Part 5

211 23 1
                                    

Setelah memastikan Mita pulang,Mila menemani  Kevin yang belum sadarkan diri pasca keluar dari ruang operasi

Tuhan terima kasih sudah mengembalikan dia, aku  janji akan menjaganya seumur hidupku. gumam Mila.

Beberapa saat kemudian Kevin sadar,

" Mama." ucapnya lirih

"  Ya,  operasi berjalan lancar, kalian selamat."  jawab Mila tersenyum.

" Bagaimana mungkin, kamu pasti bohong ?  " ujar Kevin.

" Aku mengatakan yang sebenarnya,ada orang lain yang menolong kalian." sahut Mila.

" Kamu tidak bohong kan? " tanya Kevin lagi.

" Kalau kau hantu aku tidak mungkin menemanimu,oh ya satu lagi berhenti bicara karena aku ingin istirahat selamat malam." sahut Mila sambil berjalan menuju sofa.

" Hai... kenapa kau tidur,ayo bangun aku masih ingin bertanya banyak hal padamu." ujar Kevin

Namun Mila tak menjawabnya beberapa saat kemudian terdengar suara dengkuran halus,
sepertinya dia memang kelelahan,good night gumam Kevin tersenyum lalu kembali tidur karena pengaruh obat.

Keesokan harinya.

Kevin bangun pukul 06.00,ia bergegas mandi lalu berolahraga  ringan di halaman Rumah sakit sambil menunggu kedatangan Bayu.

Ketika matahari mulai terik,Mila terbangun dari tidurnya.

astaga dimana dia, apa dia sengaja meninggalkanku. gumam Mila panik sambil berjalan keluar dari rumah sakit.

syukurlah mobilnya di sini, dia pasti di ruangan mama gumam Mila kembali ke kamar dan bersiap.

Selesai bersiap,Mila bergegas pergi ke ruangan Marissa.

" Selamat pagi bagaimana keadaan mama hari ini ?"  tanya Mila.

" Pagi juga sayang, keadaan mama sudah lebih baik, oh ya selamat datang di keluarga Adriansyah, setelah  kita  keluar dari rumah sakit,mama akan buat pesta yang meriah untuk menyambut kedatangan mu." ujar Marissa.

" Aku rasa itu tidak perlu,kami hanya ingin mama sembuh,benarkan sayang ?" sahut Kevin yang tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka.

" Ya,dia benar, kesehatan mama jauh lebih penting daripada  sebuah perayaan." ucap Mila.

" Tidak sayang, Kevin anak tunggal, artinya momen ini hanya akan terjadi sekali dalam hidup mama, tolong jangan menolak." ujar Marissa.

" Ya sudah jika keinginan mama kami tidak menolak." sahut Kemil tersenyum.

" Ma kalau begitu  kami tinggal keluar sebentar untuk cari sarapan." ucap Kevin.

" Ya sayang , beli untuk mama juga  makan - makanan rumah sakit membosankan." jawab Marissa.

" Siap,10 menit lagi makanan datang,sayang kamu di sini aja, aku segera kembali." ucap Kevin  lalu mencium kening keduanya bergantian.

" Ya." jawab mereka bersamaan sambil tersenyum.

" Sayang, coba ceritakan tentang keluargamu, maaf karena keadaan mama,kalian tidak ada proses lamaran. " ujar Marissa.

" Tidak masalah, karena mama juga ingin melihat ku menikah, Mila punya adik perempuan, namanya Dilla, dia masih kelas 12,kami hanya bersama mama, papa sudah lama meninggal." jelas Mila.

" Ternyata kisah hidup kalian hampir sama mungkin ini yang namanya Jodoh  mama doakan kalian selalu bahagia." ujar Marissa.

" Terima kasih doanya." sahut Kevin tersenyum lalu menghampiri keduanya.

TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang