15 menit kemudian mereka sampai rumah, keduanya bergegas masuk
" Kenapa kamu masih di sini? tanya Mita sinis.
" Tolong jangan salah paham, saya bisa jelaskan semuanya." jawab Kevin.
" Cepat jelaskan, saya tidak ingin kamu masuk ke rumah ini lagi." sahut Mila dengan tatapan tajam.
" Baik, pagi ini saya melakukan meeting intern dengan seluruh karyawan untuk mengumumkan direktur baru perusahaan." ujar Kevin
" Tapi hasilnya kurang memuaskan, banyak karyawan yang masih meragukan kemampuan ku bahwa memilih keluar dari kantor." sahut Mila.
" Jangan coba - coba membohongi saya,Mila seorang sarjana Ekonomi jadi tidak sulit baginya untuk beradaptasi." ucap Mita.
" Saya tahu kemampuan Mila tapi yang kita bahas hari ini adalah tentang kepercayaan,jika ibu tidak percaya coba tanyakan ini pada Indra dia juga mengikuti meeting." jawab Kevin.
" Lalu apa yang harus kita lakukan?" sahut Mita mulai merendahkan emosinya.
" Ijinkan saya membantu Mila meyakinkan karyawan untuk bekerja sama, karena dalam organisasi manapun kerjasama team akan sangat menentukan." jawab Kevin.
" Oke saya beri waktu 1 bulan." sahut Mita.
" Maaf menurut kesepakatan, kami akan bersama selama 3 bulan." ucap Mila.
" Itu terlalu lama, saya tidak kalian sampai jatuh cinta lagi." jawab Mita.
" Saya janji mulai hari ini hubungan kami hanya sebatas rekan kerja." sahut Kevin berusaha meyakinkan Mita.
" Baik, tolong jangan hancurkan kepercayaan saya." ucap Mita serius.
" Terima kasih ibu, doakan kami agar bisa menjadi rekan kerja yang solid dalam memajukan perusahaan papa." jawab Kevin sambil meminta restu.
" Iya, tapi ingat dimana posisi mu saat ini." sahut Mita.
" Ya, saya mengerti,Mila sampai besok permisi." ucap Kevin bergegas pulang ke rumahnya.
" Sayang,mama sudah membereskan semua." ucap Marissa.
" Terima kasih, letakkan saja di sana,kita tidak bisa pergi hari ini." jawab Kevin.
" Lho kenapa ada masalah apalagi sekarang?" tanya Marissa.
" Para karyawan sulit menerima kehadiran Mila karena menganggapnya kurang berpengalaman di bidang bisnis." jawab Kevin.
" Mama rasa itu wajar selama ini mereka mengenal Mila sebagai istrimu tapi hari ini kamu memberi pengumuman kalau Mila adalah calon direktur baru, bantu dia sayang." sahut Marissa.
" Pasti." ujar Kevin bersemangat.
" Kamu memang selalu bisa diandalkan sayang, semoga sukses,papa pasti senang melihat ini." ucap Marissa dengan mata berkaca-kaca.
" Tapi kami lahir dari papa yang berbeda." jawab Kevin.
" Bagi mama itu sama saja kalian terikat sebuah hubungan yang lebih kuat dari pernikahan yaitu hubungan persaudaraan." sahut Marissa.
" Jadi mama lebih suka hubungan kami seperti saat ini?" tanya Kevin.
" Bukan begitu sayang, dalam hubungan pernikahan ada yang nama mantan tapi dalam persaudaraan tidak ada, kalian harus saling menguatkan,mama sudah menganggap Mila seperti anak sendiri." jawab Marissa.
" Terima kasih, aku juga sayang mama." sahut Mila memeluk Marissa.
" Sejak kapan kamu di sini?" tanya Kevin dengan mata berbinar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Terlambat
RomancePerjalanan cinta memang tak selamanya berakhir indah tetaplah kuat menjalani hidup karena kebahagiaan yang sesungguhnya berasal dari diri sendiri