mila sambil mengusap keringat di wajahnya.

" Ya sayang, maafkan mama tapi ini hanya untuk sementara, setelah proses perceraian mu selesai kita kembali ke Jakarta." sahut Mita.

" Ma, apa perjalanan kita masih jauh, tiba-tiba aku ngantuk?" tanya Mila lirih

Belum sempat,Mita menjawab pertanyaan putrinya ternyata Mila sudah tak sadarkan diri.

" Rencana pertama sukses segera lakukan rencana berikutnya." ucap Mita.

" Siap bu, jawab sang supir lalu memutar arah mobil menuju rumah seorang dukun bayi.

5 menit kemudian mereka sampai

" Ini anak saya dia baru mengandung 1 bulan, tolong gugur bayinya." ucap Mita.

" Anda siap dengan resikonya?" tanya Ratna.

" Iya saya siap,cepat lakukan sebelum dia bangun." sahut Mita.

" Baik,bawa dia ke kamar lalu tinggalkan kami." ucap Ratna.

" Lakukan." ujar Mita pada orang suruhannya.

" Baik bu." jawab Marwan menggendong Mila ke kamar.

Mila mama minta maaf,ini demi kebaikan mu kuat ya sayang.
gumam Mita mencium kening putrinya lalu bergegas keluar.

Setelah Mita keluar dari kamar,Mila membuka matanya lalu menangis.

" Jangan hilangkan bayi ini karena dia adalah alasan saya untuk bertahan." ucap Mila memohon.

" Lalu apa yang harus saya katakan pada ibumu?" tanya Ratna.

" Sampaikan saja tugas ibu sudah selesai,saya mohon bu." jawab Mila.

" Baik tapi jika terjadi sesuatu, jangan libatkan saya." sahut Ratna.

" Saya janji terima kasih banyak bu." ucap Mila lalu kembali berpura-pura pingsan, sementara Ratna segera keluar dari kamar

TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang