Setelah puas bermain air, keduanya bergegas naik dan berganti pakaian.
" Sayang, sebelum pulang kita makan." ujar Kevin.
" Oke sayang." jawab Mila tersenyum sambil menggenggam tangan sang suami.
Mereka bergegas menemui Dilla yang menunggunya di resto.
" Udah pesan makanan?" tanya Kevin.
" Belum, aku sengaja menunggu kalian." jawab Dilla tersenyum.
"Oke, mbak... kami pesan gurami bakarnya satu dan 2 es kelapa muda." ujar Kevin.
" Baik, di tunggu." jawab pelayan tersebut.
" Di daerah sini tidak ada sinyal handphone, bagaimana bisa menghubungi mama?" sahut Mila gelisah.
" Jangan khawatir, aku sudah memberi tahunya." jelas Dilla.
" Terima kasih,kamu memang selalu bisa diandalkan." ucap Mila tersenyum.
" Sayang, aku ingin membicarakan sesuatu boleh?" tanya Kevin.
" Iya,ada apa?" sahut Mila penasaran.
" Tidak lama lagi, kita berpisah apa kamu yakin akan mempertahankannya?" tanya Kevin ,ia sadar pertanyaan yang diajukan sangat tidak pantas, sebagai seorang papa tentu saja Kevin ingin bayi mereka terlahir tapi sebagai laki-laki ia tak ingin Mila menanggung akibat perbuatannya sendirian. gumam Kevin dalam hati.
" Aku yakin,kau tidak perlu khawatir,kami akan baik-baik saja." jawab Mila berusaha tersenyum meskipun hatinya hancur, ketika mendengar pertanyaan Kevin
" Maaf,apa yang kalian bicarakan sebenarnya?" tanya Dilla.
" Bukan apa - apa,kakak hanya berusaha tegar melepas kepergian Kevin." jawab Mila
Apa Dilla tidak tahu jika Mila sedang hamil? gumam Kevin dalam hati.
" Itu keputusan yang tepat, aku bersamamu." sahut Dilla.
Tak lama kemudian makanan datang,
Ketika melihat gurami bakar tiba-tiba Mila merasa sangat mual,Kevin bergegas menjauhkan makanan tersebut,
" Maaf sayang, kamu mau makan apa?" tanya Kevin.
" Aku mau itu tapi perutku mual setiap melihatnya." jawab Mila manja.
" Oke, aku suapi, kamu lihat ke pemandangan pantai aja." sahut Kevin.
" Makasih sayang." ujar Mila tersenyum bahagia.
" Kakak hamil ya?" tebak Dilla.
" Tidak, kakak hanya masuk angin." jawab Mila.
" Tunggu, tolong jangan membohongi ku." sahut Dilla sambil memeriksa denyut nadi sang kakak.
Beberapa saat kemudian,
" Kakak memang sedang hamil." ucap Dilla.
"Darimana kamu tahu?" tanya Mila.
" Aku suka membaca buku mengenai kehamilan, salah satu cara cepat untuk mengetahui kehamilan adalah dengan cara memeriksa denyut nadi pasien,jika seseorang memiliki satu denyut artinya dia sendiri
jika lebih,maka hasilnya positif." jelas Dilla." Oke, mungkin ini saatnya aku jujur, Kakak memang hamil baru 1 bulan tapi 1 minggu yang lalu mama membawa kakak ke rumah seorang dukun bayi, untungnya kakak bangun tepat waktu rencana itu gagal tapi kakak tetap berpura-pura tidak mengetahui hal ini dan membiarkan mama percaya bahwa bayi kami memang sudah meninggal." jelas Mila.

KAMU SEDANG MEMBACA
Terlambat
Любовные романыPerjalanan cinta memang tak selamanya berakhir indah tetaplah kuat menjalani hidup karena kebahagiaan yang sesungguhnya berasal dari diri sendiri