Part 44

102 15 0
                                    

40 menit kemudian Mila sampai di sebuah rumah kontrakan,ia bergegas turun dan mengetuk pintu, rumah itu terlihat sangat sepi dan kotor.

" Kenapa rumah kotor dimana ibu?"  gumam Mila khawatir.

" Neng cari siapa?" tanya seseorang menghampiri Mila.

" Ibu Lydia." jawab Mila

" Oh beliau baru meninggal 2 minggu lalu." sahut orang tersebut.

" Meninggal, bisa beritahu saya di mana makam nya?" tanya Mila dengan mata berkaca-kaca.

" Maaf karena beliau seorang pendatang,jadi makam nya ada di desa lain, kalau boleh anda siapa ya karena setahu saya Bu Lidya hidup sendiri?" sahut orang tersebut.

" Saya keluarganya,bisa antar ke ke makam?" tanya Mila.

" Oh ternyata beliau masih punya keluarga, baik mari saya antar." jawab orang tersebut.

" Terima kasih mbak."  sahut Mila.

" Diana." ucapnya memperkenalkan diri.

" Saya Mila." jawab nya tersenyum.

Setelah saling mengenal akhirnya Wulan mengantar Mila menuju makam Lydia, perjalanan dari rumah ke pemakaman memakan waktu sekitar 20 menit.

" Kalau boleh tahu ibu Lydia meninggal karena apa ya?" tanya Mila .

" Saya sendiri kurang tahu mbak, karena waktu itu saya tidak di rumah tapi kata tetangga beliau tiba- tiba mengalami sesak nafas dan saat di bawa ke rumah sakit beliau sudah meninggal, kami berusaha mencari keluarganya tapi tidak ada yang tahu." jelas Diana.

20 menit kemudian, mereka sampai di area pemakaman.

" Ini makam nya,maaf kami tidak tahu keluarganya jadi hanya tertulis nama saja." ucap Diana.

" Tidak papa, terima kasih." jawab Mila.

" Ibu maaf Mila datang terlambat tapi aku selalu berdoa untukmu." ucap Mila menangis di pusara mertuanya.

" Maaf, kamu tahu siapa yang menjaga makam ini saya berencana memindahkan makam ibu ke Jakarta?" tanya Mila.

" Ini waktu makan siang, biasanya mereka berkumpul di sana." jawab Diana sambil menunjukkan ke sebuah bangunan.

Mila berjalan perlahan ke arah bangunan itu.

" Permisi, siapa di sini yang bertugas merawat makam Ibu Lydia?" tanya Mila.

" Saya bu, ada apa ya?" sahut salah satu dari mereka.

" Begini pak, saya ingin memindahkan makam ibu,bisa di bantu pengurusannya?" tanya Mila.

" Iya bu tapi sekarang hari minggu, di sini kami hanya bertugas merawat makam, lebih baik anda kembali besok." jawab orang tersebut.

" Oh ya, terima kasih, saya permisi" ujar Mila tersenyum.

" Sama-sama bu." jawab mereka.

" Mbak Diana saya sudah selesai,ayo." ajak Mila.

" Iya bagaimana mbak, sudah bisa?" tanya Diana.

" Belum besok saya harus kembali untuk mengurus surat ijin pemindahan makam,apa boleh saya menginap di rumah anda?" sahut Mila.

" Boleh saja tapi rumah saya sangat sederhana." ujar Diana

" Tidak papa, yang penting rumah saya bisa istirahat."  ucap Mila

" Baik silahkan kebetulan saya juga tinggal sendiri." jawab Diana

TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang